MBF : 40

442 47 9
                                    

“hai kak, selamat ya atas kelulusannya”

Datangnya seorang Dinda meira tentu aja bikin gue kaget, terlebih nata yang disapa hangat olehnya.

Canggung. Itu yang bisa gue lihat dari ekspresi nata.

Takut gue marah ataupun bête. Pasti itu yang difikirin sama dia selagi mencuri pandang ke arah gue berkali-kali.

Awalnya gue emang merasa terganggu dengan gabungnya dinda diantara kami. Tapi karena ternyata kak nano yang minta dia sama temennya untuk datang. Gue bisa apa.

Sekitar lebih dari dua jam kita makan-makan sambil cerita kesana kemari ditempat itu, akhirnya gue bisa tarik fikiran jelek gue tentang dinda selama ini.

“apa kabar kak kara” sapa dinda saat menyusul gue ke toilet.

“baik din” jawab gue kaget kok ini anak main ikutin gue aja.

“aku mau minta maaf kak sama kak kara”

Nah loh apa-apaan nih!

“jujur semenjak pacaran dulu sama kak nata, aku benci banget sama kak kara”

Hell, jujur banget ini orang haha

“aku pacar kak nata tapi malah kak kara yang selalu dia prioritaskan. Dari situ aku benci sama kak kara, sampai aku sadar kemarin waktu ngobrol setelah 5 tahun lamanya aku berharap sama dia. Kak nata emang buat kak kara aja, gak ada tempat lain lagi di hatinya selain buat kak kara”.

“aku sadar sikap aku emang mungkin udah kelewatan sama kak kara dari dulu, sampe sebenanya aku ragu buat bilang ini tapi. Aku titip kak nata ya, aku yakin kalian emang jodoh yang ditetapkan tuhan.”

Gue melongo dong!

Ada rasa lega dimana akhirnya musuh gue mengaku kalah dari peperangan, tapi nyatanya hati gue juga ikut sedih liat seorang dinda yang tengilnya menghabiskan stok ketengilan didunia seketika layu di depan gue.

“jodoh kan rahasia tuhan din, aku sama nata emang udah kayak paketan karena kita kenal udah lama banget! Kalo kamu kenal nata lebih dulu dari aku mungkin nata juga akan ngelakuin yang sama terhadap kamu. Maafin aku juga ya, terlebih uci temen aku”

Ujar gue menebar senyum kemenangan diatas penderitaan dinda haha. Jahat sekali-kali boleh kali kan.

“gimana rasanya kehilangan mantan yang jatuh ke tangan sahabat sendiri?” ujar gue menggoda nata di tengah perjalanan pulang.

Iya, lepasin nata setelah bertahun-tahun. Akhirnya seorang dinda move on sama kak nano.

Nata boleh jadi masa lalu dinda, tapi masa depan dia sekarang adalah gue- itulah kalimat kak nano saat sebuah fakta mengejutkan terungkap bahwa dinda adalah mantan dari seorang nataramajaya.

Geli sih gue dengernya, tapi lega juga. finally fans nata berkurang satu biji.

“apaan sih kar. Gue sih biasa aja” jawab nata geram tapi menggemaskan.

......

Sekitar tiga minggu lebih dirawat pasca operasi.

Hari ini om rama pulang dengan kondisi yang berangsur membaik.

Jamuan makan malam dirumahnya kali ini tidak hanya mengundang gue, tapi juga ibu dan teman-teman nata lainnya.

Minus uci sama kak demas yang tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya.

Iya, sebuah pengumuman mengejutkan datang dari mereka.

Tepatnya satu bulan setelah pernikahan dokter seno, uci dan kak dem juga akan meresmikan hubungan mereka.

My (boy) Friend | Bbyu Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang