Prolog

697 59 25
                                    

Velandra Victoria POV

Jika kau pernah membaca Guiness Record atau semacamnya, kurasa namaku tertera sebagai orang yang paling sial di dunia.

Pagi ini saja, aku nyaris telat ke sekolah. Lebih sialnya lagi, aku belum sempat sarapan! Oh gosh, kesialan macam apa ini?!

Kesialanku tidak berhenti sampai di situ. Kesialanku yang selanjutnya, saat sampai di sekolah, teman-temanku sudah mengerumuni papan mading yang berisi daftar nama-nama anggota di masing-masing kelas!

Aku segera menyelipkan tubuhku (oke, aku memang kurus) dan membaca nama teman-teman sekelasku. Namaku tertera di kelas 8B. Oh, sial! Tidak ada satupun anak cewek yang kukenal! Lalu siapa yang akan duduk di sebelahku nanti?

Kila, sahabatku waktu kelas tujuh, datang menghampiriku.

"Kita ga sekelas ya?" Tanya Kila samil tersenyum kecut.

Aku tersenyum lebih kecut lagi. "Iya. Kita ga sekelas. Tapi, kamu masih lebih beruntung, di kelas nanti, ada temen sebangku. Lah aku? Ga ada anak cewek yang kukenal satupun!"

"Tunggu, tunggu. Gue liat dulu daftar kelas lo," kata Kila sambil memperhatikan daftar kelasku. "Eh, bentar. Di kelas lo ada Nita. Gue kenal sama Nita pas SD. Lo mau duduk di sebelah dia ga?"

"Nita? Nita Levela?" Tanyaku balik.

"Iya," sahut Kila. "Mau ga?"

"Orangnya mana?" Tanyaku balik.

"Kita cari aja," kata Kila. "Nanti juga nongol sendiri kok."

Aku tertawa kecil saat mendengar Kila berbicara seperti itu. "Eh iya, sahabat kamu yang munafik itu mana?"

Kila tertawa. "Jahat banget sih lo! Gitu-gitu juga mantan sahabat lo tau!"

Aku memutar bola mataku dengan bete. "Ria mana?"

"Gatau. Nanti juga nongol sendiri kok."

Ria adalah mantan sahabatku waktu kelas tujuh. Dia pernah menjadi sahabatku. Namun, dia seringkali bermain dengan cowok yang membuatnya terlihat seperti anak cabe-cabean. Percaya atau tidak, waktu aku masih se-geng dengan Ria, Kila, Linda, dan Via (mereka teman-temanku waktu kelas tujuh), gengku sempat dijuluki cabe-cabean karena adanya Ria. Sejak mengetahui hal itu, lama-lama aku jadi benci sama Ria karena dia bukan hanya suka bermain dengan cowok, tapi suka menikung teman-temanku juga! Setelah ditikung, ditinggal begitu saja. Yeah dia memang cewek paling bejat.

Sejak saat itu, hubunganku dengan Ria tidak begitu baik.

"Eh, itu Nita!" Seru Kila. "Nita! Sini!"

Nita segera menghampiriku dan Kila. "Ada apa?" Tanyanya.

"Lo udah dapet temen sebangku belom?" Tanya Kila.

Nita menggeleng-gelengkan kepalanya. "Belom. Kenapa gitu emangnya?"

"Ehm, kamu mau duduk sebangku denganku ga?" Tanyaku pada Nita.

Nita agak terkejut. "Oh iya ya, kita sekelas ya? Ya udah, kita sebangku aja gimana?"

Aku mengangguk sambil tertawa kecil. Anak ini sepertinya lucu, pikirku.

Yah, setidaknya hari pertama aku bersekolah aman terkendali.










Yeyyy prolog dah jadiii

425 words

Sori tipo everywhereee

By the way untuk sementara waktu, gua ga bisa lanjutin The Reason Why soalnya setelah gua pertimbangin, kayak gaje gitu ceritanya

Jadi gua berusaha mup on ke sini deh.

By the way spoiler dikit nih...
Vela itu ceweknya dingin. Jadi tiati sama dia. Klo skali kna smprot, bisa beku lohhh

Smoga cerita ini rame dan ga batal kayak The Reason Why.. Aminnn

By the way jgn lupa vote sama komen kalo ada yang kurang atau ga ngerti.

Komen dari kalian akan sangat berharga dan bisa membangkitkan semangat gua buat bikin buku. Tapi komennya kudu yg bermutu yeshh.

Thats all, makasih yaa

Bab 1 coming soon...

{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang