"Berjilbab bukanlah pernyataan bahwa, "Aku sudah baik," tapi berhijab adalah pernyataan bahwa, "Aku ingin taat."
☁☁☁
Zaphika kembali berjalan mengikuti Nina. Sementara Nina nampak masih kesal pada Zaphika karena tidak mau mendengarkan perkataannya. Zaphika sendiri tidak peduli, Nina mau marah atau tidak, karena dia merasa, kalau dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Zaphika kembali melihat-lihat sekitar, ditemukannya keramaian di sebuah kelas, yang menarik mata Zaphika untuk melihat ke sana.
Ada seorang perempuan terjatuh di koridor depan kelas, lalu ada seseorang yang melemparinya dengan sampah yang ada di tong sampah. Melihatnya Zaphika teringat waktu masa-masa SMA dia dulu, ketika dia dituduh sebagai pelaku percobaan pembunuhan pada Andien dan mendapatkan pembullyan masa.
Hatinya merasa kesal melihatnya. Dia merasakan apa yang perempuan itu rasakan. Apalagi yang melemparinya itu seorang laki-laki. Dipikirannya, laki-laki macam apa dia yang tega pada perempuan.
Hatinya tidak bisa menerima semua itu, sehingga tubuhnya tergerak untuk bertindak sesuatu. Ia menghampiri keramaian itu tanpa memperdulikan Nina yang terus melangkah di depannya.
"Apa-apaan ini???" Teriak Zaphika, kepada laki-laki yang terus melempari perempuan berkacamata tebal dengan rambut sebahu itu dengan sampah, dan kini Zaphika berdiri tepat di samping perempuan itu.
Laki-laki itu berhenti dari aktivitasnya, dia mengernyit melihat Zaphika yang tiba-tiba muncul dan meneriakinya.
"Lo siapa? Berani ikut campur urusan gue?" Tanya laki-laki itu dengan sinis.
"Siapa gue gak penting!!! Meskipun gue gak tahu apa masalah lo sama cewek ini, tapi tindakan lo melempari cewek ini dengan sampah, itu sangat keterlaluan!" Gretak Zaphika.
Laki-laki itu nampak terlihat kesal dengan ulah Zaphika, dia berjalan menghampiri Zaphika.
"Lo tahu, Lo berhadapan dengan siapa?" Tanya laki-laki itu.
Zaphika memangku tangannya, dengan lantang dia berkata, "gue gak peduli lo siapa, yang jelas lo udah keterlaluan!!!"
Ucapan Zaphika membuat laki-laki itu semakin bertambah amarahnya yang seakan-akan mau meledak. Perlahan-lahan wajahnya menunjukkan kemarahan. Laki-laki bertubuh mungil dengan rambut poni yang sedikit panjang itu mendekati Zaphika lebih dekat dari jarak sebelumnya. Zaphika menyadari jarak yang semakin dekat, ia mundur-mundur.
"Mau apa lo?" Tanya Zaphika.
Laki-laki itu mendengus kasar, "Lo tahu gue siapa? Sebaiknya lo minta maaf sama gue dan pergi, sebelum lo merasakan akibatnya!"
Zaphika membelalakkan matanya mendengar ucapan laki-laki mungil itu. Sungguh dia tak mampu menahan emosinya mendengar semua itu.
"What? Minta maaf?" Tanya Zaphika, Zaphika memutar bola matanya malas, "yang salah tuh elo, bukan gue! Seharusnya lo yang minta maaf sama cewek ini!!!" Gretak Zaphika.
Perlahan hidung laki-laki bertubuh mungil ini mengembang. Tiba-tiba dia menarik kerudung Zaphika.
"Minta maaf sama gue sekarang!!" Pintanya sambil menarik kerudung Zaphika. Zaphika tidak terima dengan perlakuan laki-laki itu. Karena kesal, dia menarik tangan laki-laki itu dan melemparnya dengan keras.
"Lo itu gak tahu sopan santun ya..." Teriak Zaphika. Laki-laki itu merasa kesakitan dengan dorongan tangan Zaphika. Tidak mau kalah ia kembali menarik kerudung Zaphika.
"Buka kerudung lo, so alim.." pekik laki-laki itu sambil kembali menarik kerudung Zaphika.
"Aaa.. Lo gila ya.. kerudung itu wajib bagi perempuan, masa main buka aja.." sanggah Zaphika sambil mencoba melepaskan kerudungnya dari genggaman laki-laki itu. Karena sulit, terpaksa Zaphika mencari cara agar tangan laki-laki ini menyingkir dari kerudungnya. Ia menjambak poni laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go!Go!!!Muslimah!!! ✓
EspiritualSUDAH TERBIT (Spiritual-fiksi remaja) "Istiqomah itu sulit, yang mudah itu Istirahat.." Zaphika Adrelia, gadis super heboh, cerewet dan tidak takut pada siapapun, yang baru saja berhijrah, tiba-tiba dikirim ayahnya untuk berkuliah di tempat yang jau...
