Zayn mengikuti keinginan Katya yang seperti bocah untuk jalan-jalan di taman. Masih ingat kata-kata Zayn kalau dia tidak akan duduk diam di taman dan memperhatikan sekelilingnya? Ya, cewek yang duduk di sebelahnya sambil makan es krim ini baru saja membuat Zayn melanggar sumpahnya.
Katya mengaitkan lengannya di lengan Zayn begitu mereka keluar dari Cafe, dan dengan riang gembira mengajak Zayn berjalan-jalan di taman. Saat menemukan truk es krim, Katya beserta setengah lusin bocah lainnya mengantri untuk membeli es krim. Setelah itu, mereka duduk di bangku taman ini.
Tetapi kalau boleh jujur, Zayn cukup menikmatinya. Ia menikmati matahari yang bersinar terik di atas kepalanya. Ia menikmati memperhatikan jalanan yang agak ramai, ia menikmati memperhatikan aktivitas orang-orang di taman ini. Zayn melihat sekelompok anak sedang bermain sepak bola, dan memutuskan untuk 'mencoba' bergabung dengan mereka.
"Kat," kata Zayn. "Aku ingin bermain bola bersama anak-anak yang disana itu."
Katya tersenyum. "Ya, tentu saja. Sana, pergi bermain," kata cewek itu tak acuh. Zayn tersenyum lebar, kemudian meninggalkan Katya dan menghampiri anak-anak itu.
"Hai," sapa Zayn. "Boleh aku bergabung?"
Anak-anak itu berhenti bermain sejenak untuk menatapnya seolah Zayn ini orang aneh. Seseorang yang tampaknya lebih tua-posisinya kiper-maju untuk menghampiri Zayn. "Siapa kau?"
Zayn membuka topi reebok hitam milik Aaron yang dipakainya. "Zayn."
"Astaga," kata seorang anak.
"Dia Zayn Malik," bisik anak lainnya. Setelah lama berbisik-bisik, si anak tadi berkata, "Tentu saja kau boleh ikut bermain dengan kami. Kami adalah penggemar beratmu!"
Zayn tertawa. Ia memakai topinya kembali dan memutar bagian depannya ke belakang, kemudian berkata, "Baiklah, ayo kita bermain."
Zayn masuk ke tim si anak berambut cokelat ini, yang ia lupa tanyakan siapa namanya. Timnya berjumlah 5 orang, sedangkan tim lawan 7 orang. Memang berat sebelah, tetapi karena Zayn adalah yang paling besar, jadi ia oke-oke saja. Katya yang tadi masih duduk di bangku taman sekarang sudah berdiri di pinggir lapangan untuk melihat Zayn bermain.
"Dia pacarmu?" tanya seorang anak dengan rambut pirang.
Zayn mengedipkan sebelah matanya. "Bukan," katanya. "Tetapi akan."
Anak berambut pirang itu tersenyum, kemudian berlari untuk mengejar bola.
***
"Hai, Kat."
Zayn menghampiri Katya saat ia dan teman-teman barunya memutuskan untuk berhenti bermain sejenak karena mereka kelelahan. Zayn menraktir mereka semua minum, karena kebetulan ada tukang minuman yang lewat. Zayn berdiri di hadapan Katya sambil menyeringai. Wajahnya bersimbah keringat. Katya memutuskan untuk mengelap keringat Zayn dengan telapak tangannya.
"Masih mau bermain lagi?" tanyanya.
Zayn mengangguk. "Kau keberatan kalau menunggu?"
"Tidak."
"Oke," Zayn tersenyum. Kemudian ia beralih kepada teman-teman barunya. "Hei! Kalian mau main lagi atau tidak?" tanyanya. Teman-teman barunya Cuma mengangkat jempol mereka, menandakan kalau mereka masih ingin bermain lagi.
"Aku kesana dulu ya."
"Oke."
Zayn tersenyum kepada Katya, kemudian cowok itu berlari kecil masuk ke dalam lapangan. Katya Cuma menghela napas panjang. Ia memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang rindang, mendengarkan lagu-lagu santai, dan menikmati hari yang cerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You, I am.
Romance-Book 1- Katya Maguire awalnya mengira Zayn Malik yang ia temui itu orang yang dingin, suka membentak, dan tertutup karena perilaku cowok itu yang dingin kepada Katya. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan Katya untuk berusaha mendekati Zayn dan menjadi...