H-30

30.8K 1.4K 13
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Pagi ini Reyhan memutuskan untuk menjemput Sherlyn kehotel tempat wanita itu menginap.

*tok..tok..tok* suara ketukan pintu oleh Reyhan.

"Reyhan" ucap Sherlyn saat membuka pintunya.

"Ayo kita berangkat,lebih cepat lebih baik, hmm kamu sudah sarapan?" Ucap Reyhan.

"Belum" balas Sherlyn singkat

"Yasudah kita sarapan diluar saja" ajak Reyhan.

"Yasudah kamu tunggu dulu,aku mau ganti pakaian" ucap Sherlyn lalu memasuki kamar hotelnya.

Sherlyn hanya menuruti ucapan Reyhan setelah ia berganti pakaian ia dibawa kesalah satu warung dipinggir jalan oleh Reyhan.

"Maaf aku ajak kamu makan diwarung, restauran buka jam 9" ucap Reyhan pada Sherlyn

"Gapapa,aku udah biasa makan diwarung" balas Sherlyn seadanya

Tak lama kemudian seorang pelayan laki laki datang menghampiri mereka. Karena diwarung ini  hanya ada menu nasi pecel dan nasi jagung Sherlyn dan Reyhan akhirnya memutuskan untuk memesan nasi pecel.

Sambil menunggu nasi pecelnya datang Sherlyn hanya menundukkan kepalanya saat Reyhan terang terangan menatapnya. Entah kenapa berhadapan dengan Reyhan kali ini membuatnya merasa gugup.

"Saya perlu mengenal kamu lebih dalam lagi" ucap Reyhan memecah keheningan.

"Maksudnya?" Tanya Sherlyn tak paham.

"Sebelum saya mengenalkan kamu kekeluarga saya dan menikahkan kamu dengan adik saya,saya butuh mengenal kamu lebih,seperti mengenal asal usul kamu,pendidikan kamu,dll" balas Reyhan

"Saya yatim piatu asal Bali,orangtua saya meninggalkan saya saat saya masih duduk dibangku SMA,mereka meninggal karena kecelakaan" ucap Sherlyn lirih. Saat ini rasanya wanita itu ingin menangis mengingat kedua orangtuanya yang telah tiada.

"Lalu kamu tida punya saudara?"

"Punya,tapi jauh" balas Sherlyn singkat

"Bagaimana dengan biaya pendidikan dan kehidupan kamu?" Tanya Reyhan lagi

"Saya kerja paruh waktu sejak SMA. Untuk biaya pendidikan SMA saya menjual lahan peninggalan ayah sementara untuk biaya kuliah saya mengajukan beasiswa tidak mampu pada universitas saya" balas Sherlyn pada Reyhan

Saat larut dalam kesedihannya Sherlyn tak sadar jika ternyata pesanannya sudah ada diatas mejanya.

"Makan makananmu" ucap Reyhan memecah lamunan Sherlyn.

Mendengar ucapan Reyhan membuat Sherlyn langsung memakan makanan pesanannya.

"Berarti saat ini kamu sedang kuliah ya? Berapa usiamu? Tanya Reyhan sambil menyeruput teh hangatnya.

"Ya saya kuliah di Bali,usia saya 20 tahun" balas Sherlyn sambil memotong ikan daging yang ada dipiringnya.

"Apa rencana kamu kedepannya? Bagaimana dengan pendidikanmu?"

Mendengar pertanyaan Reyhan kali ini membuat wanita itu menghentikan aktivitas memotong dagingnya.

"Saya akan berhenti kuliah" lirih Sherlyn menatap makanan dihadapannya. Entah tiba tiba selera makannya hilang sejak Reyhan menanyakan pertanyaan itu.

Sherlyn tidak kuat membayangkan mada depannya yang harus hancur dalam sekejap gara gara kesalahannya membantu Revan yang ia fikir pingsan dijalan.

Setelah sarapan bersama Sherlyn, Reyhan segera mengajak Sherlyn kerumah orangtuanya. Kebetulan sekali saat ia memasuki rumah mewah milik Alvin disana ayah,ibu,kakak dan kakak iparnya sudah berkumpul. Kurang satu yaitu Revan.

HULYA   [COMPLETE]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang