48. Gara-gara Perut
"Yakin! Apapun yang terjadi adalah skenario terbaik dari Allah.
☁️☁️☁️
Aisyah hadir dalam rapat, tapi ia tidak sendirian. Ia bersama beberapa mahasiswi berjilbab yang Zaphika dan Renita tidak tahu siapa mereka.
"Sebelum rapatnya dimulai, ibu mau memperkenalkan dulu empat akhwat yang ada di samping Ibu," ucap Aisyah dengan tiba-tiba. Sontak, semua anggota DKM melihat ke arah empat perempuan yang ada di samping Aisyah tersebut.
"Ini, Nina, Laura, Selvi, dan Rika." Aisyah menyebutkan nama mereka sambil menunjuk. "Empat akhwat ini insyaallah akan menjadi anggota DKM dan akan membantu mensukseskan program kerja kita," lanjutnya.
Zaphika membelalakkan matanya, tak menyangka akhirnya jumlah anggota akhwat bertambah, tapi yang Zaphika sayang kan, bukan dirinya yang mengajak mereka, justru malah Aisyah.
"Alhamdulillah... Akhirnya anggota akhwat bertambah," sahut Renita senang.
"Iya, Ibu harap kalian semua semakin semangat ya, jangan pantang menyerah. Kita sukseskan program kerja kita sama-sama. Niatkan semua kerja keras kita karena Allah dan jangan lupa selalu berdoa kepada Allah." Asiyah menambahkan.
Benar! Seharusnya Zaphika semangat dan mau menerima kenyataan, bahwa ketua DKM sekarang bukan Arfan lagi. Berjuang bersama mereka dan jangan patah semangat hanya karena Arfan tidak ada.
Lihatlah! Arfan pergi, Allah ganti dengan jumlah yang lebih banyak dan mudah-mudahan lebih baik.
Berdamai dengan keadaan, Arjun pasti bisa diandalkan menjadi ketua DKM, jangan selalu menganggap hanya Arfan yang layak jadi ketua. Menerima kenyataan dan yakin ini skenario terbaik dari Allah.
Ya, Zaphika harus belajar menerima semuanya dan selalu semangat menebar kebaikan, juga mendakwahkan Islam.
☁️☁️☁️
Hari demi hari berlalu, semenjak semua anggota DKM semangat mensukseskan program kerja DKM, DKM kampus Harmand mengalami kemajuan. Zaphika senang bisa menjadi bagian dari agen perubahan itu. Ia berharap, semoga DKM kampus Harmand ini terus berkembang.
Selesai sholat subuh dan membaca Al-Qur'an, tanpa sengaja Zaphika tertidur di tempat sholatnya dengan masih memakai mukena. Semalam ia sudah bergadang membuat komik, sehingga ia merasa sangat mengantuk sekarang.
Tiba-tiba saja ponsel pintarnya berdering, membuat Zaphika terkaget dan bangun. Zaphika yang masih setengah sadar, tidak langsung meraih ponselnya yang sudah berdering keras sejak tadi, ia malah melihat jam dindingnya, karena sangking paniknya, dan ia teringat ada mata kuliah pagi ini, ia khawatir terlambat.
Zaphika menghembuskan napasnya lega. Ketika melihat jam dinding, ternyata baru menunjukkan pukul 06.30, karena ia ada kuliah tepat pukul 08.00 pagi.
Kini Zaphika coba meraih ponselnya, dan melihat panggilan masuk yang ternyata dari Aisyah.
"Assalamu'alaikum iya Bu, ada apa?" tanya Zaphika.
"Wa'alaikumussalam Zaphika, Ibu ada kabar baik. Alhamdulillah komik kamu terpilih untuk diterbitkan dan insyaallah beberapa bulan ke depan komik kamu akan ada di semua toko buku."
Zaphika sontak membelalakkan matanya, ia tak menyangka, apakah ini benar-benar? Ini bukan mimpi kan?
"Serius, Bu?" Zaphika memastikan.
"Tentu aja serius Zaphi... Komik kamu sekarang sudah masuk tahap edit."
Zaphika menangis terharu, dia sangat senang, hobinya bisa terwujud, hobinya bisa bermanfaat hingga menghasilkan uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go!Go!!!Muslimah!!! ✓
EspiritualSUDAH TERBIT ( SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS ) (Spiritual-fiksi remaja) "Istiqomah itu sulit, yang mudah itu Istirahat.." Zaphika Adrelia, gadis super heboh, cerewet dan tidak takut pada siapapun, yang baru saja berhijrah, tiba-tiba dikirim ayahnya un...