Twenty Six

839 97 17
                                    

Selamat membaca....





















































Siang ini cuaca semakin panas, naomi dengan setianya masih menunggu kedatangan ve yang sudah pasti untuk menjemputnya. Naomi juga tidak menunggu sendirian, ia ditemani oleh athaa dan juga lidya. Awalnya naomi menolak untuk tidak ditemani, tapi keduanya terus memaksa. Mau tidak mau naomi pun mengizinkan keduanya untuk menemaninya menunggu kedatangan ve.

"Eh lid, itu kan mobil nyokap loe" tunjuk athaa, pada mobil yang sedang melaju ke arah mereka
*waduh, mamah udah dateng. Gagal dong nungguin naomi sampe bunda nya dateng* batin lidya kesal
"Eh, tapi kok cowo sih lid" kata athaa, ketika melihat seorang pria turun dari mobil milik melody, ibu dari lidya

"Papah!" Panggil lidya, pada pria yang turun dari mobil sambil melambaikan tangan ke arah lidya

*Astaga! Itu kan deva, ayahku* batin naomi terkejut, ketika melihat pria yang baru saja turun dari mobil adalah deva, ayahnya

"Oh, jadi itu bokapnya lidya. Eh mi, loe kenapa deh!" Kaget athaa, yang tiba-tiba saja naomi bersembunyi di belakangnya
"Plis thaa jangan sampe bokapnya lidya liat gue" kata naomi dengan perasaan takut
Sementara lidya kini sedang menghampiri deva ke mobil.
"Kok tumben papah yang jemput, mamah mana?" Tanya lidya, yang sudah berada di hadapan deva
"Mamah ada meeting mendadak, jadi mamah minta tolong papah buat jemput kamu. Ya udah kamu masuk gih!" Deve menyuruh lidya untuk masuk ke dalam mobil. Tapi sebelum masuk lidya berpamitan dulu pada kedua temannya, yaitu naomi dan athaa.
"Sebentar ya pa" kata lidya sambil menghampiri kedua temannya
Deva mengangguk dan lebih dulu masuk ke dalam mobil.
"Mi, thaa. Gue balik duluan ya, sorry ya mi kalo gue gak bisa nemenin loe sampe bunda dateng" ucap lidya yang diangguki keduanya
"Ya udah loe cepetan balik gih" usir athaa yang sebenarnya sedang menolong naomi agar lidya dan deva cepat pergi.
Lidya yang sempat heran melihat naomi bersembunyi di belakang athaa pun mencoba tidak memperdulikannya. Menurut lidya mungkin naomi kepanasan.
"Ya udah bye"
"Bye"
Ketiganya saling melambaikan tangan, dan lidya segera masuk ke dalam mobil karena tidak ingin deva menunggunya terlalu lama. Apalagi membuat deva marah dan bisa memukulnya.

"Maaf pa lama" kata lidya yang sudah masuk ke dalam mobil
*deva tersenyum*
"Gapapa. Oh iya, dua teman kamu itu siapa namanya?" Tunjuk deva ke arah dua gadis di depan gerbang sekolah
"Oh, itu athaa sama naomi. Kenapa? Papa mau kenalan sama mereka?" Kata lidya
*Deva langsung menggelengkan kepala*
"Papah cuma tanya aja kok" balas deva yang mulai melajukan mobilnya meninggalkan sekolah lidya
*Ternyata benar kalau gadis tadi adalah naomi. Gadis yang pernah bersama sinka dan shania di mall waktu itu. Yang artinya dia tau siapa aku dan lidya sebenarnya. Huft sepertinya aku harus berhati-hati pada gadis itu* batin deva khawatir

Sementara naomi yang sudah dijemput oleh ve kini sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Namun sepanjang perjalanan naomi sedang memikirkan sesuatu. Naomi teringat dengan deva yang tadi menjemput lidya di sekolah.
*papah? Lidya panggil dia dengan sebutan papah? Itu artinya lidya anak deva, dan juga suami tante melody! Astaga, jadi selama ini deva punya dua istri* batin naomi yang tak percaya dengan apa yang baru saja diketahuinya tentang deva.
"Naomi" panggil ve pada naomi yang sedang melamunkan deva.
"Ya bun" jawab naomi sambil membenarkan duduknya
"Kamu ngapain melamun hmm? Ngelamunin apa sih?" Tanya ve
*naomi menggelengkan kepala*
"Gak ada kok bun, cuma lagi pengen ngelamun aja" jawabnya bohong
Ve menggelengkan kepala medengar jawaban naomi.
"Ya udah, nanti bubi langsung ke butiq ya. Kamu di rumah aja, dan di jok belakang itu ada makan siang buat kamu, jangan lupa nanti dibawa" kata ve yang diangguki oleh naomi.

I love you, bunda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang