Viktor Alexander POV
"Udah deh, La," kataku. "Biarin aja."
Vela masih menatap ke arah mereka bertujuh dengan datar. "Ngapain kalian di sini?"
"Eh...engg...kita...euhh..." Kila tergagap. "Kita...m-mau...ma-mabal. Ya. Kita mau mabal!"
"Bukannya kalian bertiga tadi ga mau mabal ya?" tanya Vela sinis pada Nita, Cindy, dan Sheina.
"Eh, euhh...ehm...abisnya...tadi Kila ngajakin mabal!" seru Nita spontan. "Iya! Kila ngajakin mabal!"
"Oh, kamu yang ngajakin mabal?" tanya Vela dengan nada yang menyeramkan. "Kalo mabal, ngapain kalian semua sembunyi-sembunyi gini?"
"Eh, kita ga sembunyi ya!" seru Frankie. Kayaknya dia memang paling jago berbohong deh. "Kita tuh cuma menghargai lo berdua yang lagi asyik ngobrol."
"Lagian, kita tuh di sini mau nungguin lo berdua beres ngomong, baru ikut ke kantin," kata Nando.
"Ih, suka nuduh sembarangan deh," kata Tama.
"Eh, bukannya nuduh!" seru Vela ga mau kalah. "Abisnya, tampang kalian semua mencurigakan dan..."
"Kak Vela!"
Perhatian kami semua teralihkan pada seorang anak yang menggunakan seragam putih-merah.
"Dena? Kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Vela heran.
"Kabur dari sekolah," kata Dena malas. "Males."
"Bohong," sahut Vela singkat. "Ga mungkin kamu kabur kalau alasannya males doang. Pasti ada sesuatu yang penting."
Dena nyengir. "Itu juga sih. Ada yang penting."
"Tentang apa?" tanya Vela.
"Tentang Kak Vina dan Kak Ria," kata Dena lalu menatap ke kerumunan yang masih berada di tempat persembunyiannya. "Eh, ada Kak Kila. Eh, ada Kak Cindy, Kak Nita sama Kak Sheina juga."
"Hai, Dena," sapa mereka serentak.
"Ada sesuatu yang penting?" tanya Kila.
"Mereka berdua ngapain?" tanya Cindy.
"Mabal juga," sahut Dena enteng.
"Omong-omong, aku punya satu bukti yang bener-bener ga bisa dibantah sama siapapun soal surat kaleng," sahut Kila sambil tersenyum.
"Apaan?" tanya Vela heran.
"Ra-ha-si-a," kata Kila sambil tersenyum lagi. "Nanti gue kasih tau. Besok ada rapat lagi aja. Gimana?"
"Oke deh," kata Vela. "Di rumahku lagi?"
"Iya," kata Kila.
"Sip. Yang ikut ke rumahku siapa aja?"
"Gue, Cindy, Nita, sama Sheina aja," kata Kila.
"Oke deh. Berarti, aku harus bawa mobil yang Avanza, kalo gitu," kata Vela.
"Eh, ada apaan sih?" tanyaku kepo. "Gue boleh ikut ke rumah lo ga, La?"
Vela menatapku tajam. "Ga. Kamu ikut, kamu mati," kata Vela seram.
"Gitu banget mukanya," kataku horor sendiri.
"Eh bentar," kata Dena lalu menatapku, seperti mencoba mengingat sesuatu. "Kakak tuh Kak Viktor ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--Completed
Teen FictionCover by : @tehucupae Rank 204 #kisahremaja (28/8/18) Rank 162 #anaksekolah (28/8/18) Rank 14 #pengkhianat (28/8/18) Ini bukan soal Velandra Victoria dengan Viktor Alexander. Ini bukan masalah cinta saja. Ini juga masalah pertemanan dan persahabatan...