Bab 29

110 8 0
                                    

Velandra Victoria POV

Bebas.

Satu kata yang paling kusukai dalam hidup ini. Mungkin satu-satunya kata yang sangat menjernihkan pikiranku dari semua masalah yang pernah ada. Sangat menjernihkan.

Aku berjalan di area Paskal Hyper Square, bukan di Paskal 23. Aku berjalan menuju sebuah kolam yang berada di Paskal Food Market. Aku memang jarang jalan-jalan di Paskal Food Market. Aku lebih sering ke Paskal 23 daripada ke sini. Makanya, aku baru tau bahwa di sini ada kolam.

Aku mencari tempat duduk agar aku bisa menatap langit dengan posisi yang strategis. Aku segera duduk di tempat yang dekat dengan kolam itu dan kebetulan, hari ini hari yang sangat cerah. Jadi, langit pun bersih tanpa awan.

Ting! Ting!

Aku segera menoleh mendengar suara itu. Ternyata, ada dua pengunjung—keduanya adalah perempuan—yang melempar koin ke dalam kolam itu. Aku pun mendadak penasaran. Kenapa mereka melempar koinnya ke dalam kolam?

Saat aku menghampiri mereka, ternyata ada sebuah patung berbentuk orang yang sedang berlutut sambil memegang semacam hulahop atau besi yang membentuk lingkaran.

Aku membaca tulisan yang tak jauh dari patung itu berada.

            Yang benar saja! Masa sih dengan melempar koin melalui lingkaran itu saja, keinginan kita akan terkabul?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang benar saja! Masa sih dengan melempar koin melalui lingkaran itu saja, keinginan kita akan terkabul?

Tapi sial, rupanya aku ini benar-benar penasaran. Aku mulai mencari koin dari kantong celana yang kupakai saat ini. Aku juga mencari koin dalam tasku, barangkali banyak yang terselip.

Ternyata, aku memang suka menyelipkan koin di mana saja.

Aku mencoba melempar ke dalam lingkaran itu.

Ting!

Ah, sial! Tidak masuk!

Aku mencoba melempar kembali untuk kedua kalinya.

Ting!

Sialan! Tidak masuk lagi!

Aku terus mencoba melempar koin milikku hingga koin milikku nyaris habis. Hanya tersisa lima koin lagi.

Dasar lingkaran sialan!

Ting!

Itu bukan suara koin yang kulempar. Melainkan pengunjung lain. Sialan! Kenapa bisa masuk ke dalam lingkaran itu sih? Sedangkan aku, yang berkali-kali mencoba, tidak masuk-masuk!

Tunggu. Kayaknya aku kenal dengan orang itu deh.

"Alex?" tanyaku pada orang itu.

{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang