"nat, elo di panggil doksen ke ruangannya" ujar nano menghampiri gue.
Finally, gue kembali pada kenyataan jika kehidupan gue harus tetap berjalan walau tanpa mama.
Gue yakin, ini yang mama harapkan setelah kepergiannya.
"permisi dok" sapa gue memasuki ruangan doksen.
"oh iya nata, duduk nat" jawabnya
"jadi gini, akan ada coas baru di rs kita. Kepala rumah sakit baru memulai penerimaannya hari ini dan kemungkinan besok mereka sudah memulai tugasnya."
Gue mengangguk mengiyakan penuturannya.
"karena kamu dan kelompok lainnya tinggal menyelesaikan beberapa minggu lagi sebelum selesai, saya minta kamu yang bertanggung jawab atas bimbingan mereka."
"bagaimana? Bimbingannya bisa dimulai setelah shif pagi selesai"
Gue kanget dengan kalimat terakhir doksen.Gue sebenarnya gak ada masalah dengan permintaannya. Hanya saja, malem ini gue ada janji sama kara.
Bahkan gue udah membual dengan banyak cara di depan anak-anak biar bisa ganttin shif gue kelar pagi ini.
Sial!
Tapi gue mana berani nolak permintaan dokter satu ini.
Saat gue mengiyakan permintaan doksen, kembali ia menyuarakan kalimatnya.
"oh dan satu nata, persiapan untuk seminar di patalic itu. Saya minta kamu membaca materi ini untuk mengajukan pertanyaan yang menjurus pada target pelayanan kita. Saya sudah membuat empat copyan nya jadi kamu bisa bagikan pada yang lainnya." Tambahnya.
Dan ya, seminar sialan itu!
Sebuah ajang untuk memamerkan bagaimana seorang Reza anak sulung dari Ramajaya yang sukses memajukan perusahaan.
"nat, katanya bakal ada anak balu ya yang masuk ke igd?" cadel emang paling depan kalo urusan beginian, tau dari mana coba dia masalah ini.
"gausah banyak ngomong lo, mood gue lagi jelek"
"ok ok gue gak bakal ganggu lo lagi, tapi gue pengen nanya satu hal"
"apa!"
"ada coas ceweknya gak nat?"
"kampret lo! cewek mulu yang ada di otak lo"
"bukan buat gue nat, tapi buat elo!"
"dih kadal albino, buat apa lo urusin hidup gue!" Tanya gue menggidik ngeri
"ya bial kala sepenuhnya buat gue"
Sialan ini anak, kalo aja gue lupa dia temen gue. Udah gue tusuk tuh lidahnya pake spuit!Jam pergantian shif pun datang.
Harusnya gue udah di jalan balik kerumah, mandi dan siap-siap jalan sama kara. Tapi apa? Gue terjebak disini.
Ponsel gue masih di carg karena lowbatt, gue hubungin kara nanti aja kali ya mumpung msih ada waktu nunggu batre nya penuh. Ujar gue dalam hati
"ini dia. Nata, dia ini senior kalian yang beberapa minggu lagi selesai tugasnya di rs ini. Saya secara pribadi yang minta dia buat membimbing kalian. Jadi kalo ada apa-apa, kalian bisa bertanya sama nata" ujar doksen dengan beberapa orang yang mengekorinya dari belakang.
Terbilang ada enam orang coas baru yang ditempatkan di igd, gue senang bukan main akhirnya masa-masa terakhir gue bakal begitu santai karena terbantu dengan adanya mereka.
Selesai menitipkan keenam orang ini, doksen pamit kembali karena ada jadwal operasi.
Tanpa basa basi lagi, gue menunjukan karisma gue sebagai senior dengan berkeliling menerangkan rules yang ada di igd.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (boy) Friend | Bbyu Vol.1
أدب الهواة[ C O M P L E T E D ] Butuh waktu sepuluh tahun untuk gue bisa mengungkapkan apa yang selama ini gue pendam. Rasa sayang gue terhadap kara -Nata "cewek bar-bar yang selalu gue kagumi walau saat dia bangun lengkap dengan ilernya, entah sejak kapan ta...