H-10

56K 2.6K 10
                                        

Setelah menghadiri acara pernikahan kerabatnya Reyhan dan Hulya memutuskan untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah ia mendapati bi Mirna yang duduk sambil menonton televisi dirumahnya.

"Raisa mana bi?" Tanya Hulya saat memasuki rumah.

"Raisa sudah tidur non" jawab bi Mirna membuat Hulya bergegas menuju kamarnya untuk melihat putrinya.

"Tadi kak Faldo nelfon kesini bi?" Suara Reyhan memecah keheningan yang terjadi.

"Ia sama neng Sindi, tadi bibi juga lihat wajah seseorang yang asing tapi gak asing menurut bibi".

"Asing tapi gak asing? Gimana maksudnya bi?" Tanya Reyhan sambil mengangkat satu alisnya.

Bi Mirna nampak mengingat lagi wajah orang yang tadi dilihatnya saat melakukan panggilan video dengan Refaldo. Sementara Reyhan sedang memikirkan maksud ucapan bi Mirna asing tapi gak asing .

"Oh ya wajahnya mirip sama mas Reyhan" Ujar bi Mirna.

"Mirip saya?" Tanya Reyhan

"Ia mirip sama ...... sama neng Raisa juga" ucap bi Mirna membuat Reyhan paham. Siapalagi jika bukan adiknya Revan. Reyhan dan Revan memiliki wajah yang hampir sama yang mereka dapat dari ayah mereka, Alvin.

"Oh mungkin itu adik saya Revan, soalnya menurut info yang saya dapat kakak dan kakak ipar saya pergi ke London bi"

"Oh" Ucap bi Mirna sambil menganggukkan kepala pertanda paham.

"Saya punya adik bi,dia seumuran sama Hulya,dia kuliah di London dan kemarin dia gak pulang pas nikahan saya katanya mepet mau ujian" ujar Reyhan menjelaskan.

"Tapi kok wajahnya bisa mirip sama neng Raisa ya" ucap bi Mirna membuat Reyhan membisu. Lidahnya kelu tidak bisa mengucapkan sepatah katapun sampai suara istrinya membuyarkan lamunannya.

"Bi.. bi Mirna tidur disini ya, ini udah hampir malem bi" ucap Hulya menuju suami dan bibinya.

"Ia, bibi kekamar dulu ya" ujar bi Mirna meninggalkan pasangan yang masih berada dikamar.

*hening*

"Kamu ngelamunin apa?" Ucap Hulya sambil menyentuh pundah suaminya.

"Gak ada" Balas Reyhan sambil tersenyum.

"Yasudah aku mau tidur ya, aku capek, kamu tidur juga ya" ujar Hulya seraya bangkit meninggalkan suaminya yang masih duduk diruang tv.

Saat Hulya hendak berdiri dari duduknya, tangan suaminya menagan tangannya membuat Hulya mengurungkan niatnya untuk berdiri.

"Siapa ayah kandung Raisa yang sebenarnya" ucap Reyhan datar tanpa mengalihkan tatapannya dari sang istri.

"K..keenapa kamu tanya itu" jawab Hulya terbata bata.

"Aku suami kamu Hulya, aku harus tahu, aku tidak bisa menahan rasa penasaranku lebih lama lagi, meskipun dengan melihat wajah Raisa sebenarnya aku sama seperti melihat wajahku, tapi hal itu yang menggangu fikiranku Hulya, kenapa wajahku dan Raisa bisa sama ralat maksudku hampir sama" ucap Reyhan seraya mengeratkan pegangan tangannya pada Hulya.

"Baik aku akan ceritakan sama kamu" jawab Hulya lalu duduk disamping Reyhan.

Lalu mengalirlah cerita masa muda Hulya dan kekasihnya yang sampai saat ini juga tidak ia sebutkan namanya, ia merasa sakit ketika harus menyebut nama Revan. Mengingat pria itu yang dulu menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.

Tak kuat menceritakan masa lalunya Hulya menangis dan Reyhan merasa bersalah karena membuat Hulya meneteskan air mata karenanya.

"Maaf" ucap Reyhan sambil membawa Hulya kepelukannya.

HULYA   [COMPLETE]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang