MBF : 29

339 42 9
                                    

"oke, gue mau pake satu kupon kara malam ini" ujar gue menatap lekat manik kara dan membuat sang empunya mulai salah tingkah.

Kalo boleh gue pengen mengabadikan momen ini. Momen yang teramat langka karena bisa memandang lekat wajah kara tanpa jarak, gue gak rela dan gak akan pernah rela kalo ada cowok lain yang bisa ngelakuin hal yang sama kayak gue.

Ya benar, malam ini terlalu sempurna buat gue hancurkan dengan hal yang belum pasti.

Perihal kara dan reza

Gue bisa tahan sampai nanti kara jujur dan mengatakan yang sebenarnya sama gue.

Dia janji sama gue dan hal yang harus gue lakukan adalah percaya sama kara

Setelah kejadian yang membuat wajah kara matang itu, dia lari meninggalkan gue dengan gelak tawa karena melihat tingkah menggemaskannya

Tapi setelah dia pulang, fikiran gue terusik

Gue gak bisa tidur dan berusaha mengalihkan fikiran-fikiran yang membuat gue ragu terhadap kara, tapi semakin gue mencoba. Semakin gue ingin tahu apa yang kara sembunyikan dari gue

Dan hal itu nyatanya berimbas pada jam bangun gue

Sialan, untuk pertama kalinya gue kesiangan

Saat gue sibuk mempersiapkan diri buat jemput kara, taunya itu anak udah sampe duluan dengan menerobos area privasi gue

"nat elo bangun kesiang-" ujarnya membuka pintu kamar tepat saat gue belum kelar pake baju

Alih-alih langsung menutup kembali pintu, dia malah sengaja melototin bagian atas tubuh gue yang tak tertutup sehelai benang pun

"wow wow wow, elo bisa gak sih ketuk pintu dulu kar! Untung gue udah pake celana" ujar gue kaget dan barulah kara sadar untuk kembali menutup pintunya

Sumpah sih kara! Gimana jadinya kalo gue masih naked coba tadi!
Keluar dari kamar gue nemuin kara yang tengah asik menikmati sarapannya seolah tidak terjadi apa-apa tadi

Reaksi macam apa itu? Harusnya kara terkagum-kagum dengan Abs yang ada diperut gue

Fiks, kara cewek aneh!

"jangan gitu lagi ya kar! Gue sampe syok dikira kedatengan maling pagi-pagi gini" ujar gue dan kara tetap cuek menikmati makanannya tapi dengan mata yang tertuju pada tubuh gue

Porno banget ini anak! Siapa coba yang ngajarin

"mesum banget sih lo kar! Lo liat apaan!" bentar gue dan hanya ditanggapi dengan seringaiannya

Oke kar, elo mau main-main sama gue

Dengan sengaja gue berjalan mendekati kara, gue pasang pandangan setajam elang seakan siap memburu mangsanya. Dan seperti dugaan gue, wajah kara udah gak sesantai itu, ekspresinya mulai berubah kentara banget dia takut dengan tingkah gue

"apa elo sengaja mancing gue kar?" tanya gue mengukung tubuh kara yang kecil itu, sementara kedua tangan gue dijadikan tumpuan agar tetap bisa menatap wajah ketakutannya

"ma-mak sud elo apa nat? gu-gue kenapa emangnya?" kara udah hampir mati dibawah kukungan gue, pupil matanya menggelap syarat dia tidak nyaman dengan posisi yang sengaja gue ciptakan

Terlebih saat gue mengusap rambut, pipi dan berakhir dibagian dagu memaksa maniknya membalas tatapan gue

Yes, I get her! Ujar gue bangga dalam hati saat kara menahan nafas nya dalam dan mukanya kembali memerah

"bhakkk! nafas kar nafas. Elo punya hobi nahan nafas ya sekarang?" ujar gue gak sanggup liat ekspresi kara

Gue tau bener kara pasti lagi ngedumel keras didalam hatinya sekarang

Bu this is not over dear-

"bikinin gue kopi dong kar, masih ada sepuluh menit lagi nih sebelum kita berangkat" ujar gue dengan sengaja memancing kara

"elo punya kaki sama tangan sendiri nat, ngapain elo nyuruh gue!" gue tau persis kalo jawaban kara bakalan kayak gini

"elo lupa? Gue kan punya kupon kara!" jawab gue bangga

Gue seneng bukan main, saat melihat kara dengan terpaksanya melangkahkan kaki kearah dapur dengan sumpah serapahnya yang dengan jelas dapat gue dengar

"sekalian dong, laptop sama buku-buku gue masukin tas dikamar. Lima menit lagi kita berangkat" tambah gue saat kara kembali dengan satu cup kopi ditangannya

Sekitar tiga menit kemudian, kara kembali dengan tas gue

Wajah kara udah kusut banget! Gak tahan sebenarnya kalo gue harus nambah bikin dia bete

Tapi ini tanggung banget! Setan dalam hati gue berbisik seperti itu

Keluar dari pintu rumah, gue sengaja duduk dan membuat kara heran

"kok elo malah duduk nat, ayoan berangkat!" ujarnya

"sepatu gue nya dong kar, yang putih tuh" jawab gue menunjuk rak sepatu yang gue maksud

Kara sayang, dia tetap konsisten dengan janjinya untuk yang satu ini

"udah ? Gak ada lagi yang harus gue lakuin kan!" tanya kara menandakan jika emosinya sudah mencapai batas

"udah! Gue dalam keadaan luar biasa banget pagi ini" jawab gue
menekankan kata Luar biasa dalam kalimat itu

"eh kar, tunggu-" gue menghentikan langkah saat mendekati pagar rumah

"apa lag-" kara udah geram menatap gue tapi kalimat sanggahannya berhasil gue potong dengan tiga kecupan dikedua pipi dan keningnya

Ya, itu adalah hadiah untuk pagi yang luar biasa ini

Menanggapi tingkah gue, kara hanya tersenyum dengan pipinya yang kembali memerah

Aduh kar, jangan lucu-lucu bisa gak sih!

"gue gak janji bisa jemput ya kar nanti, sisa satu minggu lagi sebelum kelar magang, ada beberapa laporan yang harus gue kerjain" ujar gue ditengah perjalanan sebelum sampai di tempat kerja kara

"kelarin laporan apa mojokan dulu sama dinda!" Dinda lagi aja yang dia bahas-

"ya ampun kara, kita kan udah kelar bahas masalah ini kemaren. Lagian kalo elo gak percaya, elo bisa tanya demas, cadel sama nano kan"

"ya mana gue tau mereka elo sogok biar bohong! Lagian mereka kan takut sama elo, secara elo leader mereka"

"mulai deh mulai, gue kan udah bil-" belum juga kelar gue ngomong, kara udah main potong aja

"iya iya, gue percaya elo kok"

"oh iya, kemaren malem elo pulang naek gocar kan?" akhirnya. Gue menanyakan apa yang menghantui gue semalaman tadi.

Jika tebakan gue benar, kara pulang bareng reza tadi malam dan gak sengaja menjatuhkan gantungan hape nya di dalam mobil reza.

Sumpah gue gak bakalan marah asal dia punya alasan yang logis atas perbuatannya. Gue mohon kar, jangan rusak kepercayaan gue dengan kebohongan elo

"iya, gue naek gocar kemaren! Abisan nunggu bus lama, makanya gue pesen gocar aja" jawabnya

Kara berbohong dengan begitu mudahnya saat gue berharap banyak tentang kejujuran dari dia

"oh gitu ya" jawab gue singkat

Gue kecewa kar sama elo -Nata
Maafin gue nat, gue takut jujur sama elo -Kara
Kangen kita? -Demas,uci,cadel,nano
Kapan gue bisa ngusik hubungan kara sama kak nata sih -Dinda
Ini gantungan kara masih di gue, kapan gue bisa ketemu sama dia -Reza

.........

Hayyooyyyy~
Tadinya hari ini
aku gak bakalan update,
Karena memang belum
ada part lanjutan yang sudah
selesai aku tulis-
*Kufikir begitu, sebelum akhirnya kubuka folder dan menampakkan part ke 29 yang sudah ready🎉
.
.
Yaks, entah kalian menunggu
Ataupun tidak
Just-
Hwappy reading ❤
Dannnnnnn
Selamat bermalam minggu
Bagi yang mengjalankannya~
.
.
.

Deapark-



My (boy) Friend | Bbyu Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang