Berbeda dengan Hulya yang sudah bahagia dengan kehidupan barunya bersama Reyhan. Jauh di negeri orang hidup Revan dipenuhi rasa penyesalan dan ketakutan.
Sama seperti Hulya, sehari setelah menginjakkan kaki di London ia mengganti ponselnya, hanya ada 10 kontak diponselnya yaitu kedua orangtuanya, kedua kakaknya, kakak iparnya dan sisanya adalah sahabat dekatnya.
Kehidupan Reyhan dan Revan sungguh bertolak belakang, jika dulu saat Reyhan berpacaran dengan Sandra yang pekerjaannya adalah seorang model. Club adalah tempatnya keluar masuk, namun meskipun begitu Reyhan masih tahu batasan. Ia tidak pernah melakukan hal lebih dari sekedar ciuman saat bersama Sandra. Ia selalu bisa mengendalikan dirinya meski Sandra menggodanya mati matian.
Berbeda dengan Revan yang dulunya seorang pendiam dan anti dunia malam, semenjak kejadiannya bersama Hulya ia jadi sering keluar masuk club. Apalagi sejak ia memutuskan kuliah di London.
Pesta hingga pagi sudah jadi kebiasaan Revan semenjak di London. Saat mabuk atau marah ia biasa melepaskan hasratnya pada seorang jalang sewaannya. Namun ia lebih berhati hati jika bermain ia tak mau kejadian saat bersama Hulya terulang kembali.
Sampai saat ini Revan tidak tahu jika Hulya telah menjadi kakak iparnya. Orangtuanya memang tidak mengirimkam foto pernikahan Hulya dan Reyhan tujuannya adalah agar Revan sendiri yang pulang ke Indonesia.
Pagi ini ia bangun dengan kepala pening yang luar biasa,ia melihat seorang wanita naked yang tertidur dengan posisi tengkurap disampingnya. Karena masih pusing Revan memutuskn untuk tidur kembali.
Orangtua Revan tidak pernah tahu kelakuan putra sulungnya dinegeri orang. Entahlah apa jadinya jika orangtuanya tahu kelakuan bejadnya mungkin wajah tampannya akan memudar dan ia juga akan jadi gembel dalam sekejap.
Tidur Revan terganggu karen aktivitas seorang wanita yang mengeratkan pelukannya padanya dengan senang hati ia membalas pelukan wanita yang disewanya semalam.
"Today free for you" Ucap wanita itu berbisik ditelinga Revan.
Mendapat umpan gratis singa mana yang tidak senang, sama dengan Revan ia merasa puas dan senang.
Setelah puas akhirnya Revan memutuskan untuk pergi meninggalkan hotel tempatnya menginap. Ia kembali ke apartment miliknya. Setelah membersihkan diri Revan membuka ponselnya, ia melihat ada 70 panggilan tak terjawab dari kakak iparnya dan kakak angkatnya Faldo yang ternyata tengah berlibur di London.
Revan menelfon balik kakak kakaknya tersebut. Tak lama kemudian bel pintu apartment Revan berbunyi itu artinya kakak dan kakak iparnya sudah sampai di apartment mini miliknya. Ia segera membukakan pintu untuk kakaknya tersebut.
"Dari mana aja sih kok aku telfon gak dijawab" Gerutu Sindi pada adik iparnya
"Maaf kak, aku semalam nginap dirumah temen" Bohong Revan
"Kakak tuh balik kesini 3x dan ini yang ke 4x nya" gerutu Sindi pada Revan
"Maaf kak maaf,kakak masuk aja ya aku buatin minum buat kakak, kakak mau minum apa?"
"Apa aja deh yang ada dikulkas kamu keluarin kakak haus banget" Ucap Sindi pada Revan. Melihat tingkah istrinya Refaldo hanya bisa geleng geleng kepala.
Istrinya itu termasuk tipe orang yang mudah bergaul dan menggemaskan menurutnya.
Sambil menunggu Revan mengambilkan minuman Sindi bergelanyut manja dilengan suaminya "Aku kangen Raisa" Ucapnya sambil merebahkan kepalanya dida Refaldo.
"Kita telfon ya, Revan kan juga belum pernah liat wajah keponaan dia" usul Faldo pada istrinya. Faldo segera mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
Tak lama kemudian layar ponselnya menampilkan wajah dari adiknya Reyhan. Faldo memilih untuk melakukan pangilan video call dengan Reyhan karena adik iparnya itu masih bertahan menggunakan ponsel jadulnya.
"Ada apa"
"Aku kangen Raisa" Ucap Faldo pada adiknya.
"Raisa ada dirumah sama bi Mirna kalo kamu kangen kamu bisa menghubungi mereka lewat account skypee Hulya karena tadi sebelum aku sama Hulya pergi bi Mirna sama Raisa nonton video streaming"
"Ok yasudah" .
Tak lama kemudian panggilan terputus, Faldo segera mencari nama adik iparnya lalu menghubungi adik iparnya dan beruntunglah Faldo panggilannya terhubung.
Tampilan ponselnya menampilkan wajah imut dari Raisa, Sindi yang melihat wajah keponakannya dilayar ponsel sang suami langsung merebutnya "Ihh keponaan aunty Sindi lucu banget" Ucap Sindi
"Assalamualaikum neng" Ucap bi Mirna
"Waalaikumsalam bi, bibi sendirian aja" tanya Sindi pada bi Mirna.
"Bibi cuma berdua sama neng Raisa tadi non Hulya sama mas Reyhan bilang sedang ada urusan jadi saya disuruh kerumah mereka untuk menjaga Raisa".
"Kemana mereka bi?" Tanya Sindi pada bi Mirna.
"Gatau non tadi bilangnya mau kenikahan temen begitu" jawab bi Mirna.
"Oh. Raisa udah gede ya, udah 6 bulan aku gak ketemu Raisa bi, aku kangen banget" Ujar Sindi pada layar diponsel suaminya.
"Non Sindi ke Bali dong".
"Masak harus Sindi yang ke Bali, Reyhan tuh sama istrinya ke Bandung sekali kali, 6 bulan lalu kan Sindi ke Bali pas mereka nikah" Sewot Sindi pada bi Mirna.
Tak lama kemudian datanglah Revan membawa nampan berisi camilan dan jus buatannya.
"Revan sini kamu gak pengen lihat wajah keponaan kamu" Ujar Sindi yang mendapat gelengan dari Revan pertanda ia menolak ajakan kakak iparnya.
"Dia lucu tau" Ucap Sindi sambil menunjukkan layar ponsel milik suaminya kearah Revan.
"Dada..dada..da" Oceh Raisa tidak jelas ketika melihat wajah Revan.
Revan sempat tertegun melihat wajah imut milik bayi itu. Ketika melihat matanya ia jadi mengingat mata Hulya mata yang indah Batin Revan.
Rasa penyesalan kembali hadir dalam dirinya, andai jika ia dulu tidak menyuruh Hulya menggugurkan kandungannya dan berani mengakui kesalahannya mungkin saat ini Hulya masih ada disampingnya. Namun nasi sudah menjadi bubur Revan tidak tahu bagaimana kabar mantan kekasihnya itu apakah ia masih mempertahankan kandungannya atau tidak.
Asik dengan fikirannya sendiri Revan tidak sadar jika kakak iparnya sudah mengakhiri sesi video call bersama keponaannya.
"Ngelamun aja lo" ujar Faldo sambil melempar kacang kewajah Revan.
"Mikir tugas" bohong Revan
"Tugas itu dikerjakan bukan difikirin, toh tugas juga gak mikirin elo" ucap Faldo santai mendapat decihan dari Revan.
"Sabar ya dek, emang gitu jadi mahasiswa dosennya gak mau mikir kalo ngasih tugas, kamu semangat ngerjain kalo ada tugas, kalo kamu gak bisa kamu cari bantuan asal jangan ke aku aja, soalnya aku bukan anak bisnis" ujar Sindi sambil tertawa.
"Kakak ipar gue baik banget emang, beda sama suaminya yang asli saudara gua" ujar Revan pada Sindi yang mendapat decihan dari Faldo.
"Kalian nginap disini aja ya, ini udah sore dan hampir malam" tawar Revan.
"Kita sih mau, tapi ntar malah ganggu lo sama ....... " Balas Faldo menggantungkan kalimat terakhirnya.
"Sama siapa? Gue tinggal sendiri bang" ujar Revan pada abangnya.
"Yaudah oke, asal lo kasih gua kamar pribadi sama istri gua soalnya gua gak mau kegiatan gua sama Sindi ditonton sama jomblo kayak elo" ucap Faldo yang mendapat cubitan dari istrinya.
"Shit!" Umpat Revan pada kakaknya.
"Sana pergi kamar lo ada disamping tv" lanjut Revan mengusir kakaknya yang sedang tertawa terbahak bahak.

KAMU SEDANG MEMBACA
HULYA [COMPLETE] ✔
RomanceGadis 18th yang harus mengorbankan masa depannya akibat kesalahan yang telah ia lakukan bersama kekasihnya yang lari dari tanggung jawab. Namun entah suatu keberuntungan atau kesialan baginya, ia bertemu seseorang yang mau bertanggung jawab namun o...