Bab 38

97 6 1
                                    

Viktor Alexander POV

"Ih, mereka ke mana sih? Lelet banget beli makanan doang!" seru Vela jengkel.

"Sabar aja, keles," kataku. "Emangnya, lo pegel?"

"Ya iyalah!" sahut Vela jutek. "Masih nanya!"

"Ya udah atuh duduk," kataku sambil duduk di rerumputan sintetis.

Aku menarik tangan Vela agar dia mau duduk di rerumputan sintetis ini.

"Ini rumputnya bersih ga?" tanya Vela.

"Idih, alay banget sih lo!" seruku. "Udah, bersih!"

Vela tertawa kecil. "Sori-sori aja, aku kan perfeksionis," kata Vela sombong.

"Idih, najis," kataku sambil mengedikkan bahuku. "Omong-omong, lo beneran ga mau makan?"

"Ga ah," sahut Vela. "Nanti aja kalo laper."

Aku memutar bola mataku. "Kalo udah laper tuh biasanya makannya empat porsi ya," kataku mengejek.

"Emang," sahut Vela tanpa malu. "Kalo aku udah laper, nanti aku ngomong ke kamu biar kamu yang bayarin aku makan."

Anjir. "Rese sumpah!" seruku jengkel. "Lo tuh laper beneran atau mau morotin gue sih?"

"Dua-duanya," kata Vela enteng.

"Ih, nyebelin," sahutku kesal.

"Biarin," katanya lagi. "Eh bentar." Vela menyipitkan matanya. "Itu mereka bukan sih?"

"Mana?" tanyaku heran sambil melihat ke arah pandangan Vela. "Mana? Ga ada!"

"Itu..." Vela menunjuk ke salah satu kerumunan. "Matamu katarak ya?!"

"Eh, enak aja mata gue katarak!" seruku jengkel. "Mata lo aja yang terlalu tajem."

"Eh, udah ah," kata Vela. "Kok mereka malah jalan-jalan gitu sih? Kenapa mereka ga ke sini?"

"Yah, suka-suka mereka aja dong," sahutku enteng. "Kenapa lo yang ribet sih?"

Vela mendelik sebal padaku dan segera berdiri lalu berlari ke arah mereka. Sedangkan aku? Aku sih santai aja. Ngapain juga lari-lari kayak orang gila?

"Eh, kalian!" Kudengar Vela membentak mereka. "Kenapa lama banget sih?!"

"Yah, lo tau sendiri lah, gue kan suka milih-milih makanan," sahut Nita enteng. "Ga semua makanan bisa gue makan."

"Halah! Banyak bacot kamu!" seru Vela jengkel. "Omong-omong, kalian semua yakin kita mau di sini aja? Ga mau ke tempat lain gitu?"

"Ke tempat lain?" tanyaku "Mau ke mana?"

"Ah kaga mau ah," kata Nando singkat. "Gue kan mau..."

Nando menatap Nita lalu ketawa-ketiwi sendiri.

"Eh, lo berdua pacaran?" tanyaku heran.

"Elah, Lex! Lo telat banget, man!" seru Frankie.

"Mereka udah pacaran dari jaman Megantropus palaeojavanicus masih hidup, cuy!" seru Cindy.

"Cupu amet lo baru tau!" ejek Tama.

"Kan emang payah," ejek Kila ga mau kalah.

Sedangkan aku dan Vela sama-sama terkejut mendengar hal itu.

{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang