H-43

28.8K 1.2K 6
                                    

Terhitung sudah 6 hari Hulya dan Reyhan saling mendiamkan satu sama lain, awalnya Reyhan selalu berusaha untuk meminta maaf pada istrinya, Reyhan selalu mencari cela untuk bicara dengan istrinya namun strateginya salah. Strategi Hulya jauh lebih baik dari strategi Reyhan.

Saat Reyhan hendak berbicara dengan Hulya wanita itu selalu berada didekat kedua anaknya,jika sudah bersama Rasya dan Raisa Reyhan sudah tidak bisa membicarakan permasalahan pribadi mereka.

Sementara itu Sandra masih gencar mendekati Reyhan,wanita itu selalu menunggu Reyhan dirumah sakit saat jam istirahat tiba,awalnya Sandra datang sendirian,namun sejak diusir oleh Reyhan ia datang dengan membawa Dion sebagai alasan. Reyhan suka anak anak,dan Reyhan tidak mungkin mengusir Sandra dihadapan anaknya Sandra.

"Gimana masalah lo udah kelar apa belum?" Tanya Anggara sahabat Reyhan. Saat ini Reyhan dan kedua sahabatnya sedang berada dikantin rumah sakit.

"Belum" balas Reyhan singkat

"Sabar ya,gue doain yang terbaik buat elo" ucap Anggara sambil menepuk bahu sahabatnya

"Angga, Dimas, gue omongin sama elo deh mumpung lo belum nikah,ati ati kalo cari pasangan, jangan liat cuma dari wajahnya aja, sumpah gue nyesel banget dulu pacaran sama Sandra. Emang sih Sandra cantik tp kalo tau dia bakal hianati gue, gue gak mau pacaran sama dia secantik apapun itu orangnya gue tetep aja gak mau" ucap Reyhan menasehati dua sahabatnya yang belum menikah itu

"Terus kok lo dulu pacaran sama si Sandra sih?" Tanya Dimas sambil mengaduk hot chocolatenya.

"Wajarlah,namanya juga anak muda, gengsi dong kalo punya pacar jelek, apalagi gue ganteng gini dulu primadona disekolah dan dikampus" ucap Reyhan membanggakan dirinya.

"Mending jadi gue deh,gue dulu pas sekolah selalu mentingin pendidikan,nah sekarang pas gue kerja prioritas utama gue ya karir,gue pengen bahagiain orangtua gue yang udah buang duit banyak buat sekolahin gue dikedokteran dulu" curhat Anggara pada sahabatnya.

"Ga,yang pantes ngomong kaya gitu tuh si Dimas bukan elo,lo tuh udah kepala 3 masih aja menjomblo,gue aja pas kepala 3 udah punya anak ga. Ngebahagiain orangtua itu gak selalu dengan materi, orangtua lo liat lo berbakti aja mereka udah seneng,apalagi kalo liat lo sukses ga" balas Reyhan menceramahi sahabatnya yang tak kunjung menikah itu.

"Kok lo jadi kayak ibu gue sih Rey?"

"Gue nasehatin elo Anggara,takut takut lo nikah umur 40 susah dapet anak tau" ucap Reyhan menakut nakuti sahabatnya.

"Kok lo doain gue gak punya anak sih Rey" protes Anggara yang tak setuju dengan ucapan Reyhan

"Gue kan ngomongnya cuma takut takut gak beneran gue nyumpahin,lo sensi amat sih"

"Gue sensi kalo diajak bahas masalah nikah,udahlah biarin dulu gue lajang,gue sendiri merasa ini zona nyaman gue, gue
pusing liat lo sama Hulya kalo berantem,apalagi kalo gue yang ada diposisi elo" ucap Anggara sambil memijit pelipisnya.

"Yang namanya pernikahan kan wajar ada pertengkaran,itu artinya pernikahan gue sama Hulya masih normal" bela Reyhan

"Dokter Anggara apa perlu aku carikan jodoh yaa" ucap Dimas membuat Anggara tersedak minumannya

"Gak! Apaan sih Dimas kok lo jadi ikut ikutan Reyhan sama mama juga sih sampe repot repot mau cariin gue jodoh,gausah!" Tolak Anggara langsung.

Reyhan dan Dimas tertawa melihat ekspresi cemberut sahabatnya. Bersama dengan sahabatnya membuat Reyhan sedikit mengurangi beban fikiran permasalahannya dengan sang istri untuk sementara waktu,Reyhan berterimakasih kepada kedua sahabatnya yang sudah membuatnya terhibur.

"Reyhan bukannya itu mantan lo ya" tunjuk Anggara pada Sandra yang datang sambil membawa rantang ditangannya

Reyhan melihat jelas jika Sandra kini tengah berjalan menghampirinya, hari ini Sandra memakai baju yang sedikit ketat sehingga membuat ia jadi pusat tontonan orang yang ada di kantin rumah sakit.

"Reyhan aku bawain makan siang buat kamu" ucap Sandra sambil meletakkan rantangnya diatas meja Reyhan.

"Gak usah,aku sudah makan siang sama temen aku" tolak Reyhan sambil sedikit mendorong rantang makanan milik Sandra

"Aku tuh susah susah bikinin ini buat kamu,anak kita minta dibikinin nasi goreng special,makanan kalian tuh mirip tau" ucap Sandra sambil tersenyum

"Kalo cuma nasi goreng,temen aku juga suka, ga mending lo makan deh nasi goreng ini,lo kan juga suka nasi goreng" ucap Reyhan sambil memberikan rantang makan pemberian Sandra pada Anggara. Anggara hanya diam tanpa mau menyentuh rantang pemberian Sandra itu.

"Sayang kenapa dikasih ketemen kamu sih,kan aku bikinnya buat kamu" ucap Sandra sambil memanyunkan bibirnya.

Tidak tahu malu mantannya si Reyhan batin Anggara dalam hatinya.

"Kamu budek atau apasih,aku bilang aku sudah makan,dan aku juga gak pernah minta kamu buat ngasih aku makanan kayak gini! Aku kenal kamu Sandra kamu tuh gak bisa masak dari dulu!" Ucap Reyhan setengah berteriak, untunglah kantin kali ini tidak begitu ramai, hanya ada beberapa perawat dan keluarga pasien yang tengah membeli makanan disana.

"Tapi seenggaknya hargai usaha aku dan permintaan anak kita"

"Udah berapa kali juga aku ngomong sama kamu,aku gak punya anak sama kamu! Aku gak pernah ngelakuin hubungan lebih sama kamu!" Tegas Reyhan seraya bangkit dari duduknya.

"Kamu keluar sekarang atau aku panggil satpam buat seret kamu dari sini!" Tegas Reyhan pada Sandra

"Oke aku bakal keluar" ucap Sandra meninggalkan Reyhan

Sepeninggalnya Sandra membuat Reyhan segera duduk dan menelusupkan wajahnya dilipatan tangannya. Pria itu frustasi memikirkan tingkah laku Sandra yang semakin hari semakin menggila menurutnya. Sandra yang dulu ia kenal tidak seperti ini.

"Sabar ya gue ngerti ini berat" ucap Anggara sambil menepuk punggung Reyhan.

Setelah makan siang dan menyelesaikan pekerjaannya selama sehari dirumah sakit Reyhan memutuskan untuk pulang kerumahnya. Hari ini Reyhan pulang sedikit terlambat karena tadi mobilnya sempat macet dijalan. Sesampainya ia dirumah ia melihat istrinya yang tengah tertidur diruang tamu Reyhan mendekati istrinya dan mengelus kepala istrinya dengan sayang.

"Kamu nungguin aku hmmm" ucap Reyhan pada istrinya yang tengah tertidur sambil memegang novel.

Reyhan segera mengangkat Hulya kekamar mereka. Saat Reyhan melewati ruang makan matanya melihat meja makan yang penuh dengan masakan.

"Ada apa ini kok banyak masakan yang tak termakan" batin Reyhan pada dirinya. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Reyhan sebenarnya tengah lapar saat ini,namun ia tidak bisa lebih lagi tidur dikamar sendiri tanpa istrinya disampingnya. Reyhan sangat merindukan istrinya yang setiap malam selalu tidur sambil memeluknya. Malam ini mungkin Reyhan bisa tertidur nyenyak karena istrinya ada disampingnya.

"Selamat malam,selamat tidur sayang, semoga besok masalah kita cepat terselesaikan" ucap Reyhan sambil mencium kening istrinya.

Tak lama kemudian Reyhan menyusul istrinya kealam mimpi.














Dapat salam juga buat Readers dari Reyhan .

-Good Night readers.



HULYA   [COMPLETE]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang