💨 15. Say No To Pacaran💨

17.2K 1.9K 92
                                    

"Ada dua alasan kenapa Allah tak kunjung mengabulkan do'a kita. Pertama, Allah sedang mengulur waktu untuk menguji kesabaran kita, juga mencari waktu yang tepat untuk mengabulkannya. Kedua, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari apa yang kita minta dalam do'a."

☁☁☁

Zaphika sudah sangat emosi pada Daniel, seenaknya saja dia memproklamasikan mereka berpacaran. Nggak Sudi!!!

Awalnya Zaphika berniat mengejar Daniel untuk segera meluruskan apa yang terjadi sebenarnya, namun tiba-tiba ia melihat sosok perempuan berjilbab lebar yang tengah berjalan menuju kelasnya, sosok itu berhasil mencuri seluruh perhatiannya.

Membuat Zaphika mengurungkan niatnya untuk mengejar Daniel, sekarang ia justru mengikuti perempuan itu tanpa berpikir panjang.

Perempuan berjilbab lebar itu memasuki kelas yang akan Zaphika masuki juga. Berjuta pertanyaan kini menghampiri pikiran Zaphika. Apakah perempuan itu mahasiswa jurusan jurnalistik juga?

Jika memang iya, mungkinkah ini jawaban dari Allah memasukkan Zaphika ke jurusan jurnalistik? Apakah Allah ingin mempertemukannya dengan perempuan itu?

Zaphika terus mengikuti perempuan  itu, namun ada yang membuat Zaphika bingung, perempuan itu terus berjalan menuju kursi dosen. Dan yang membuat Zaphika semakin bingung perempuan itu duduk di kursi dosen sekarang.

Zaphika membelalakkan matanya, banyak sekali pertanyaan yang ingin ia muntahkan sekarang juga. Perempuan itu seorang dosen?

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.. selamat siang semuanya..." Sapa perempuan berjilbab lebar itu. Matanya menyapu seisi kelas ini, namun tiba-tiba berhenti ketika melihat Zaphika yang masih berdiri.

"Maaf, kenapa anda tidak duduk?" Tanyanya.

Zaphika terkaget, dia mengalihkan pandangannya, melihat ke samping kanan dan kirinya, sepertinya hanya dia saja yang berdiri. "Silahkan duduk ya.." lanjutnya. Zaphika hanya mengangguk, kemudian ia mencari bangku kosong, kali ini dia memilih bangku yang ada di baris paling depan. Untungnya masih ada bangku kosong di barisan depan. Zaphika segera menghampiri bangku itu, kemudian duduk di sana.

"Baik, perkenalkan nama sama Asiyah Ashakilla, saya dosen mata kuliah penulisan berita."

Pertanyaan Zaphika terjawab sudah. Perempuan itu seorang dosen dan sekarang menjadi dosennya. Entah harus senang atau bagaimana, Allah telah mendekatkannya dengan orang baik. Sekarang, justru Zaphika merasa bersyukur harus masuk jurusan jurnalistik. Ia tahu Allah pasti memberikan yang terbaik untuknya, meskipun pada awalnya ia tidak suka.

Setiap selesai sholat Zaphika selalu berdo'a Kepada Allah, agar Allah selalu menguatkan imannya dimana pun ia berada, agar ia selalu dipertemukan dengan orang-orang baik, agar ia bisa mengajak orang-orang pada kebenaran.

Zaphika kini yakin Allah pasti akan mengabulkan do'anya. Mungkin tidak langsung dikabulkan saat itu juga. Tapi, Allah mengulur waktu untuk mencari waktu yang tepat, untuk menguji kesabaran kita, setelah itu barulah Allah mengabulkannya. Kalau pun tidak terkabul, Allah pasti menggantinya dengan yang lebih baik dari apa yang kita minta dalam do'a.

Jadi, selalu berbaik sangkalah  kepada Allah, karena Allah memang sutradara terbaik.

Hari ini adalah pertemuan pertama Aisyah dengan mahasiswanya di kelas ini, jadi Aisyah hanya memperkenalkan seperti apa mata kuliah penulisan berita itu.

Kali ini Zaphika menyimak dengan fokus, karena cara penyampaian Asiyah mudah dimengerti, tidak membosankan dan yang lebih membuat tertegun, Aisyah selalu menyelipkan nilai Islam di dalamnya. Zaphika tidak ragu lagi, untuk berguru pada Aisyah.

Go!Go!!!Muslimah!!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang