Five (Dimana ve?)

1.4K 150 10
                                        

Selamat membaca,
Jangan lupa vote, dan komennya.














*Ting nong ting nong*

Terdengar bunyi bel rumah yang menyita perhatian naomi.
Naomi yang sedang berada di dapur segera berlari keluar.
"Ya sebentar" teriak naomi, saat bel rumahnya kembali bunyi.
*ceklek!*
"Daddy!" Teriak naomi, ketika tamu yang membunyikan bel rumah nya adalah marcel.
Naomi langsung mendekat, dan memeluk erat marcel.
"Hay sayang" sapa marcel pada naomi.
"Hay dad" balas naomi, lalu melepaskan marcel dari pelukannya.
"Bubi kamu mana?" Tanya marcel, sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Naomi yang ditanya seperti itu oleh marcel langsung menggelengkan kepala.
"Naomi gak tau bubi kemana. Tadi siang sih masih ada, tapi waktu naomi bangun tidur sore udah engga ada. Mungkin di butiq" jelasnya pada marcel
*marcel mengangguk mengerti*
"Untung malem ini daddy dateng. Jadi naomi ada temen di rumah" kata naomi, yang kembali memeluk erat marcel.
"Emangnya kamu gak berani di rumah sendirian?" Tanya marcel, sambil membelai rambut naomi.
"Berani ngga berani dad" jawabnya pada marcel.
*Marcel tersenyum*
"Ya udah malam ini daddy temenin kamu sampai bubi kamu pulang ya"
"Ok dad!" Setuju naomi
"Oh ya, kamu udah makan malam?" Tanya marcel, yang mengingat ini sudah lewat dari jam makan malam.
*naomi menggelengkan kepala tanda ia belum makan malam*
"Ya udah kamu mau makan apa?" Tanya marcel lagi
Naomi langsung memikirkan sesuatu ketika marcel menanyakan apa yang ingin dimakannya.
"Naomi mau pizza sama pasta, dad" pintanya, yang langsung disetujui oleh marcel.
"Kalo gitu daddy pesenin ya"

Marcel pun memesankan apa yang naomi minta tadi. Sambil menunggu pesanan mereka datang, marcel mengajak naomi mengobrol. Begitu banyak yang mereka obrolkan, sampai akhirnya apa yang mereka pesan datang. Dan naomi begitu lahapnya menyantap pizza, serta pasta pesanannya.
"Makan kamu banyak juga ya. Daddy cowo tapi makan nya dikit" kata marcel, saat melihat naomi dengan lahapnya menghabiskan pasta dan beberapa potong pizza.
*naomi tersenyum*
"Naomi biasanya juga makan dikit kok, dad. Ini lagi banyak aja, soalnya naomi dari siang belum makan. Tadi pagi makan, tapi sedikit" balasnya pada marcel.
"Ya udah ini pizza nya kamu habisin. Daddy mau ambil minum dulu" kata marcel
*naomi mengangguk*
Sambil menunggu marcel, naomi melahap pizza yang sudah tersisa 2 potong lagi. Dan tak lama, marcel kembali dari dapur dengan membawa segelas air putih untuk naomi.
"Ini minumnya" kata marcel, yang memberikan naomi segelas air putih.
"Makasih dad"
"Sama-sama"
Naomi kembali melahap pizza di tangannya. Sementara marcel sibuk memandangi wajah naomi sambil tersenyum.
"Daddy ngapain liatin aku terus? Suka ya?" Ledeknya pada marcel.
Dan marcel langsung tersenyum jail mendengar ucapan naomi.
"Kalo iya, kenapa? Daddy suka nih sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar daddy?" Canda marcel, yang detik itu juga membuat naomi tertawa sambil memukul pundaknya. Dan marcel pun ikut tertawa dengan candaannya sendiri.
"Daddy itu cocoknya sama bubi. Tapi sayang, daddy sama bubi itu sepupuan" kata naomi di tengah tawanya.
Marcel yang mendengar ucapan naomi, membuatnya teringat akan sesuatu. Tapi marcel tidak ingin mengingatnya lagi, dan membuat masa lalu itu terulang kembali.
"Kalo daddy cocoknya sama bubi. Nanti calon ayah kamu marah sama daddy" kata marcel, yang detik itu juga membuat naomi menghentikan kunyahannya.
"Naomi punya calon ayah?"
*marcel mengangguk*
"Siapa, dad?" Tanya naomi.
Marcel yang melihat perubahan ekspresi dari naomi membuatnya tertawa dalam hati.
"Yang pasti sih cowo, ganteng, dan bubi kamu sayang banget sama dia. Bahkan kalo daddy liat, bubi lebih sayang sama calon ayah kamu itu dari pada kamu" bohong marcel.
Naomi yang mendengar jawaban marcel semakin menunjukan perubahan ekspresinya. dari yang kaget sampai tidak suka mendengar ia memiliki calon ayah.
"Naomi, kamu kenapa?" Tanya marcel, saat melihat naomi menangis.
"Huuuuuuu, naomi gak mau punya ayah. Naomi gak suka bubi punya suami. Bubi cuma milik naomi" jawabnya diiringi tangisan.
Marcel yang merasa bersalah karena sudah membuat naomi menangis. Membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Marcel pun mencoba menenangkan gadis itu dengan usapan lembut di kepala.
"Sayang, daddy minta maaf ya. Daddy tadi cuma bercanda. Bubi kamu gak beneran punya calon suami, dan calon ayah buat kamu" jujur marcel, tapi sepertinya naomi sudah terbawa perasaan karena candaan marcel.
"Naomi, cup cup jangan nangis lagi" marcel terus berusaha menenangkan naomi. Namun tak lama, gadis itu menghentikan tangisannya. Dan terdengar dengkuran halus dari naomi. Yang ternyata gadis itu tertidur karena lelah sehabis menangis.
"Syukurlah dia tidur" kata marcel, yang bernafas lega melihat naomi tidak menangis lagi.
Lama naomi berada di pelukannya sambil tertidur. Sudah lama juga marcel menemani gadis itu sambil menunggu ve pulang. Tapi yang ditunggu-tunggu belum juga datang.
Waktu pun sudah menunjukkan pukul 12 malam. Itu artinya, marcel sudah 4 jam berada di rumah ve bersama naomi.
*kamu kemana sih ve* batin marcel bertanya-tanya akan keberadaan veranda, adik sepupunya.
"Ah sial. Kenapa gak bisa dihubungi sih!" kesal marcel, saat ve yang tidak bisa dihubunginya.
"Lebih baik aku bawa naomi ke kamar dulu"
Marcel mulai membawa naomi ke kamar gadis itu di lantai 2. Setelah itu, marcel keluar kamar naomi dan kembali turun untuk menunggu veranda.
"Sebaiknya aku tidur" marcel yang mulai lelah menunggu ve, akhirnya mengistirahatkan diri di sofa ruang tamu.

*keesokan paginya*

"Bubiiiiiiiiiiii" teriak naomi dari dalam kamar.
Marcel yang setengah sadar pun terlonjak kaget saat mendengar suara teriakan dari naomi.
"Naomi" kagetnya, lalu marcel berlari ke kamar gadis itu.
Sesampainya di depan pintu kamar naomi, marcel langsung membuka pintu tanpa ijin naomi terlebih dulu. Dan detik itu juga marcel tak sengaja melihat naomi yang hanya memakai pakaian dalamnya.
"Astaga naomi!" Kaget marcel, lalu menutupi matanya dengan tangan. Dan naomi yang terkejut pun langsung menutupi tubuhnya dengan handuk.
"Daddy kok bisa ada disini?" Tanya naomi heran. tapi sebenarnya ia lupa jika marcel sudah dari semalam ada di rumahnya.
"Daddy kan udah dari semalem ada disini. Terus kamu kenapa tadi teriak?" Jawab marcel, dan balik bertanya pada naomi.
Naomi mendekati marcel, lalu diturunkannya tangan marcel yang sedang menutup mata.
"Maaf dad, naomi lupa. Tadi naomi teriak cari bubi. Bubi udah pulang, atau belum?" Tanyanya pada marcel.
*marcel pun menggeleng kepala*
"Belum. Daddy juga hubungi bubi kamu gak bisa. Daddy khawatir" cemas marcel, pada ve yang belum juga pulang ke rumah sampai pagi ini.
Naomi pun sedih mendengarnya, dan merasa bersalah kepada ve atas apa yang terjadi kemarin di sekolah.
"Ya udah sekarang kamu ganti baju, terus sarapan, habis itu daddy antar kamu ke sekolah" perintah marcel, namun naomi menolak cepat dengan gelengan kepala.
"Naomi gak mau sekolah. Naomi mau cari bubi. Naomi mau bubi pulang" tangisnya.
Membuat marcel bingung, dan harus bagaimana.
"Ya udah deh gini aja. Naomi hari ini gak sekolah dulu, nanti daddy yang ijinin. Sekarang naomi ganti baju, setelah itu kita sama-sama cari bubi, ok" perintah marcel
Naomi pun mengangguk setuju, lalu mengikuti apa yang marcel katakan. Selagi menunggu naomi, marcel pun membersihkan dirinya.
*15 menit kemudian*
Marcel, dan naomi sudah siap untuk berangkat mencari veranda. Pencarian pertama mereka adalah ke butiq. Namun, setibanya mereka disana tidak ada veranda. Evelyn, sahabat veranda mengatakan pada keduanya bahwa ve sama sekali tidak ke butiq sejak kemarin.
Naomi pun menangis, dan lagi-lagi marcel harus menenangkan gadis itu.

*kamu ada dimana ve*

I love you, bunda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang