Nineteen

933 109 23
                                    

Selamat membaca.....
Jangan delusi!!😂😂😂



































































*"Oh jadi dia yang namanya naomi, anak kelas satu yang pacaran sama  pak sham"*

*"Gara-gara dia tuh pak sham gak ngajar kita olahraga lagi"*

*"sok cantik banget si tuh cewe!"*

Begitulah suara-suara gaib yang naomi dengar sepanjang jalan menuju kelasnya.

"Naomi" panggil athaa, dari arah belakangnya.
*Naomi menghentikan langkahnya*
"Syukurlah, elo udah mau masuk sekolah lagi" kata athaa, dengan senyum bahagianya.
*Naomi sendiri tak merespon ucapan athaa, ia hanya menatap athaa dengan tatapan datarnya*
"Mi, gue minta maaf atas kejadian waktu itu. Gue-"
"Gue udah maafin lo kok, termasuk lidya. Gue juga udah tau yang sebenarnya dari bunda. Justru gue mau berterimakasih sama lo, dan lidya. Sekarang tinggal gue cari tau siapa yang udah adu domba kalian" kata naomi.
Athaa kembali tersenyum dengan bahagianya, ketika naomi sudah tau apa yang terjadi.
"Lo gak perlu makasih sama gue, apalagi lidya. Kita tulus kok bantuin elo dan bunda buat mengungkap siapa pak sham sebenarnya. Dan masalah orang yang udah adu domba kita biarin aja, nanti juga dia cape sendiri" ucap athaa.
"Ya udah kalo gitu kita masuk kelas yuk!" Ajak athaa yang diangguki oleh naomi.

Sesampainya di kelas, liyda tersenyum senang dengan kedatangan naomi yang sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah.
Naomi langsung duduk di tempat biasanya, begitu juga dengan athaa.
"Mi, gue seneng elo udah mau masuk sekolah lagi" kata lidya.
Tanpa lidya duga, naomi tersenyum padanya.
"Thanks" balas naomi.
*lidya mengangguk*
"Gue minta maaf-"
"Gue udah maafin lo kok, athaa juga. Karena gue udah tau yang sebenarnya dari bunda. Jadi plis ya lid, jangan bahas-bahas yang kemarin lagi" kata naomi, diiringi senyumnya.
Lidya pun balas tersenyum kepada naomi. Lalu menatap athaa yang juga sedang menatap lidya, keduanya tersenyum.
Tak lama bell masuk berdering, menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai.

*Siang hari*

Naomi sedang dalam perjalanan menuju butiq Veranda bersama dengan ve. Siang ini, naomi tidak ingin pulang ke rumah. Karena merasa bosan jika harus di rumah sendirian setelah pulang sekolah.
Dan sesampainya di butiq, ve meminta naomi untuk mengganti seragamnya dengan pakaian santai.
"Kamu mau kemana naomi?" Tanya ve, ketika naomi ingin keluar dari ruang kerjanya.
"Tadi kan bunda nyuruh aku ganti baju, jadi sekarang aku mau ke toilet" jawab naomi.
*ve mendekati naomi, lalu menutup kembali pintu yang sempat naomi buka*
"Toiletnya lagi dipakai sama evelyn, kamu ganti baju disini aja" perintah ve.
*naomi menggelengkan kepala*
"Engga ah. Malu" balas naomi
*ve kembali mendekati naomi*
"Kenapa mesti malu? Disini cuma ada bubi, lagi pula kita sama-sama perempuan. Dan dulu kamu juga sering telanjang di depan bubi" kata ve, yang tanpa sadar tangannya terangkat membuka kancing seragam naomi paling atas.
"Ya kan itu dulu bun" naomi menyingkirkan tangan ve dari bajunya. Dan entah kenapa membuat ve kecewa.
"Eh, kayanya tante evelyn udah keluar dari toilet deh. Naomi ganti baju dulu ya bunda" pamit naomi, yang hanya diangguki oleh ve.
Setelah keluarnya naomi dari ruang kerja ve, tiba-tiba ve memaki dirinya sendiri. Karena dengan lancangnya ve mencoba membuka seragam naomi.
"Bodoh kamu ve bodoh!" Makinya.
*Tapi ve menyadari sesuatu*
"Tapi kan aku ibu nya, ya gapapa dong kalo aku buka seragam dia" ucap ve pada dirinya sendiri.
Tak lama naomi datang, dan sudah berganti pakaian dengan yang santai.
"Bunda, aku laper" naomi yang baru saja masuk langsung mengaduh lapar pada ve.
Ve yang sedang menggambar sesuatu, menghentikan aktivitasnya itu.
"Mau makan apa?" Tanya ve.
*naomi memikirkan sesuatu*
"Burger boleh gak?" Pintanya pada ve.
*ve langsung menggelengkan kepala, menolak permintaan naomi*
"Kamu dari pagi belum makan nasi, jadi pilih yang lain aja ya" kata ve.
Dan lagi, naomi memikirkan sesuatu yang ingin dimakannya.
"Kalo nasi padang boleh gak?" Tanyanya pada ve, yang langsung diangguki oleh ve.
"Kalo gitu bubi pesankan dulu ya"
Ve langsung mengambil ponselnya dan memesankan nasi padang langganan ve untuk naomi.

15 menit menunggu, akhirnya nasi padang pesanan ve datang beserta minumannya.
"Sekarang kamu makan, dan harus dihabiskan" perintah ve.
*naomi mengangguk*
Dan mulai menyendokan nasi ke dalam mulutnya.
"Kalo makan itu jangan berantakan naomi" ve melihat di bibir naomi ada nasi dan sambal ijo yang menempel. Ve mencoba membersihkannya dengan tangan.
"Biar naomi aja bun yang bersihin sendiri" naomi menyingkirkan tangan ve, tapi dengan cepat ve menahannya.
"Nanti tangan kamu kotor, udah sini biar bubi aja" tapi lagi-lagi naomi menolak.
"Nanti tangan bubi juga kotor" kata naomi.
*ve tersenyum*
"Ya udah, biar tangan kita gak sama-sama kotor, bubi bersihinnya pake ini aja" tiba-tiba ve mendekatkan wajahnya pada wajah naomi, membuat naomi tersentak kaget ketika wajah ve begitu dekat dengan wajahnya.
*tatapan keduanya bertemu*
Kini tatapan ve turun ke bawah, lebih tepatnya ke bibir sexy naomi.
"Bun-"
"Ssst!" Ve mengisyaratkan naomi untuk diam.
Lalu ve mendekatkan bibirnya pada bibir naomi. Detik itu juga bibir keduanya bertemu.
*cup*
Hanya menempel, tapi sukses membuat  aliran darah naomi berdesir hebat.
*sial, perasaan apa ini?* batin naomi
Tak lama naomi merasakan bibir dan lidah ve menyapu sudut bibirnya.
"Oke, selesai. Sekarang mulut kamu udah bersih" kata ve yang menyadarkan naomi dari perasaan anehnya dengan perlakuan ve padanya.
Tiba-tiba naomi melihat sesuatu di dekat tangannya.
"Bunda" panggil naomi
"Hemm?" Dehem ve
"Ini kan ada tissue" naomi mengangkat tissue berwarna putih di hadapan ve.
*ve menyengir, menggaruk kepalanya yang tidak gatal*
"Oh iya, bubi kok baru liat ya hehe" cengir ve.
*naomi menatap malas pada ve*
"Dasar modus!" Desis naomi, yang masih bisa didengar oleh ve.
Ve yang mendengar hanya acuh saja, dan tersenyum dalam hati karena berhasil mengecup bibir naomi. Bibir yang semalam gagal untul dikecupnya.











*tbc*

I love you, bunda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang