HULYA [COMPLETE] ✔

H-23

"Ada 2 kabar yang harus saya sampaikan, satu kabar baik dan satu kabar buruk. Kamu mau dengar kabar yang mana dulu" ucap dokter berusia 50th itu saat mereka sudah sampai diruangan dokter Adry.

"Saya ingin dengar kabar buruknya dulu" ucap Reyhan yakin.

"Baiklah, dokter Reyhan saya minta maaf  yang sebesar besarnya pada anda karena saya tidak bisa menyelamatkan janin yang ada dikandungan istri anda" ucap dokter Adry membuat tubuh Reyhan menegang.

"Jj...jannin dok? Maksud dokter istri saya hamil?" Tanya Reyhan dengan suara terbata batanya.

"Ia istri anda hamil dok, apa anda belum tahu kabar ini?" Tanya dokter Adry dengan kening mengerutnya yang hanya mendapat gelengan kepala dari Reyhan

"Usianya masih 1 bulan dok,istri anda terlalu banyak fikiran,istri anda butuh istirahat dok,jangan terlalu banyak melakukan aktivitas yang memberatkan, faktor stres dan kelelahan jadi faktor utama istri anda keguguran" jelas dokter Adry panjang lebar.

"Lalu apa kabar baiknya?" Tanya Reyhan pada dokter dihadapannya.

"Kabar baiknya adalah istri anda hamil anak kembar,jadi anda masih memiliki satu janin yang ada dikandungan istri anda" jawab dokter Adry.

Walaupun kecewa dan sedih tapi Reyhan masih bersyukur,setidaknya ia masih memiliki satu anak yang ada dikandungan istrinya,ia berjanji akan membahagiakan Hulya dan membuat istrinya itu merasa tenang dan senang.

Setelah berbicara panjang lebar dengan dokter Adry, Reyhan memutuskan untuk segera menemui kakak iparnya.

"Kak Kenan istri aku mau dibawa kemana?" Tanya Reyhan melihat istrinya dibawa keluar ruangan.

"Istri kamu dibawa diruang rawat biasa Rey, gak usah khawatir,kakak tadi juga udah urus administrasinya" ucap Kenan.

"Oh ya bagaimana kondisi Hulya kata dokter tadi?" Lanjut Kenan bertanya pada Reyhan.

"Sebelum aku jelasin kondisi Hulya,aku tanya sama kakak alasan Hulya bisa sampai dirumah sakit ini" ucap Reyhan serius kali ini.

"Kenapa kamu bohongin kakak?" Ucap Kenan singkat.

"Bohongin?"

"Iya kenapa kamu gak ngomong sama kakak kalo ternyata Raisa adalah anak Revan" ucap Kenan pada Reyhan yang masih bungkam ketika mendengar ucapan Kenan. Reyhan terkejut ternyata Kenan sudah tahu fakta yang ia dan Hulya tutupi ini.

"Kak bagaimana kak Kenan tahu?"

"Tadi adik kamu kerumah,dia mau ketemu sama Raisa dan istri kamu gak mau nemuin mereka dann ---"

"Dan sejak kedatangan Revan istriku jadi frustasi sampai ia harus kehilangan kandungannya" ucap Reyhan memotong ucapan Kenan yang belum selesai.

"Hulya hamil?" Tanya Kenan dengan alis yang terangkat satu

"Ia kak istriku keguguran,dan ini semua gara  gara Revan, aku benci anak itu" ucap Reyhan sambil mengepalkan tangannya.

"Aku rasanya ingin membunuh adikmu itu Rey" ucap Kenan sambil duduk dikursi panjang dirumah sakit.

"Hanya satu janin yang tidak bisa diselamatkan kak" ucap Reyhan pada kakaknya.

"Hulya hamil anak kembar?" Tanya Kenan yang masih tak percaya.

"Ya begitulah kak,sebenarnya kemarin papa ngasih tahu sama aku kalau Revan mau datang ke Bali,tapi saat aku pulang aku melihat kakak dan tidak mungkin juga aku bicara soal Revan saat ada kakak karena Hulya sendiri yang ingin agar keluarganya tidak mengetahui masalah ini" jelas Reyhan panjang lebar.

Mendengar ucapan Reyhan membuat Kenan menghela nafasnya kasar. Akhirnya Kenan memutuskan untuk meninggalkan Reyhan sendirian menuju ruangan Hulya.

Reyhan yang melihat Kenan pergi memutuskan untuk mengikuti langkah pria itu.

---------

Disisi lain, Revan saat ini tengah mengobati lukanya dengan susah payah. Ia memang sudah berfikir dan menyiapkan mentalnya saat hendak ke Bali,namun yang ia fikirkan wajahnya akan hancur ditangan kakaknya sendiri bukan ditangan kakaknya Hulya.

Revan membuka ponselnya dan ia melihat wallpaper ponselnya yang menampilkan wajahnya dan sang putri disana. Ia mengelus foto itu dan mengucapkan kata maaf berkali kali pada putrinya. Sungguh selama hidupnya baru kali ini Revan merasa menyesali keputusannya.

Seperti biasa,jika Revan frustasi ia akan menenangkan fikirannya dengan meminum beberapa alkohol. Beberapa alkohol dapat membuat pikirannya lebih tenang.

"Hai mau ditemenin gak?" Goda gadis seksi berambut pirang pada Revan saat pria itu sampai disalah satu club.

"Pergi aku hanya ingin minum malam ini" usir Revan pada wanita seksi dihadapannya,entah mengapa malam ini rasanya Revan tidak berminat pada wanita manapun.

10 gelas vodka sudah ia habiskan. Kepalanya terasa berat saat ini sehingga Revan memutuskan untuk kembali ke hotelnya.

Sampai ditengah jalan Revan tidak sanggup melanglahkan kakinya. Pria itu ambruk ditengah jalanan Bali yang sepi.

Beruntunglah Revan ketika ia ditemukan oleh seorang wanita muda yang cantik. Wanita yang melihat Revan ambruk itu langsung membopong tubuh besar Revan sekuat tenaga menuju rumah kontrakannya.

"Hulyaa. Maaf" gumamRevan dalam tidurnya.

"Pasti pria ini baru saja putus dengan kekasihnya bernama Hulya" batin gadis muda yang menemulan Revan itu.

Saat mata Revan terbuka,ia melihat gadis cantik dihadapannya,karena pengaruh dari alkohol yang ia minum tadi membuat Revan hilang kendali. Fikirannya dipenuhi oleh Hulya sehingga saat ia melihat wanita cantik dihadapannya ia seperti melihat Hulya.

Tak buang waktu Revan segera meraup bibir indah wanita dihadapannya ini. Wanita muda ini terus berontak namun hasilnya sia sia. Tenaganya kalah dengan tenaga Revan sehingga ia berakhir mengenaskan dibawah Revan. Gadis itu menangis karena apa yang telah ia jaga selama 20th akhirnya direbut oleh orang yang tidak ia kenali.

---------

Berbeda dengan Revan yang menghabiskan malamnya dengan gadis yang tak ia kenal. Reyhan justru setia menemani sang istri yang masih belum sadarkan diri dirumah sakit.

Kakak iparnya sudah ia suruh pulang sejak tadi karena ia memikirkan putra putrinya yang masih ada dirumahnya.

Reyhan mengamati wajah damai istrinya sambil sesekali mencium kening dan tangannya. Sampai sampai tangan Hulya bergerak dan matanya terbuka.

"Sayang kamu sudah sadar" ucap Reyhan melihat istrinya yang membuka mata

"Mana anak anak mas?" Ucap Hulya terbata bata.

"Anak anak dirumah sama kak Kenan, kamu istirahat lagi ya" pinta Reyhan sambil mengelus rambut istrinya.

Mendengar perintah sang suami Hulya menurut dan segera memejamkan matanya. Hulya tertidur lagi dan Reyhan juga ikut tidur disamping istrinya.