"Assalamualaikum bibi" ucap Rasya dan Raisa saat pulang kerumahnya.
"Waalaikumsalam neng sudah pulang? Gimana kondisi mama?" Tanya bi Mirna pada dua bocah itu.
"Hulya baik bi,kondisinya baik baik saja" balas Kenan yang baru masuk kedalam rumah.
"Syukur alhamdulillah deh" ucap bi Mirna lega.
"Bi tadi ada yang kerumah gak?" Tanya Kenan pada bi Mirna.
"Gak ada sih mas,tadi bibi dari keluar soalnya, memang ada apa mas? Apa ada pesanan?" Tanya bi Mirna.
"Bi kalo adiknya Reyhan kesini jangan bukain pintu ya,terus kalo dia tanya keberadaan Hulya dan Raisa jangan dikasih tahu, bibi pasti ngrti kan alasan saya melakukan ini, jadi Kenan mohon kerjasamanya bi" ucap Kenan sambil memejamkan matanya dikursi ruang tamu.
"Iya mas Kenan gausah khawatir" ucap wanita paruh baya itu.
---------
"Mas Reyhan baru pulang" ucap Hulya melihat suaminya yang baru sampai.
"Ya,kamu sendirian aja,kak Kenan sama anak anak mana?" Tanya Reyhan sambil mengelus kepala istrinya.
"Sudah pulang dari jam 3 tadi, oh ya mas gimana tadi ketemuannya sama Sherlyn" tanya Hulya pada suaminya.
Mendengar pertanyaan Hulya rahang Reyhan mengeras dan tangannya mengepal. Hulya yang melihat kondisi suminya itu segera menenangkan dengan cara memeluk Reyhan.
"Mas kalo gak mau cerita gapapa,aku percaya sama mas Reyhan kok" ucap Hulya dipelukan suaminya.
"Revan merkosa anak orang" balas Reyhan langsung membuat Hulya melepaskan pelukannya.
"Apa maksudnya mas?"
"Dia melakukan hal yang sama seperti dengan hal yang ia dulu lakukan sama kamu,dan dia juga gak mau tanggung jawab,syukurlah wanita itu gak sampai hamil" ucap Reyhan menjelaskan.
"Bukannya gak sampai mas tapi masih belum,semuanya gak langsung gitu aja mas" ucap Hulya pada suaminya.
"Lalu rencana mas apa?" Tanya Hulya lagi.
"Mas mau buat Revan tanggung jawab,ia tidak bisa lagi jadi pria berengsek yang lari dari tanggung jawabnya,lagipula itu akan bagus jika Revan menikah maka ia sudah tidak bisa lagi menggangu keluarga kecil kita" ucap Reyhan pada istrinya.
"Terserah mas Reyhan saja,apapun itu rencana mas aku cuma bisa berdoa yang terbaik saja" ucap Hulya sambil memeluk suaminya lagi. Bau badan Reyhan kali ini membuat Hulya merasa nyaman sehingga ia tertidur dipelukan Reyhan yang masih dalam posisinya berdiri.
Jauh dari kedamaian Reyhan dan Hulya dirumah Reyhan sedang ada keributan gara gara Revan terus menggedor pintu rumah Reyhan.
"Iya sebentar" ucap bi Mirna.
Bi Mirna terkejut melihat tamu yang datang malam malam dirumahnya.
"Mana Raisa bi?" Tanya Revan membuat bi Mirna bungkam,wanita itu bingung mau menjawab apa.
"Raisa udah tidur sama Rasya,kalo lo dateng cuma mau bikin keributan dirumah Reyhan mending lo pulang,kasihan keponaan gue besok harus sekolah" ucap Kenan yang tiba tiba datang. Kali ini Kenan muncul dengan pakaian yang rapi membuat bi Mirna heran melihatnya.
"Perasaan tadi mas Kenan make kaos oblong warna putih,kok sekarang pakaiannya jadi rapi gini sih" ucap bi Mirna dalam hatinya.
"Hulya mana?" Tanya Revan lagi.
"Hulya gak ada dirumah,dia lagi keluar makan malam sama Reyhan" ucap Kenan yang sengaja memanas manasi Revan.
"Ck! Gak bisa ngurus anak juga,anak dua duanya ditinggalin dirumah,ibu macam apa cobak" ucap Revan menyalahkan Hulya.
Mendengar adiknya disalahkan oleh pria berengsek Kenan tak terima,ia segera memukul wajah Revan habis habisan dan berhenti ketika bi Mirna berteriak. Bi Mirna sudah kehabisan cara untuk menghentikan aksi brutal Kenan dan wanita itu fikir berteriak dapat menyelesaikan masalahnya.
"Denger ya asal lo tau,gue pake pakaian rapi kayak gini itu soalnya gue tadi rencananya mau dinner bareng keluarga Reyhan,tapi berhubung ponaan gue udah tidur jadi gue yang nawarin diri buat jaga mereka dirumah" ucap Kenan dihadapan wajah Revan yang babak belur akibat ulahnya.
"Sekarang gue minta lo pergi dari sini" usir Kenan pada Revan. Pria itu menghempaskan tubuh Revan ditanah lalu berjalan memasuki rumah Reyhan.
---------
Namanya Revan sedang berusaha ia tak akan menyerah meski wajahnya sudah tak setampan dulu lagi,ia datang pagi pagi berniat mengantar putrinya sekolah, namun strategi Kenan jauh lebih tepat. Pria 30th itu membawa keponakannya berangkat lebih pagi dari biasanya.
Saat harapannya sudah musnah ia melihat mobil Reyhan yang berhenti dihadapannya.
Hari ini Reyhan memutuskan untuk pulang kerumah karena ia sudah rindu dengan rumah yang 3 hari ini tidak ia kunjungi. Sekarang ia merasa aman karena Kenan tengah menjaga Hulya dirumah sakit. Setelah mengantar Raisa sekolah Kenan memutuskan untuk menemani adiknya dirumah sakit.
Reyhan turun dari mobil dan diam melihat perubahan wajah adiknya yang sudah tidak berbentuk,niat awalnya memberi Revan bogem mentah hanyalah angan saja,saat ia melihat wajah Revan ia merasa sedikit kasihan pada adiknya itu.
*plak* Reyhan menapar Revan.
"Kalo jadi cowo berengsek itu sekali aja udah cukup,gausah berkali kali, lo itu jauh jauh disekolahin keluar negeri biar tambah pinter, bukan tambah bego kaya sekarang" ucap Reyhan pada adiknya.
"Kak aku salah apa?" Tanya Revan sambil memegang pipinya yang masih merah akibat tamparan Reyhan. Semalam bekas pukulan Kenan masih tersisa dan sekarang ditambah oleh tamparan sang kakak.
Reyhan naik darah mendengar ucapan sang adik,seperti tidak ada penyesalan dari suaranya.
"Udah cukup kamu buat Hulya hamil diluar nikah tanpa suami,udah cukup kamu buat Hulya mengorbankan apa yang harusnya ia berikan buat suaminya, udah cukup kamu buat Hulya menggantungkan masa depannya, udah cukup Hulya saja korban kamu Revan" ucap Reyhan sambil menarik kera baju Revan.
"Kakak tahu?" Lirih Revan
"Kamu berengsek" ucap Reyhan penuh penekanan disetiap katanya.
"Kamu harus tanggung jawab,kamu harus menikahi wanita itu" ucap Reyhan menarik kera baju Revan lebih atas lagi.
"Aku gak bisa kak" 4 kata yang mampu membuat Reyhan yang dari tadi menahan keinginannya untuk menghajar adiknya tidak terlaksana. Reyhan segara membogem wajah Revan membuat Revan yang masih tidak siap jatuh ketanah.
Reyhan mengumpat dan mencaci adiknya. Segala nama hewan yang ada dikebun binatang ia sebutka untuk sang adik.
Revan tidak memberontak atau membalas sang kakak,karena ia sendiri sadar jika perbuatannya ini salah.
"Gue gak mau tau lo harus nikahi gadis itu, mau lo mau atau lo gak mau gue bakal ngomong masalah ini sama papa dan mama" ucap Reyhan final lalu menghempaskan tubuh adiknya ketanah.
Reyhan segera bangkit dan berjalan memasuki rumahnya. Ia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Saat ini air dingin mampu menenangkan fikirannya yang tengah panas karena ulah adiknya. Setelah mandi langkah selanjutnya yang ia lakukan untuk menenangkan fikirannya adalah dengan minum teh hangat. Begitulah cara singkat Reyhan jika ia ada masalah. Cara tersebut dirasa mampu meredamkan emosi menurut Reyhan.
Menurut Reyhan alkohol buka solusi jika ia sedang memiliki masalah yang tak kunjung selesai.
Berbeda dengan Reyhan yang meminum teh hangat untuk menenangkan fikirannya. Revan lebih memilih untuk meminum alkohol jika fikirannya sedang kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HULYA [COMPLETE] ✔
RomanceGadis 18th yang harus mengorbankan masa depannya akibat kesalahan yang telah ia lakukan bersama kekasihnya yang lari dari tanggung jawab. Namun entah suatu keberuntungan atau kesialan baginya, ia bertemu seseorang yang mau bertanggung jawab namun o...