Selamat membaca...
Jangan lupa vote, dan komennya.*Datang terlambat, dihukum* ✖
*Lupa ngerjain pr, dihukum lagi*✖"Ngapain mi?" Tanya lidya teman sekelas, dan sebangku naomi.
"Nulis kesialan gue pagi ini" jawab naomi sambil melanjutkan tulisannya.
Lidya hanya mengangguk mengerti dengan yang dimaksud naomi.
"Nih buat loe" kata lidya yang memberikan naomi sebungkus roti, dan air mineral.
"Makasih" ucap naomi pada lidya tanpa menoleh.
"Sama-sama" balas lidya.
Beberapa menit kemudian naomi selesai menulis. Lalu menyantap langsung roti yang lidya berikan padanya.
"Buset! Loe laper apa doyan?" Tanya lidya ketika melihat naomi begitu lahap memakan roti pemberiannya.
*Naomi menyengir*
"Hihi dua-duanya" balas naomi.
*glek...glek...glek*
"Aahhhh"
"Buset! Serem bener" ngeri lidya ketika melihat naomi meneguk air mineralnya dengan brutal.
Lagi-lagi naomi hanya menyengir pada lidya.
"Lid, gue masih laper" kata naomi sambil mengelus perutnya.
Lidya melongo mendengar naomi yang masih kelaparan.
"Kantin yuk!" Ajak naomi
Tapi lidya menolak karena sebentar lagi istirahat selesai. Naomi yang kesal karena lidya menolak ajakannya pun pergi seorang diri ke kantin.
"Dasar gendut!" Ejek lidya yang tidak mungkin didengar oleh naomi karena sudah menghilang dari penglihatannya.
Sesampainya di kantin, naomi langsung memesan dua piring mie goreng dengan irisan cabe rawit.
Sambil menunggu pesanannya, naomi mengemil kerupuk yang ada di atas meja.
"Neng, ini pesanannya" kata si ibu kantin sambil memberikan dua piring berisikan mie goreng pedas pesanan naomi beberapa menit yang lalu.
"Woaahhh makasih ya bu!" Kata naomi dengan semangatnya.
Mie goreng special yang harumnya menggugah selera itu segera disantap dengan lahapnya oleh naomi.
"Wuuuhh enak banget yang makan mie goreng pake cabe rawit" kata seseorang yang berdiri di belakang naomi.
*Naomi mengangguk*
"Enak dong" balas naomi tanpa melihat ke arah sumber suara tsb.
"Kalo ini foto nyampe ke bunda gimana yaaaa"
Mendengar seseorang itu menyebut kata *bunda* membuat naomi menghentikan kunyahannya.
"ATHAA!!" kaget naomi
*Athaa tersenyum*
"Hay sahabatku yang gembul" sapa athaa yang sebenarnya meledek naomi.
Naomi menatap kesal athaa yang juga menatap balik naomi sambil tersenyum aneh.
"Awas ya sampe loe kirim foto itu ke bunda!" Ancam naomi sambil mengangkat garpu di tangannya seperti pisau.
"Bowdo. Gak takut gue!" balas athaa.
Naomi pun semakin kesal dibuatnya, dan hendak melempar athaa dengan garpu. Tapi, guru piket yang terkenal killer di sekolah kebetulan sedang lewat di kantin menghentikannya. Naomi tidak berkutik ketika guru piket itu menatapnya, dan athaa tajam.
"Kenapa kalian masih ada di kantin?!" Tanya guru piket itu pada keduanya.
Naomi menunduk takut, tapi tidak dengan athaa. Namun, dari keduanya tidak ada yang menjawab pertanyaan guru piket tsb.
"Kenapa kalian diam?! Dan kamu naomi. Sudah berapa kali saya lihat kamu melakukan kesalahan!" Serunya lagi
Athaa melihat naomi begitu takut, tidak seperti dirinya yang begitu terlihat santai.
*kasian juga dia. Pasti ujung-ujungnya bunda dipanggil ke sekolah* batin athaa menatap kasian pada naomi.
"Bu" panggil athaa
Guru piket yang semula menatap naomi, kini menatap athaa. Dan masih dengan tatapan tajamnya.
"Apa?!" Tanya guru piket tsb pada athaa
"Ibu jangan marah-marah terus. Kali ini bukan naomi yang buat kesalahan, tapi saya bu. Saya yang udah ajak dia makan dikantin" jelas athaa.
Naomi melongo, menatap tak percaya dengan apa yang athaa lakukan.
"Apa benar itu naomi?" Tanya guru piket yang beralih menatap naomi.
Athaa mengedipkan matanya pada naomi sebagai kode.
"I-iya bu" jawab naomi gugup, dan juga tak enak hati kepada athaa yang rela berbohong demi dirinya.
Guru piket yang terkenal killer bernama ibu santi kini mendekati athaa. Tapi athaa terlihat santai saja ketika guru itu mendekatinya, dan menatapnya tajam.
"Tumben kamu buat masalah. Memangnya pas istirahat tadi kamu kemana?" Tanya ibu santi pada athaa.
"Saya tadi di ruang guru, bu. Baru sempet makan sekarang, dan saya minta ditemenin sama naomi" jawab athaa bohong.
Bu santi hanya menatap heran pada athaa yang terkenal pintar, dan juga rajin di kelasnya sudah membuat masalah hari ini.
"Kalo ibu mau hukum silahkan. Tapi ibu jangan hukum naomi, biar saya aja yang ibu hukum. Dan saya minta maaf karena sudah membuat masalah hari ini" kata athaa, ketika ibu santi masih saja menatapnya heran.
"Ibu tidak akan menghukum naomi, bahkan kamu athaa. Ibu sudah memaafkan kalian, jadi silahkan sekarang juga kalian masuk ke dalam kelas sebelum ibu berubah pikiran" perintah ibu santi pada keduanya.
Mendengar itu naomi, dan athaa langsung berpamitan kepada ibu santi untuk masuk ke dalam kelas. Lalu athaa membayar makanan yang sebelumnya dimakan naomi.
"Kita permisi bu" pamit athaa yang diikuti oleh naomi.
Keduanya pun langsung berlari ke kelas mereka di lantai 2.
Sesampainya mereka di dalam kelas, sudah ada guru yang mengajar. Mereka masuk dengan sopannya sambil menjelaskan kenapa mereka baru datang. Setelah itu mereka dipersilahkan untuk duduk, dan mengikuti pelajaran berlangsung.
"Thx ya thaa" bisik naomi sebelum mereka berpisah tempat duduk.
Athaa hanya mengangguk sambil tersenyum pada naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, bunda [END]
Short Story"Dia milikku, bukan milikmu!" Cerita ini mengandung unsur dewasa.