Epilog

5.4K 399 47
                                    

Hari itu, seperti biasa, Zayn berkunjung ke makam.

Makam lumayan sepi, mungkin karena musim gugur yang dingin membuat orang-orang lebih menyukai berdiam diri di rumah alih-alih ziarah ke tempat orang-orang yang dulunya mereka kasihi. Tetapi, udara dingin sama sekali bukan masalah buat Zayn.

Hari itu tanggal 8 Oktober—hari ulang tahun Alaska, sekaligus tepat dua tahun sudah Zayn kehilangan Katya dari hidupnya. Sejauh ini, ia masih teramat sangat merindukan Katya walaupun ia sudah agak baik-baik saja.

Agak.

Dengan perasaan sedih campur senang, Zayn melangkah mantap menuju jalan setapak kecil yang terbuat dari bebatuan hitam. Sebelah tangan Zayn memegang sebuket bunga mawar merah, sementara sebelah tangannya lagi diletakkan di dalam kantong celana jinsnya.

Dari jarak sejauh itu, Zayn dapat melihat seorang cowok yang usianya mungkin masih awal 20 tahunan sedang berlutut di samping makam Katya. Menurut pengelihatan Zayn, Zayn yakin sekali ia sama sekali tidak mengenali cowok ini. Mungkin kerabat Katya?

Zayn mempercepat langkahnya, hingga tibalah ia di makam Katya. Si cowok masih saja berjongkok sembari menunduk, bahkan sampai Zayn meletakkan sebuket bunga mawarnya di atas nisan Katya. Beberapa detik kemudian, cowok ini mendongak.

Wajah cowok ini cukup familier, tetapi Zayn yakin ia tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Cowok ini memiliki rambut cokelat yang agak keriting. Wajahnya terbilang lugu walaupun ia memiliki lengan yang cukup besar dan berotot.

“Hai, um,” kata si cowok, “apa kau Zayn Malik?”

Zayn mengangguk dingin. “Ya,” sahutnya.

“Kau mungkin tidak kenal aku, tetapi aku tahu kau dari Katya dan kakak tiriku,” cowok itu tersenyum gugup. “Yah, walaupun aku baru bertemu Katya satu kali, sih.”

Alis Zayn bertautan. “Siapa kakak tirimu?”

“Cassandra,” jawabnya. “Mungkin kau mengenalnya sebagai Cassie.”

Zayn memang pernah ingat Katya menyebut-nyebut soal adik Cassie, tetapi sepertinya Katya tidak pernah memberitahu siapa namanya.

Seolah dapat membaca pikiran Zayn, cowok itu langsung memperkenalkan dirinya.

“Omong-omong, namaku Harry,” kata cowok itu dengan cheeky smile-nya. “Harry Styles.”

***

Sudah tamat yaaa~~~

Author post part 1 nya sekarang^^

Btw nanti author bikin satu buku tentang Alaska pokoknya, entah di buku ketiga atau keempat. Rencananya sih keempat tapi ngga tau deh :3 liat nanti aja~~~

Maaf ya kalo endingnya sedih :( author juga gatau kenapa harus gini, tapi sepertinya endingnya memang harus seperti ini.....

Buat yang gangerti ceritanya: Katya itu meninggal gara-gara ngelahirin Alaska. Soalnya udah dibilang dari awal kan nanti akhir-akhirnya bakal disuruh milih antara Katya/Alaska (anaknya). Akhirnya gitudeh. Dia meninggal. Zayn ga mimpi :))

Buat yang pengen Zayn ga nikah lagi, ok author kabulkan. Kalo ini author bisa janji Zayn ga akan punya cewek lagi pokoknya. Soalnya nanti dia nikah sm author :3

Sudah ya. Sampai jumpa di lain cerita! LUVLUVLUV

(Author kok jadi sedih ya...sudahlah.)

For You, I am.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang