MBF : 19

375 49 2
                                    

Genggaman tangan kara meyakinkan gue kalo nyokap bakal baik-baik aja.

Tapi fikiran gue gak bisa percaya pada siapapun sebelum mata kepala gue liat sendiri bagaimana keadaan mama.

Sampai dirumah sakit, mama sudah ditangani dan dipindahkan ke ICU.

"mama bangun ma, mama maafin nata" panggil gue dan suara motinor dari alat yang menempel ditubuh mama lah yang menjawab gue.

Gue gak bisa diem. Gue harus tau gimana kondisi nyokap sebenarnya.

Saat keluar meninggalkan ruangan, gue mendapati dr.Seno yang tengah bersama Demas, nano, dan cadel.

Sadar dengan kehadiran gue, keempat orang itu selain dr.Seno pergi dan berlalu sambil menepuk pundak gue memberi ketegaran.

"kamu pasti mencari ini" ungkap dr.Seno memberikan lembar hasil pemeriksaan mama

"saya tau, kecil kemungkinan untuk mama kamu bertahan tapi. Ingat nata, kita masih punya tuhan untuk meminta dan berharap".

Ujar dr.Seno meninggalkan gue sendiri diruangannya.

Gue tau betul kasus ini. Selama satu jam setelah gue membaca lembar ditangan, gue gak bisa berhenti merutuki diri sendiri dengan menyalahkan waktu. Kenapa gue gak tau kalo nyokap sesakit ini selama 6 bulan terakhir.

Gue anaknya dan gue dokter, gue marah! pada diri gue sendiri.

Fikiran gue kosong menelusuri lorong rumah sakit.

Tiba dibalik ruangan tempat nyokap terbaring, gue melihat orang-orang yang sama khawatir dan terpukulnya dengan keadaan mama.

Kara, perempuan itu terlihat lelah dan wajahnya terlihat kalut.

Satu-satunya cara agar mereka bisa sedikit bernafas lega adalah dengan melegakan nafas gue.

"thank you banget kalian udah mau stay disini buat gue dan nyokap, tapi serius. Ini permintaan gue sebagai teman, kalian balik dulu dan istirahat, setelah itu gue bakal merepotkan kalian dengan berganti jaga disini."
Ujar gue pada demas, uci, nano dan cadel.

"kita banyakan nat, gue sama cadel bisa stay. Elo dem, elo balik duluan sama uci biar nanti kita bisa gantian." Jawab nano yang gue sanggah

"dan ini perintah gue sebagai ketua kelompok. Kita gak bisa mengabaikan kewajiban kita dan berpura-pura lupa di situasi kayak gini. Gue tau kalian bisa kelarin tugas kita tepat waktu. Kalian balik, istirahat dan kerjain apa yang gue minta"

Ya, fikiran gue masih sesehat itu walaupun hati gue udah gila saat ini.

Saat fajar tiba, semua orang yang gue minta pulang akhirnya nurut.

Terkecuali kara, gak ada satupun orang yang bisa menentang keinginannya.

Sekitar dua jam gue sama kara cuma diem memandang mama, berharap mama sekedar menggerakan jari atau membuka matanya perlahan.

Sampe gue sadar kalo kara mulai memejamkan matanya dengan tumpuan tangan di dagunya. Gue gak tega liat kara tapi gue yakin kalo gue gendong pindahin dia ke sofa, kara pasti bangun.

Hati gue yang mulai gila kembali menghangat liat muka polos kara, tangan gue refleks mengelus pipinya dan berhasil membangunkan dia.

"pulang aja dulu, gue gapapa disini sendiri" ujar gue tersenyum padanya tapi dia tetap memilih tinggal.

Saat kara pergi ke kamar mandi, gue sadar dan melihat jam ditangan gue.

Ini udah lewat jam sarapan dan kara belum makan apapun sejak tadi.

Gue pergi ke sebuah Mart depan RS dan kembali dengan mendapati kara yang terlihat lebih segar setelah ke kamar mandi.

Kara aneh dengan pandangan lekatnya saat gue duduk disampingnya.

"kenapa" Tanya gue bingung

"can I hug you?" jawabnya lantas memeluk gue erat

Semua perasaan marah, sedih, kesal, khawatir dan takut yang berusaha gue bendung sejak tadi akhirnya meledak saat kara merapalkan kalimatnya.

Gue nangis dipelukan kara.

Gue gak perduli apa tanggapan kara karena untuk pertama kalinya kara akan sadar bagaimana lemahnya seorang batu bernama nata.

"its oke, keluarin aja sayang, keluarin kalo itu bisa bikin kamu sedikit lebih tenang" kata-kata itu bersemayam dipendengaran gue dan sedikit mendamaikan kalut yang gue rasa.

Saat ibu kara kembali di siang harinya, kara minta gue pulang tapi gue gak mau.

"saya berjanji akan hubungin kamu segera jika keadaan mama kamu berubah" ujar dr.Seno yang datang menghampiri gue

"saya akan hubungin kamu segera. Apapun itu kabarnya, baik ataupun buruk. Saya akan menghubungi kamu" dr.Seno menekankan intonasi disetiap kalimatnya.

Gue nyerah dan akhirnya pulang beserta kara.

Ditengah jalan menuju rumah, kara terus-terusan menoleh kearah gue.

"mata elo lama-lama keluar kar kalo liatin gue terus"

"kamu! Aku pengen kita berhenti manggil elo gue!" jawabnya. Kara kerasukan jin tomang kali ya.

"dih, kerasukan setan laut ya lo tiba-tiba pengen ngalay macem si demas sama si uci?"

"yaudah, kalo elo gak mau. Kita putus!"

"apaan sih lo! kayak anak paud banget"

"biarin, emang elo pacaran sama anak paud! Kenapa? Gak suka? Yaudah pacaran aja tuh sama emak-emak senior elo dirumah sakit yang gincunya merah banget kayak cabe!" jawabnya seperti biasa.

Gue tau kara cuma pengen menghangatkan suasana saat gue bungkam sejak masuk mobil tadi.

Dan ya, dia berhasil membuat gue tertawa walau tidak sepenuhnya tawa itu benar.

Kelar mandi saat tiba dirumah, mata gue udah gak bisa di ajak discus.

Sekitar beberapa menit gue berhasil menyebrang dari alam bawah sadar dan berharap jika semua yang terjadi mulai dari tengah malam tadi itu adalah mimpi.

Hingga gue sadar kedatangan kara yang mengendap agar tidak mengganggu gue.

Kara tidak melakukan apapun melainkan duduk diatas single sofa disamping gue.

Tapi sejak dia datang, gue merasa aman dan enggan membuka mata padahal gue gak bener-bener tidur.

Damai gue sedikit terusik setelah panggilan dari ponsel kara berdering.

Tuhan gue mohon ini bukan kabar dari rumah sakit.

Gue semakin merapatkan kelopak mata gue saat sadar kara tengah berjalan mendekati gue setelah panggilan dari ibunya itu terputus.

Plis kar, tolong jangan bangunin gue kalo berita yang ibu bilang itu adalah berita buruk tentang mama.

Jerit gue dalam hati.


.....

Holla gmowning
for the first time aku publish di tempat berbeda selain di tempat tidur. Dan ya, jam seginian aku udah di kampus! Kurang rajin gimana coba ya😂(pdhl w dtg kepagian)
..
Dan pengumuman untuk hari ini adalah
kemungkinan bsok aku bakal double update karena part nya memang lebih pendek dari biasanya.
Aku gak tau kalian bakalan seneng atau nggk baca pengumuman ini, tapi dengan lebih dari 5 orang yg baca cerita aku disetiap chapter aja itu udah bikin aku bahagia dan berniat lanjut terus buat update~
(Walau tanpa vote juga gpp sih)
Terimakasih ya kalian~
Oke
Terakhir
Selamat menjalankan aktivitas kalian ya hari ini,jangan terlalu cape-cape😊

Salam

deapark-

My (boy) Friend | Bbyu Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang