H-33

29.2K 1.2K 4
                                        

Pagi ini Reyhan bangun lebih pagi dari istrinya. Reyhan segera mencuci wajahnya lalu turun kebawah untuk melakukan olahraga pagi, tapi langkahnya terhenti saat ia melihat wajah bi Mirna yang tengah kebingungan didapur.

"Ada apa bi?" Tanya Reyhan mendekati bi Mirna

"Mas Reyhan soto yang kemarin mas Reyhan buat kok hilang ya mas? Perasaan bibi kemarin masih ada dipanci deh" ucap bi Mirna sambil menggaruk tengkuknya

"Mungkin Hulya semalem bangun bi"

"Oh iya mas neng Hulya kan belum makan dari pagi" ucap bi Mirna pada Reyhan

"Maksud bibi belum makan?" Tanya Reyhan penasaran

"Ia neng Hulya gak mau keluar kamar seharian,neng Hulya juga marah sama bibi wktu bibi maksa buat sarapan" ucap bi Mirna pada Reyhan.

Setelah mendengarkan ucapan bi Mirna Reyhan segera menemui istrinya yang masih tertidur dikamar. Pria itu marah pad Hulya karena wanita itu tidak mau makan selama sehari. Ia maklum jika Hulya marah padanya,tapi Hulya juga tidak bisa menyiksa anaknya dengan aksi mogok makannya itu.

"Sayang bangun" ucap Reyhan mengguncang tubuh Hulya

"Sayang banguunnnn"

"Apa" balas Hulya sambil masih memejamkan mata

Melihat istrinya yang enggan untuk bangun membuat Reyhan menarik posisi istrinya sehingga kini Hulya tengah duduk bersandar diatas kasur

"Ayo makan" ucap Reyhan sambil menepuk pipi istrinya. Walaupun sebenarnya Reyhan marah pada sikap Hulya tapi ia berusaha mengalah pada istrinya saat ini.

"Gak mau"

"Kamu kenapa sih kalo kamu marah sama aku yaudah kamu marah aja sama aku , tapi kamu gak boleh marah sama anak kita" ucap Reyhan sambil mengelus perut istrinya

"Ya aku emang marah sama kamu,tapi kamu salah, aku gak marah sama anak aku sendiri"

"Kamu ini kenapa sih kekanak kanakan sekali,aku udah minta maaf berkali kali sama kamu,tapi kenapa kamu gak mau dengerin permintaan maaf aku" ucap Reyhan frustasi menghadapi istrinya yang keras kepala

"Kalo kamu gak merhatiin perasaan aku, kenapa kamu nyuruh aku buat merhatiin perasaan kamu? Kenapa?"

"Aku kan udah janji berkali kali sama kamu buat jaga keluarga kecil kita,aku sayang sama Raisa dan aku juga gak mungkin biarin Revan ambil Raisa! Raisa dan Rasya itu gak ada bedanya buat aku! Mereka itu sama sama anak aku dan aku juga gak pernah bedain kasih sayang aku sama mereka" ucap Reyhan setengah berteriak pada istrinya

Setelah mengucapkan itu Reyhan segera keluar dari kamarnya. Pria itu butuh udara segar untuk menenangkan fikirannya. Sementara Hulya kini tengah menangis karena ini adalah pertama kalinya Reyhan membentak dirinya. Ia tidak menyangka jika suaminya akan membentak dirinya.

Hulya menangis selama Reyhan tidak ada, sementara Reyhan saat ini tengah merenung ditaman,ia sadar jika ia sudah membentak istrinya, akhirnya Reyhan memutuskan untuk pulang dan meminta maaf pada istrinya.

Saat sampai dirumah ia melihat kedua anaknya yang sedang asik bermain diruang keluarga, Reyhan mendekati kedua anaknya lalu mencium keningnya bergantian, setelah itu Reyhan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Betapa terkejutnya Reyhan saat ia memasuki kamar dan melihat istrinya yang mau pingsan tersebut. Beruntunglah Hulya karena wanita itu hendak pingsan disaat suaminya memasuki kamar.

"Hulya" teriak Reyhan sambil berlari menangkap tubuh istrinya

Reyhan segera membawa Hulya kerumah sakit,ia berpesan pada bi Mirna untuk menjaga anak anak agar tetap dirumah sampai ia pulang.

HULYA   [COMPLETE]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang