Nethanada➡29

5K 249 0
                                    

Matamu melemahkanku :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matamu melemahkanku :")

Happy reading♡

***

Nada mendengus kesal ketika melihat pintu runahnya sudah tertutup. Dia meletakkan kue dan boneka yang dia pegang di meja. Setelah itu, berdiri didepan pintu lalu menarik nafas panjang.

"Mamaaaaa buka pintunya! Nada anak haram yang cantikk ini mau masukk!" Teriak Nada sengaja supaya Veni akan membukakan pintu. Pikir Nada, kalau dia memakai cara halus, pasti Veni tidak akan membukakannya pintu. Kalau teriak-teriak begini pasti Veni akan membukakannya pintu karena tidak enak dengan tetangga sebelah. Nada pintar kan?.

Sebenarnya Nada tidak masalah jika harus tidur diteras rumah. Ini bukan kali pertama kan?. Tetapi Nada ngotot ingin masuk rumah karena dia tidak ingin bonekanya kotor dan kue nya rusak.

Nada menendang-nendang pintu rumahnya.

"Mamaaaaa buka pintunya sekarang!"

Pukkkkk

Pakkkkk

Nada berkacak pinggang, "woiiiii gue lecetin nih pintu mau?" Ancam Nada walau dia tidak yakin kalau ada orang yang mendengarnya dari dalam.

Nada sengaja tidak memanggil nama Dafri ataupun Frans karena dia tau kalau Frans dan Dafri tidak bisa berbuat apa-apa. Sederhananya suami-suami takut istri.

Nada kembali mengetuk pintu dengan kepalan tangannya. Menghasilkan bunyi yang sebenarnya tidak enak untuk didengar bahkan ditelinga Nada sendiri. Alhasil Veni masih belum membukakannya pintu. Bodohnya Nada karena tidak berpikir untuk membeli kunci cadangan.

"Mam--"

Nada menghela nafas, hampir saja dia memukul Veni yang tiba-tiba saja membuka pintu.

"Kenapa kamu teriak-teriak?"

Nada memutar bola matanya. Mengapa Veni bertanya dengan perntanyaan yang tidak berbobot. Nada berteriak bahkan melakukan karate malam-malam begini tentu saja karena Veni tidak membukakannya pintu.

"Mama nggak bukain aku pintu."

"Itu karena kamu lancang!"

Nada tertawa sinis. "Lancang sama mama?, bukannya mama nggak nganggap aku anak?"

Rahang Veni mengeras. "Begitu cara bicara kamu saya?!, saya sudah mengeluarkan uang nyekolahin kamu buat jad--"

Nethanada (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang