Prolog

5.9K 148 34
                                    

Terang..
Aku adalah seseorang dari masa lalu
Yang pernah kau beri kasih berakhir lara
Aku adalah keping kisah masa lampau
Yang pernah singgah di hatimu

Dulu kau datang bertandang
Menawan hati mendebar dada dan menggedor rasa
Kau suguhi rentetan kata-kata manis
Yang kau bumbui dengan berjuta dusta

Terang..
Kau adalah laki-laki pertama yang berhasil membuatku jadi berubah
Bukan pada diriku sendiri

Aku tak pernah bisa mencintaimu dengan sederhana
Selalu saja aku melakukan hal diluar batas hanya agar kau terkesima
Selalu saja aku melakukan usaha yang melampaui kewajaran
Hanya agar cinta yang sempurna bisa padamu kusuguhkan

Terang..
Aku sering kesulitan menafsirkan perasaan apa ini
Benar cintakah? Atau hanya obsesi semata?
Tapi apapun namanya, aku pernah sangat bahagia merasakanya

Benar, kau adalah satu-satunya yang pernah kucintai melebihi diriku sendiri
Namun mencintaimu membuatku lupa diri
Membuatku terlalu banyak berambisi
Membuat ku selalu salah melangkah

Terang ..
Mungkin pengkhianatan dan seluruh bongkahan luka yang kau beri
Tuhan maksudkan untuk mengingatkanku agar sadar diri
Bahwa berharap melebihi batas pada makhluk
Hanya akan bermuara pada kesia-siaan
Ya, duka itu menamparku
Rajaman itu menikam nuraniku

Meski hati kecilku berteriak meronta menyebut namamu
Tapi kini ku beranikan diri
Membunuh semua rasa secara paksa

Terang ..
Aku tahu kau telah melukaiku
Tapi izinkanku mengucap terimakasih
Terimakasih telah hadir dan menorehkan tawa serta luka
Terimakasih untuk setiap pelajaran hidup yang takkan mungkin ku lupa

Meski terdesak paksa dalam mengikhlaskan
Tapi aku percaya, apapun yang melibatkan Allah dalam setiap keputusan
Pasti akan terbalas dengan hal baik yang menakjubkan

Terang..
Kini kuputuskan meninggalkanmu
Dan aku akan berlari mengejar cintaNya
Sudah cukup semua waktu yang kubuang sia-sia
Semoga sakit hati ini tidak membuatku membencimu

Aku akan pergi jauh , jauh
Hingga kenangan pun takkan dapat menjamah keberadaanku
Maaf, Terang...
Jika hadirku hanya menjadi pengganggu dalam cerita hidupmu

Biar tanggal sepuing kisah kita
Luruh bersama rasa yang sesakkan dada
Biar arus takdir menuntunku pada puing selanjutnya
Yang akan menjadi pelengkap kisah masa depanku

Aku pergi, selamat tinggal
Terang, puing masa laluku .

Masa remaja memang masa-masa yang indah. Di mana pada fase itu para anak-anak mulai beranjak dewasa. Di mana para manusia begitu bergairah mencari jati dirinya.

Dan tentu saja pasti maraknya hati yang merasakan fitrah dari yang maha kuasa bernama cinta. Hanya lima huruf dan satu kata. Namun maknanya luas tak terkira. Berjuta kata pun mungkin tak mampu mendefinisikan dengan jelas apa maknanya.

Topik abadi yang menjadi perbincangan generasi dari masa ke masa.

Sesuatu yang bahkan bisa sampai menggetarkan Arsy-Nya bila disikapi dengan mulia.

Namun juga tak elak dapat menjerumuskan dalam perbuatan tercela dan berakhir pada jurang neraka apabila tak pandai mengendalikanya.

Apabila wanita mulia seperti Fatimah Az-zahra Radhiallahu'anha dapat menyimpan rapat rasa cintanya untuk Sayyidina Ali bin Abi Thalib bahkan sampai setan pun tak bisa mengetahuinya.

Berbeda dengan yang terjadi pada masa teknologi yang semakin canggih ini di mana banyaknya sejoli yang saling menebar kemesraan di hadapan umum. Saling mengumbar kata-kata mesra yang hanya layak diucapkan bagi yang sudah terikat halal.

Dan ironisnya hal itu juga pernah kualami. Benar-benar aku tidak merasa bersyukur atas anugrah yang selalu Allah limpahkan padaku.

Mata kugunakan untuk melihatnya berlama-lama.
Bibir selalu kugunakan untuk menyebut namanya dari pada menyebut Asma-Nya
Dan angan-angan selalu wajahnya yang memenuhi tanpa sebersit pun terbayang bagaimana pedihnya siksa di neraka.

Aku yang pernah mencintai laki-laki itu.
Laki-laki bermata teduh bernama Muhammad Terang Al Arif. Kaum adam yang kucintai sejak aku masih berseragam putih biru.

Laki-laki berkulit kuning langsat, mata sipit, dan berhidung mancung.

Tubuhnya menjulang tinggi dengan wajah yang tegas. Jangan lupakan senyumnya yang menawan saat ia memamerkan barisan giginya yang rapi. Kombinasi yang sempurna untuk bisa disebut pria tampan.

Juga dengan sifatnya yang sangat ramah, mudah bergaul,dan terbuka pemikiranya.

Laki-laki idola di sekolah yang banyak fansnya.

Ya, dia adalah Terang.

Kaum adam yang pernah menerangi hari-hariku.

Kaum adam yang pernah membuatku begitu bahagia. Dan kaum adam ini pula yang satu tahun lalu membuat hatiku patah parah hingga berimbas membuatku menjadi gadis cengeng sampai sekarang.

Terang, bila kita pernah dibersamakan hanya untuk saling memberi pelajaran. Semoga hatiku ikhlas menerima dengan lapang.

Senja Terakhir Bersamamu (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang