Sepeninggalnya Reyhan dari ruangan Hulya. Hulya membuka matanya,saat ia membuka mata orang yang pertama kali ia lihat adalah Anggara, sahabat suaminya.
"Kamu sudah sadar?" Ucap Anggara ketika melihat Hulya membuka matanya
"Suami kamu keluar,dia lagi ngurus surat buat pernikahan Sherlyn dan Revan" Anggara memberi tahu dimana Reyhan pada Hulya karena Anggara tahu jika istri sahabatnya ini pasti mencari Reyhan
Hulya hanya diam mendengar ucapan Anggara. Hulya merasa sedih,kenapa saat ia membuka mata bukan Reyhan yang ada disampingnya, melainkan Anggara. Meskipun ia marah dengan Reyhan,tapi ia ingin agar suaminya itu memperhatikannya.
"Hulya,kamu udah aku anggep sebagai adek aku sendiri,aku gak mau kamu setres dan banyak fikiran sampe membahayakan calon keponaan aku,aku minta sama kamu tolong jangan simpan masalah kamu sendiri" ucap Anggara sambil mengelus rambut Hulya
"Kakak tau?" Tanya Hulya pada Anggara
"Ya, Reyhan itu udah seperti kakak aku sendiri, kita sering berbagi cerita bersama, aku juga tau masalah kamu apa, aku tahu Reyhan salah,dia udah buat keputusan tanpa persetujuan kamu,tapi kamu juga harus coba pahami bagaimana jika kamu diposisi dia? Reyhan frustasi mikiri masalah keluarga kalian, bukannya aku bela Reyhan,tapi cobalah mengerti posisi Reyhan" ucap Anggara panjang lebar pada Hulya. Anggara ingin agar masalah sahabatnya itu terselesaikan sehingga ia tidak harus melihat wajah murung Reyhan setiap hari dikantor.
Sementara Hulya hanya diam saja mendengar ucapan Anggara. Ia juga sadar jika sifatnya ini sudah keterlaluan kepada suaminya sendiri,namun apalah daya Hulya jika fikirannya hanya dipenuhi oleh rasa takutnya akan kehilangan Raisa.
--------
Seminggu sudah setelah kejadian dimana Anggara menasehati Hulya, hubungan Hulya dan Reyhan semakin membaik, ditambah lagi resminya hubungan pernikahan antara Revan dan Sherlyn membuat Hulya merasa sedikit lega.
"Sayaang udah belum dikamar mandinya?" Teriak Reyhan saat istrinya tak kunjung keluar dari kamar mandi
"Sudah" ucap Hulya sambil membuka pintu kamar mandi
Melihat istrinya keluar dengan wajah pucatnya Reyhan segera menggedong tubuh istrinya menuju brankar rumah sakit.
*kleek*
"Hulya?" Ucap suara wanita dari arah pintu kamarnya
"Alisya"
"Hulya kamu apa kabar ? Kemana aja kamu 5 tahun ini? Aku nyari kamu gak nemu nemu" ucap Alisya sambil berjalan menuju Hulya dengan mengabaikan keberadaan Reyhan disana. Alisya memeluk sahabat yang lama tak ia temui itu
"Aku di Bali, kamu tau aku disini dari siapa?" Tanya Hulya sambil memeluk Alisya, sahabatnya semasa SMA
"Aku tau dari Nadia, 3 hari lalu SMA ngadain reuni,sebenernya sih aku males dateng ke acara gituan,cuma berhubung aku nyari kamu akhirnya aku dateng, eh ternyata kamu gak dateng bikin aku kecewa tau" ucap Alisya sambil memanyunkan bibirnya
"Maaf ya,aku gak ada kabar selama bertahun tahun"
Alisya mengalihkan pandangannya pada pria tampan disamping Hulya
"Dia suami kamu kan?" Tanya Alisya pada Hulya
"Iya saya suami Hulya,nama saya Reyhan" ucap Reyhan memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya
"Saya Alisya" ucap Alisya membalas uluran tangan Reyhan
"Jadi gosip dari Nadira tentang pernikahan kamu itu bener, kamu jahat banget sih nikah gak ngundang aku lagi, mana nikahnya bukan sama Revan lagi, terus hubungan lo sama Revan gimana? Kalian kan best couple di SMA" cerocos Alisya pada sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HULYA [COMPLETE] ✔
Roman d'amourGadis 18th yang harus mengorbankan masa depannya akibat kesalahan yang telah ia lakukan bersama kekasihnya yang lari dari tanggung jawab. Namun entah suatu keberuntungan atau kesialan baginya, ia bertemu seseorang yang mau bertanggung jawab namun o...