Thirty

887 96 8
                                    

Selamat membaca...
Maaf gaje ehehehe




















































Pukul 10 malam

Naomi yang sudah terbangun dari tidurnya, dan berjalan melewati kamar ve. Samar-samar mendengar ve sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telefon. Naomi yang penasaran pun menempelkan telinganya pada pintu kamar ve untuk memperjelas pendengarannya.
"Iya, sebentar lagi aku tidur. Kamu juga ya jangan tidur malam-malam, besok kan kamu musti ke kantor buat meeting" ucap ve pada seseorang di sebrang sana.
Entah kenapa dada naomi terasa sakit mendengar ve begitu perhatian pada orang lain selain dirinya.
*Ceklek*
*BUGH!!*
Pintu kamar ve yang terbuka membuat naomi yang masih menempelkan telinganya jadi terjatuh mencium lantai. Di depannya kini berdiri seorang bidadari cantik yang tak lain adalah ve, yang menatap datar naomi sambil bersendekap dada. Sementara naomi sendiri merutuki kebodohannya karena terlalu fokus pada dada nya yang terasa sakit, sehingga tidak mendengar langkah ve yang ternyata ingin keluar dari kamar.
"Eh, bubi hehe" cengir naomi, yang hanya mendapat tatapan datar dari veranda.
Ve yang seakan tak peduli pada naomi pun melangkahkan kaki nya keluar kamar. Lalu menuruni anak tangga menuju ruang makan yang terhubung dengan dapur.
"Bubi" panggil naomi, yang menyusul ve ke ruang makan.
Ve yang sudah berada di ruang makan kini sedang menyiapkan makan malam yang tertunda untuk naomi.
"Duduklah!" Perintah ve, ketika melihat naomi yang datang ke ruang makan.
Naomi yang patuh pun duduk sesuai perintah ve.
"Ini makan malam mu, cepat habiskan!" perintah ve, sambil memberikan naomi piring yang berisikan makanan.
"Bubi gak ikut makan juga?" Tanya naomi, yang dijawab dengan gelengan kepala oleh ve.
"Bubi tadi sudah makan di luar" jawabnya, setelah itu ve pergi meninggalkan naomi sendiri di ruang makan.
Naomi yang merasa kesepian dan tidak ada teman makan pun meninggalkan makanan yang ve sediakan untuknya. Meskipun perutnya terasa lapar, karena sejak pagi tadi ia belum memakan apapun. Dan tanpa sadar air matanya menggenang, membuat penglihatannya buram.
"Gak boleh cengeng naomi!" Ucap naomi pada dirinya sendiri, sambil menghapus air matanya yang menggenang.
Sesampainya naomi di kamar, gadis itu langsung meringkuk di bawah selimut tebalnya sambil menangis.
"Hikss, bubiii" tangisnya, sambil memanggil panggilan kecilnya pada ve.
Naomi yang merasa lelah karena menangis pun mengantuk. Gadis cantik dengan tubuh mungil itu pun akhirnya tertidur lagi, padahal sebelumnya ia baru saja bangun dari tidurnya. (Tukang tidur lu)

*keesokan paginya*

Ve yang pagi-pagi sekali sudah lebih dulu bangun, langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Tapi sesampainya ve di dapur, ve terkejut ketika melihat makanan yang semalam ia siapkan untuk naomi masih utuh, sama sekali tidak dimakan oleh naomi.
"Anak itu mau nya apasih!" Kesal ve, sambil membereskan meja makan.
20 menit ve memasak untuk sarapan pagi, akhirnya apa yang dimasaknya pun selesai. Ve segera kembali ke kamar untuk membersihkan diri, setelah itu ia membangunkan naomi.

Sementara di dalam kamar naomi, ternyata naomi sudah bangun dari tidurnya. Bahkan gadis itu sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Padahal waktu masih menunjukan pukul 5.40 pagi.
Kini naomi keluar dari kamarnya sambil membawa tas dan menuruni anak tangga. Lalu ia menuju dapur dan sesampainya disana, naomi melihat meja makan yang sudah ada roti tawar, susu, dan juga nasi goreng, sama seperti biasanya.
"Oh, bubi udah bangun" ucap naomi, lalu menarik kursi dan menyantap lebih dulu sarapan yang sudah ve siapkan. Karena sewaktu bangun tadi naomi benar-benar merasa lapar, apalagi ia teringat kalau kemarin dirinya tidak makan sama sekali.
Ketika naomi yang asik menikmati sarapan paginya, ve pun datang dan ikut bergabung bersama naomi menikmati sarapan pagi yang dimasaknya sendiri.
"Bubi, nanti siang kita makan siang di restoran tan-"
"Maaf, bubi gak bisa" tolak ve cepat, padahal naomi belum selesai mengatakannya.
*Naomi pun menghentikan kunyahannya*
"Kenapa?" Tanya naomi, yang ditanya kini menatap datar naomi di hadapannya. sambil mengunyah roti isi dengan selai coklat.
"Nanti siang bubi sudah ada janji dengan teman lama bubi. Jadi, nanti siang bubi juga tidak bisa menjemputmu. Mungkin, daddy marcel yang akan menjemputmu nanti" jawab ve, membuat sendok yang dipegang oleh naomi terjatuh. Ve yang melihat dan mendengarnya hanya acuh, dan tidak peduli. Ve lebih memilih menikmati roti isinya.
"Naomi udah kenyang, kalo gitu naomi tunggu bubi di mobil" ucap naomi, yang menyudahi sarapan paginya.
Sementara ve hanya melirik sekilas ke arah naomi yang sudah mulai pergi meninggalkan meja makan, dan menyisakan ve seorang diri.
5 menit naomi menunggu ve sambil berdiri di samping pintu mobil, akhirnya yang ditunggu pun datang. Dan naomi segera masuk ke dalam mobil, setelah ve lebih dulu masuk. Setelah itu mobil yang dikemudikan oleh ve pun pergi meninggalkan rumah menuju ke sekolah naomi.
Selama di perjalanan menuju ke sekolah naomi, keadaan di dalam mobil ve hening. Tidak ada obrolan dari keduanya, bahkan naomi yang ingin membuka obrolan pun selalu diurungkan. Karena melihat sikap dingin ve akhir-akhir ini padanya.

I love you, bunda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang