Twelve

1.1K 126 23
                                    

Selamat membaca....
Maaf kalo gaje ehehe










































*Flasback on*


"Thaa, lo tau gak sih maksud dari kata-kata ini" naomi mulai menuliskan sesuatu untuk athaa dibuku tulisnya.
"Nih baca" perintah naomi.

*Jess, apa dia anak yang dulu shania kandung?* baca athaa dalam hati.

"Lo kan pinter thaa, otak lo pasti langsung paham sama kata-kata yang gue tulis itu" kata naomi.
*athaa berfikir*
"Emang lo sendiri gak paham apa yang dimaksud dari kata-kata itu?" Tanya athaa, yang dijawab gelengan kepala oleh naomi.
"Lo kan tau thaa otak gue gak nyampe sama yang begituan. Padahal keliatannya simple, tapi gue takut salah paham aja" jawab naomi.
Athaa kembali membaca ulang tulisan naomi tadi. Sampai akhirnya 10x athaa membaca ulang, ia pun paham dengan kata-kata tersebut.
"Ok, gue udah paham" kata athaa.
"Serius thaa?"
"He'em"
"Coba jelasin ke gue pelan-pelan" pinta naomi.
Dan athaa pun mulai menjelaskan apa maksud dari kata-kata yang naomi tulis dengan perlahan tapi pasti.
"Jadi maksud lo si anak yg ini bukan anak dari jess, tapi shania?" Tanya naomi, dan athaa pun mengangguk membenarkan.

*itu artinya gue bukan-*

"Mi" panggil athaa.
"Hmm" dehem naomi yang tanpa sadar ada cairan bening hampir jatuh membasahi pipinya, dan secepat mungkin naomi menyekanya.
"Emang jess sama shania itu siapa sih? Apa ada hubungannya sama lo?" Tanya athaa.
*naomi menggeleng kepala*
"Gak ada. Gue ke toilet dulu ya" pamit naomi yang menghindari pertanyaan athaa lainnya. Dan naomi yang tak ingin siapapun tau siapa dia sebenarnya, termasuk athaa.

*Flashback off*



"Kalau daddy bukan kakak sepupu nya bunda. Aku juga bukan anak bunda kan!" Ucap naomi dengan suara yang keras, membuat mereka yang mendengarnya terkejut.
*terutama ve*
"Sekarang naomi paham, apa maksud dari pertanyaan opah beberapa minggu yang lalu ke bunda" kata naomi lagi.
Kini naomi mendekati ve, menatap ve dengan mata yang sudah basah digenangi air mata.
"Sekarang bunda jujur sama aku, apa benar kalau aku bukan anak bunda?" Tanya naomi, untuk memastikan jika apa yang diketahui tentang siapa dia sebenarnya adalah benar.
Sementara ve yang ditanya terdiam cukup lama. Sepertinya kali ini ve tidak bisa lagi menyembunyikan rahasia tentang naomi yang sebenarnya bukanlah anak kandung ve. Melainkan anak kandung shania, adik dari marcel chandrawinatha.
"Kalau bunda diam itu artinya benar, kalau naomi bukan anak bunda" naomi kembali menangis, begitu juga dengan ve. Yang sudah tidak tau lagi harus berbuat apa. Mungkin ini saatnya untuk  ve berterus terang pada naomi, siapa dia sebenarnya.
"Ikut bubi" ve membawa pergi naomi keluar rumah dengan membawa mobil. Dan meninggalkan orang-orang yang menatap khawatir pada keduanya.

Sesampainya ve di tempat tujuan, yaitu butiq milik ve sendiri. Ve langsung membawa naomi ke dalam ruang kerjanya yang serba biru muda itu.
"Bunda ngapain bawa aku kesini?" Tanya naomi, yang sudah duduk di sofa. Sedangkan ve terlihat mencari sesuatu di laci meja kerjanya.
Ini pertama kalinya naomi masuk, dan melihat ruang kerja ve selama hidupnya. Dan naomi begitu terpesona dengan ruang kerja ve yang serba biru muda itu. Meskipun ve pernah mengajaknya ke butiq, tapi ve tidak pernah mengijinkannya untuk masuk ke dalam ruang kerja sang bubi.
Lama ve mencari sesuatu di laci kerjanya, akhirnya ve mendapatkan apa yang dicarinya sedari tadi. Kini di tangan ve sudah ada kotak kecil berwarna biru beludru, dan sebingkai foto seorang wanita cantik.
"Itu apa?" Tanya naomi, ketika ve duduk di sampingnya.
*ve tersenyum*
"Ini cincin pernikahan bubi, dan shania" jawab ve, sambil membuka kotak kecil berwarna biru beludru tsb.
"Cincin ini bubi simpan karena bubi tidak ingin mengingat masa lalu buruk bubi bersamanya" kata ve, sambil menunjukan cincin miliknya saat menikah dengan shania.
"Kenapa bunda menikah dengan wanita itu? Bukankah itu dilarang" Tanya naomi lagi.
Kini pandangan ve menatap lurus ke depan.
"Semua itu karena cinta, naomi. Bubi dibutakan oleh cinta yang salah. Itu sebabnya bubi menikah dengan shania. Bahkan bubi rela melawan orang tua sampai bubi diusir dari rumah hanya untuk bertanggung jawab ketika shania hamil oleh deva, laki-laki yang sangat shania cintai. Tapi pernikahan bubi dan shania tidak bertahan lama. Shania meminta bubi untuk menceraikannya tepat disaat kamu lahir" ve sedikit sesak ketika menceritakan masa lalunya bersama shania.
"Dan setelah bubi menyetujui perceraian itu, shania menikah dengan deva. Bubi begitu sakit ketika mengetahui itu semua dari marcel, kakak kandung shania. Padahal bubi selalu mengingatkan shania untuk tidak percaya pada deva, laki-laki yang sudah merusaknya dan banyak menipu wanita di luar sana hanya untuk ditiduri. Tapi seolah-olah ucapan bubi itu hanya omong kosong. Shania sudah dibutakan oleh cintanya pada deva. Sejak itu lah bubi putus asa pada shania, dan membawa mu pergi menjauh dari siapapun"
Setelah mendengar penjelasan ve, naomi teringat akan sesuatu.
"Apa itu alasan bunda merahasiakan nama belakang naomi? Supaya gak ada yang tau siapa naomi sebenarnya" Tanyanya, yang diangguki oleh ve.
"Natha adalah nama keluarga besar shania. Om krisnatha adalah sahabat baik opah tanu. Dan mereka berdua pengusaha yang terkenal di jakarta. Om kris sangat menyayangi shania dan juga bubi yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri. itulah kenapa bubi rela bertanggung jawab ketika shania hamil kamu. Karena sebelum om kris meninggal, beliau berpesan kepada bubi untuk menjaga shania. Dan tentang nama belakangmu selama ini bukan hanya sekedar nama. Junianatha adalah nama belakang dari shania. Bulan lahir kalian yang sama, membuat bubi memberikan nama belakang itu padamu juga" jelas ve.
Naomi, dan ve saling menatap satu sama lain.
"Bubi minta maaf naomi. Selama ini bubi terlalu mengekang, dan tidak memberimu kebebasan. Karena bubi takut jika apa yang pernah shania alami, akan terjadi sama kamu. Kamu cantik, sama seperti shania. Di luar sana pasti banyak laki-laki seperti deva. Bubi tidak ingin masa lalu yang buruk itu terulang lagi" ve menatap sendu naomi.
"Karena kamu sudah tau semuanya. Mulai dari sekarang bubi harus siap jika nanti kamu membenci bubi, dan meninggalkan bubi. karena kebohongan bubi selama ini tentang siapa sebenarnya shinta naomi junianatha" kata ve, yang mencoba tegar ketika menatap dalam mata cantik naomi, seperti mata yang dimiliki oleh shania.
Tanpa ve duga, naomi memeluknya erat dan menangis di pelukan ve.
"Naomi gak akan ninggalin bunda, atau bahkan membenci bunda. Naomi akan selalu ada bersama bunda. Dan kalo naomi boleh memilih, naomi akan memilih bunda, bukan shania" ucap naomi, membuat ve meneteskan air matanya yang sejak tadi sudah dibendungnya.
"Naomi sayang bunda. Siapapun ibu kandung naomi, bunda tetaplah ibu untuk naomi" ucapnya lagi, sambil menatap wajah ve yang menangis.
"Terimakasih naomi, bubi juga sayang sekali sama kamu. Jangan pernah tinggalkan bubi" balas ve, sambil menciumi pipi dan kening naomi.
"Iya bunda, naomi janji gak akan ninggalin bunda" naomi kembali memeluk ve.
Lama mereka saling berpelukan, naomi melepaskan pelukannya pada ve.
"Bunda, boleh naomi lihat wanita yang bernama shania itu?" Tanya naomi, sambil menatap mata sembab ve.
"Boleh" jawab ve.
Ve pun mengambil bingkai foto yang ada di sampingnya. Dan mulai memperlihatkan foto shania kepada naomi.
"Dia shania junianatha, ibu kandungmu"

"Jadi, dia shania? Ibu kandungku?" *ve mengangguk*"Cantik, senyumnya manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, dia shania? Ibu kandungku?"
*ve mengangguk*
"Cantik, senyumnya manis. Tapi dia jahat, dia udah nyakitin bunda" kata naomi, dengan sedikit memberi tatapan tidak suka nya pada foto shania.
"Siapapun dia, dan bagaimanapun dia. Dia tetaplah ibu yang melahirkanmu. Bubi tidak pernah mengajarkan seorang shinta naomi junianatha untuk menbenci orang lain. Tetaplah menyayanginya, seperti kamu menyayangi bubi selama ini" ucap ve, mencoba memberikan naomi pengertian.
*naomi mengangguk*
"Iya bunda, maafin naomi" sesalnya yang sudah mengatakan hal buruk tentang shania kepada ve.
"Bubi selalu memaafkanmu naomi" balas ve sambil tersenyum.
"Oh ya bunda, naomi mau jujur sesuatu. Tapi bunda jangan marah ya" ucap naomi yang tiba-tiba teringat sesuatu.
*ve menatap serius naomi*
"Jujur tentang apa?" Tanya ve, yang tiba-tiba membuat nyali naomi menciut.
"Tapi janji bunda gak akan marah" kata naomi, sambil mengajak ve untuk berjanji padanya.
"Janji!" Balas ve.
Naomi mulai menarik napasnya dalam-dalam.
"Sebenarnya naomi udah punya pacar" jujurnya pada ve, yang tanpa naomi duga mendapat respon baik dari sang bubi.
"Oh ya? Siapa?" Tanya ve.
Naomi yang merasa gugup pun mendekatkan bibirnya di telinga ve.

"Shammy"

I love you, bunda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang