Selamat membaca...
Btw maaf kalo gaje ehehe
Yang mau tau gimana ceritanya, naomi sama ve atau engga. Terus shammy itu guru atau bukan. Baca aja terus ya cerita gaje nya haha."WOI!!!" Teriak athaa, mengagetkan lidya yang sedang melamun di kelas.
"Anying lo tha!" Maki lidya.
*athaa menyengir, sambil memberikan simbol damai pada lidya*
"Lagian lo ngelamun aja. Mikirin naomi ya?" Goda athaa.
*Lidya mendengus kesal*
Tapi apa yang athaa katakan memang benar, jika lidya sedang memikirkan naomi.
"Btw lid, gue punya info buat lo. Ini tentang naomi" bisik athaa.
Lidya langsung menatap athaa di sampingnya.
"Tentang naomi? Apa?" Tanya lidya penasaran.
Athaa yang terlihat serius, langsung duduk di bangku depan lidya sambil menatap serius pada lidya.
"Gue bakal kasih tau elo, tapi gak disini" jawab athaa sambil melihat kesekelilingnya.
"Ya udah kalo gitu kita ke gudang aja" ajak lidya sambil berdiri.
*athaa menyerngit bingung*
"Kenapa harus di gudang sih lid? Di ruang musik aja yuk" ajak athaa.
Karena tidak ingin menunda rasa penasarannya lagi, akhirnya lidya menyetujui ajakan athaa ke ruang musik.
Sesampainya disana, suasana ruang musik begitu sepi. Dengan bebasnya athaa dan lidya bisa masuk secara diam-diam ke dalam. Dan beruntungnya mereka karena ruang musik tidak dikunci.
"Sekarang apa info yang lo punya tentang naomi?" Tanya lidya yang sudah duduk berhadapan dengan athaa.
"Gue bakal kasih tau, asal elo bisa jaga rahasia ini. Dan jangan sampai bocor ke genk alay lo itu!" Kata athaa penuh penekanan pada lidya.
*lidya langsung mengangguk*
"Janji, gue bakal jaga rahasia" balas lidya yang malas jika sudah berdebat dengan athaa.
Athaa mulai menatap serius lidya di hadapannya.
"Jadi info nya adalah..."Athaa mulai menceritakan rahasia tentang naomi yang ia ketahui dari ve. Dari A-Z athaa menceritakan tentang hubungan naomi selama ini dengan shammy.
"What!!! Jadi naomi pacaran sama pak sham!!" Teriak lidya.
Athaa yang kesal langsung menabok mulut lidya yang lancang karena sudah berteriak.
"Sakit bego!" Maki lidya, tapi athaa tak memperdulikannya.
"Kalo lo teriak lagi, gue udahan ceritanya!" Ancam athaa.
Lidya langsung memberi simbol damai kepada athaa.
"Ok, ok. Gue janji gak bakal teriak lagi. Tadi gue cuma shock aja dengernya" kata liyda.
Dan athaa kembali bercerita.
"Tapi ya thaa, kalo gue liat-liat, pak sham itu kaya bukan guru. Oke lah dia jago disemua bidang olahraga, tapi gue ngerasa dia cuma orang biasa yang nyamar jadi guru di sekolah kita" curiga lidya pada shammy.
*athaa mengangguk setuju*
"Pemikiran kita sama, jangan-jangan dia emang guru gadungan. Kayanya kita harus cari tau siapa pak shammy sebenarnya deh" saran athaa pada lidya.
"Gue setuju. Kalo gitu mulai sekarang kita partner!" lidya mengulurkan tangan kanannya pada athaa, dan disambut oleh athaa. Keduanya pun berjabat tangan.
"Ok. Jumat kita mulai selediki pak sham setelah pulang sekolah" ajak athaa.
"Kenapa harus jumat?" Tanya lidya.
Lagi-lagi athaa melakukan penganiayaan fisik pada lidya.
"Sakit bego idung gue!" Maki lidya, ketika athaa menyentil hidungnya.
"Bodo. Lagian ya jumat itu kan kelas 1 c ada pelajaran olahraga. Jadi kita bisa mulai selidiki pak sham hari itu juga" kata athaa, dan lidya mengangguk paham.
"Ya udah balik yuk, udah mau bell nih" ajak athaa yang disetujui oleh lidya.
Kini keduanya keluar dari ruang musik dan berjalan bersama ke kelas mereka.
Namun tanpa keduanya sadari, sejak awal mereka masuk ke dalam kelas musik, ada sepasang mata yang mengintai mereka."Kayanya seru nih adu domba mereka" ucap sepasang mata yang kini sudah menghilang dari tempat pengintaiannya.
***
*Jumaat siang*
Sesuai perjanjian athaa dan lidya lusa lalu. Kini keduanya sedang dalam perjalanan untuk mengikuti pak shammy. Mereka pergi dengan menggunakan mobil milik athaa yang sudah disupiri oleh supir pribadi athaa. Karena athaa yang tidak berani membawa mobil sendiri, dan masih di bawah umur.
"Lha thaa, pak sham ngapain ya ke mall?" Tanya lidya pada athaa.
*athaa menggidikan bahu tanda tidak tau*
"Shooping mungkin" jawabnya asal.
Kini keduanya mulai mengikuti pak sham yang tiba-tiba masuk ke dalam toilet pria.
"Eeeehh mau ngapain?" Tanya athaa. Sambil menarik lidya, ketika lidya yang ingin ikut masuk ke dalam toilet pria.
"Masuk lah" jawabnya santai
*plak!*
Lagi-lagi athaa melakukan penganiayaan kepada lidya.
"Sakit beg-"
"Sstt!! Dia keluar" athaa langsung membekap mulut lidya, ketika gadis itu ingin memakinya tepat dengan pak sham yang keluar dari toilet.
"Gila ganteng banget dia pake jas gitu" kata lidya, yang terpesona ketika melihat pak sham berbeda dengan penampilannya di sekolah.
*athaa pun mengangguk setuju*
"Kaya nya bener deh lid. kalo pak sham itu bukan guru, tapi orang kantoran yang lagi nyamar jadi guru di sekolah kita" tebak athaa.
"Kalo gitu tinggal tunggu apa lagi, kuy ikutin lagi" ajak lidya, yang keduanya kini mengikuti pak sham masuk ke dalam salah satu coffee shop yang ada di dalam mall tsb.
"Kayanya dia mau meeting deh" tebak lidya yang dibenarkan oleh athaa.
Lama mereka menunggu pak sham meeting, tiba-tiba lidya dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita yang begitu dikenalinya, yang kini ikut bergabung dengan pak sham.
"Lha, emak gue ngapain disitu sama pak sham" kata lidya.
*athaa menyerngit*
"Bu melody nyokap lo?" Tanya athaa memastikan.
Sementara lidya kembali terkejut mendengar athaa menyebut nama sang ibu.
"Lo kenal sama nyokap gue?" Tanya lidya, yang diangguki oleh athaa.
"Dia temen bokap gue" kata athaa, membuat lidya terkejut dua kali.
"Bokap lo?"
"He'em" dehem athaa.
Tiba-tiba lidya menarik athaa keluar dari coffee shop.
"Kita balik aja, soal pak sham nanti gue coba cari tau dari nyokap" kata lidya, sambil berjalan dan masih menarik athaa.
Sedangkan athaa hanya pasrah saja ditarik oleh lidya sampai akhirnya mereka tiba di parkiran.Selama diperjalanan pulang, tak ada obrolan dari keduanya. Lidya lebih banyak diam sambil memikirkan sesuatu. Sementara athaa lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponselnya.
"Btw, gue bagi wa lo dong" pinta lidya, sambil memberikan ponselnya pada athaa.
Athaa mengambil ponsel lidya dengan malasnya, lalu mengetik nomor telfon miliknya diponsel lidya.
"Athaa keren!" Gumam lidya, yang membaca nama kontak athaa diponselnya.
*Athaa yang mendengar tersenyum*
"Alay lo!" Kata lidya, sambil mengganti nama athaa dikontaknya menjadi *Si Alay*
*lidya tersenyum jahil*
"Eh, sabtu kan ekskul. Lo dateng gak?" Tanya athaa.
*lidya berfikir*
"Pengennya sih dateng, tapi tergantung nyokap gue jadi apa engga ngajak gue ke rumah orang tuanya di bandung. Minggu sore baru balik, lo sendiri dateng gak?" Tanya balik lidya
*athaa menggidikan bahu*
"Entahlah, tergantung juga naomi dateng apa engga. Kalo dia gak dateng ya gue di rumah aja" jawab athaa.
Lalu tak ada lagi obrolan diantara mereka. Keduanya kembali sibuk dengan pikiran masing-masing.*tbc*
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, bunda [END]
Nouvelles"Dia milikku, bukan milikmu!" Cerita ini mengandung unsur dewasa.