Selamat membaca....
Maaf kalo gaje ehehe*Shammy Indiarto Natio*
Nama itu sudah tidak asing lagi untuk ve. Dan shammy lah laki-laki yang ada di foto bersama naomi waktu itu.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, ve tak henti-hentinya memikirkan hubungan naomi dan shammy.
Ve pikir mereka hanya saling kenal, dan menjadi teman. Tapi kenyataan yang ve dapat justru naomi memiliki status lebih dari sekedar teman dengan shammy.
"Bunda" panggil naomi pada ve yang sedang menyetir.
"Hmm" dehem ve.
"Kalo shammy main ke rumah boleh gak?" Tanya naomi.
"Boleh" jawab ve singkat.
*naomi pun tersenyum, lalu memeluk ve dari samping dan berkata*
"Makasih bunda"
Ve hanya mengangguk saja, dan kembali fokus menyetir.Sesampainya ve dan naomi di rumah, naomi langsung masuk ke dalam kamar. Ve meminta pada yang lain untuk tidak mengganggu naomi terlebih dulu.
"Aku dan naomi baik-baik aja. Lebih baik sekarang kalian pulang dulu" kata ve, yang seolah menjawab kekhawatiran mereka pada naomi dan dirinya.
"Baiklah, kami akan pulang" ucap pak tanu.
Semua orang yang ada di ruang tamu kini pergi meninggalkan rumah ve. Setelah kepergian mereka, ve menyusul naomi ke kamar.
Sesampainya di kamar, ve merebahkan tubuhnya di samping naomi. Memeluk gadis itu dari belakang, dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher naomi. Posisi yang terlihat intim itu begitu dinikmati oleh ve dan naomi.
Naomi menggenggam tangan kanan ve yang setengah melingkar di perutnya.
"Bubi berharap kita berdua akan terus seperti ini" bisik ve pada naomi yang sedang memejamkan mata.
Naomi menggeliat ketika deru napas ve menerpa leher, dan telingannya.
Kini naomi mengubah posisinya menjadi menghadap ve. Dan tatapan keduanya pun bertemu.
"Kalau kita terus seperti ini, kita menikah aja" kata naomi.
*Ve menatap serius naomi*
"Kalau kamu menikah sama bubi, gimana sama shammy?" Tanya ve, sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Oh iya, naomi kan punya shammy. Kalo gitu kita gak jadi nikah deh" tolak naomi.
Tak lama mereka tertawa bersama karena obrolan mereka sendiri.
"Tapi lucu juga ya kalo naomi beneran nikah sama bunda haha" tawa naomi yang seperti membayangkan dirinya dan ve benar-benar menikah.
*Ve menggelengkan kepala*
"Sekarang bubi tanya. Kalo suatu saat nanti kamu disuruh pilih antara bubi dan shammy. Kamu pilih siapa?" Tanya ve.
*naomi berfikir*
"Kenapa bunda harus tanya kaya gitu, naomi kan jadi bingung jawabnya" sedihnya, yang tak lagi menatap mata ve.
*ve tersenyum*
"Bubi tau ini pertama kalinya kamu punya pacar. Dan kalau shammy lebih berarti buat kamu, bubi ikhlas kalo kamu lebih memilih shammy dari pada bubi. Tapi ingat, sekali saja dia menyakitimu, bubi gak akan lagi mengijinkan siapapun bisa memilikimu selain bubi" ucap ve serius.
Naomi menggigit bibir bawahnya ketika mendengar apa yang ve katakan padanya.
"Naomi yakin, kalo shammy gak akan pernah nyakitin naomi" ucapnya yang meyakinkan ve jika shammy laki-laki yang baik dan tidak akan menyakitinya.
Entah kenapa ve menjadi khawatir, jika suatu saat nanti naomi benar-benar bisa bersama dengan shammy dan meninggalkannya.
"Udah malam. Kita tidur" perintah ve, untuk menghindari obrolan mereka selanjutnya.
Kini Ve mulai mengubah posisi tidurnya dengan memunggungi naomi.
*bunda kenapa?* batin naomi ketika melihat perubahan sikap ve.
Naomi yang merasa lelah, tidak ingin memikirkan lagi apa yang terjadi dengan ve. Kini ia mulai memejamkan matanya agar cepat tertidur. Berbeda dengan ve yang masih memikirkan obrolan mereka tadi.*aku belum siap kehilangan untuk yang kedua kalinya, Tuhan*
*Keesokan harinya*
Ve sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah naomi. Hari ini hari rabu, ve ingin membuktikan ucapan athaa semalam ditelfon untuk bisa bertemu dengan laki-laki yang bernama shammy itu di hari ini. Dimana shammy menjadi guru olahraga di sekolah naomi menggantikan pak dayat, guru olahraga sebelumnya di kelas 1. Menurut cerita yang ia dengar dari athaa, shammy sudah 4 bulan mengajar olahraga untuk semua murid di kelas 1. Dan athaa sendiri terkejut ketika ve memberitahu padanya jika naomi memiliki hubungan dengan guru olahraga mereka. Sedangkan ve juga baru mengetahui, jika guru olahraga naomi sudah bukan pak dayat lagi.
*Drrt, drrt*
Tiba-tiba ponsel ve bergetar, menandakan ada pesan masuk.
Athaa:
*Bunda, dimana? Pelajaran olahraga akan segera selesai, cepatlah datang*
Begitulah kira-kira pesan athaa untuk ve. Dan secepat mungkin ve melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Tak butuh waktu lama untuk ve tiba di sekolah naomi. Sesampainya disana, ve langsung mencari athaa dan meminta athaa untuk mengantarnya melihat guru olahraga yang bernama shammy itu.
"Itu pak shammy" tunjuk athaa ke arah laki-laki tampan yang memakai baju olahraga berwarna biru hitam di tengah lapangan bersama dengan murid-murid perempuan.
*Jadi dia guru olahraga? Tapi kenapa info yang ku dapat dari orang suruhanku, shammy adalah seorang pengusaha muda* batin ve heran
Meskipun ve sudah pernah melihat shammy sebelumnya di foto bersama dengan naomi, tapi kali ini lebih terlihat jelas.
"Athaa gak nyangka kalo naomi pacaran sama pak shammy. Apa mungkin itu alasan naomi, kenapa setiap jam pelajaran olahraga selesai. Naomi suka menghilang dan terlambat masuk ke kelas" ucap athaa, yang tanpa sadar membuat ve terkejut mendengarnya.
"Jadi naomi suka menghilang setelah pelajaran olahraga? Dan terlambat masuk ke kelas?" Kata ve yang diangguki oleh athaa.
Kini ve dan athaa mulai mengikuti shammy yang sudah pergi dari lapangan menuju taman belakang sekolah. Sesampainya di taman belakang, ternyata shammy menemui seseorang, dan seseorang itu adalah naomi.
Naomi duduk di bangku yang sudah terlihat kusam, lalu disusul shammy yang duduk di sebelahnya.
"Dasar guru cabul! Ngapain dia pegang-pegang tangan naomi!" Kesal athaa, ketika melihat perlakuan shammy pada naomi.
Sementara Ve menatap heran athaa, yang tiba-tiba tersulut emosi ketika melihat shammy yang memegang tangan putrinya.
"Udah ah athaa mau ke kelas aja" athaa yang terlihat kesal meninggalkan ve sendirian di tempat pengintaiannya. Dan ve semakin heran dengan sikap kesal athaa ketika melihat naomi dengan shammy.
"Masa iya athaa suka sama naomi" pikir ve yang menatap punggung athaa semakin menjauh dari penglihatannya."Aku ke kelas dulu ya. Udah mau masuk jam pelajaran berikutnya" pamit naomi pada shammy.
*shammy mengangguk, sambil membelai rambut panjang naomi*
"Iya. Hati-hati" balas shammy yang diangguki oleh naomi.
Kini naomi mulai meninggalkan shammy yang masih berdiri di tempat mereka duduk sambil menatap kepergiannya. Sedangkan ve secepat mungkin meninggalkan tempat pengintaiannya supaya tidak diketahui oleh naomi ataupun shammy.*Pulang sekolah*
"Bunda tumben jemputnya gak telat? Emang butiq lagi sepi?" Tanya naomi yang sudah duduk rapi di samping ve.
"Butiqnya sih gak sepi, cuma bubi gak mau telat aja jemput kamu" jawab ve dengan sedikit senyuman yang kikuk pada naomi.
*naomi hanya mengangguk mengerti dengan jawaban ve*
"Oh iya, hari ini gre mau main ke butiq. Kamu temenin dia ya selama bubi sibuk design untuk client" kata ve memberitahu naomi.
"Kak gre sama siapa ke butiq?" Tanya naomi.
*ve mengingat sesuatu*
"Dia bilang sih sama pacarnya" jawab ve.
"Lah kalo gitu naomi jadi obat nyamuknya kak gre sama pacarnya dong? Ah gak mau ah" tolak naomi.
*ve menggelengkan kepala*
"Kalo obat nyamuknya cantik kaya kamu, bubi jadi gak tega ngebakarnya" goda ve, yang mendapat tatapan tajam dari naomi.
"Ish. Bunda jahat!" Kesal naomi, sambil memukul pelan lengan veranda.
*ve tertawa*
"Hahaha mana tega bubi bakar kesayangan bubi yang gembul ini" kata ve gemas sambil mencubit pipi naomi.
Naomi yang kesakitan pun mencoba melepaskan tangan ve dari pipi nya.
Dan sampai akhirnya, mobil ve berhenti tepat di belakang mobil yang sepertinya ingin keluar dari butiq veranda.
*kaya kenal* batin naomi, menatap heran pada mobil yang baru saja keluar dari butiq ve.
"Naomi ayo" panggil ve, ketika melihat naomi yang terdiam di samping mobil sambil melihat ke arah jalanan.
Naomi yang sudah tersadar pun mulai mengikuti ve masuk ke dalam butiq. Sesampainya di dalam, ve menyambut sang adik gre begitu juga dengan naomi.
"Kamu sendirian aja? Katanya sama pacar, mana?" Tanya ve yang melihat kesekeliling gre.
"Baru aja dia pergi kak, katanya ada urusan sebentar. Tapi nanti dia jemput aku lagi kok" jawab gre.
*ve mengangguk mengerti*
"Ya udah kalo gitu kita ke ruang tamu aja yuk" ajak ve pada gre, dan diikuti naomi di belakangnya.
Sementara naomi masih saja memikirkan mobil yang tadi berada di butiq ve.*Jadi mobil tadi itu mobil pacarnya kak gre? Hemm mungkin kebetulan aja sama* batin naomi.
*tbc*
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, bunda [END]
Short Story"Dia milikku, bukan milikmu!" Cerita ini mengandung unsur dewasa.