💨 50. Sidang 💨

12.8K 1.2K 156
                                    

50Sidang

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia maksudkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya bagi yang ia tuju . ”

(HR. Bukhari dan Muslim) [SDM. Bukhari, tidak. 1 dan Muslim, no. 1907]

☁️☁️☁️

Zaphika terdiam, wajah Daniel tampak meyakinkan, tapi Zaphika tetap belum bisa percaya begitu saja pada Daniel. Di sisi lain, Zaphika pun tidak mau menghalang-halangi orang menuju hidayah Allah.

"Oke, gue apresiasi kemauan lo untuk berubah menjadi lebih baik, tapi kalau niat lo berubah karena ingin memikat hati gue. Gue tekankan! Sampai kapanpun gue nggak akan pernah terpikat dengan cara pencitraan lo!" tegas Zaphika.

Daniel bergeming beberapa saat, Zaphika memang keras dan tegas, Daniel tidak bisa menyamakan Zaphika dengan perempuan lainnya yang mudah baper.

"Gue bakal buktiin sama lo, kalau gue berubah bukan karena lo."

"Nggak usah buktiin sama gue, buktiin aja sama Allah, karena gue nggak tahu apa yang ada dalam hati lo, tapi Allah maha mengetahui."

"Oke, lihat aja nanti."

Tetap! Zaphika tidak bisa percaya begitu saja pada Daniel, meskipun Daniel terlihat begitu meyakinkan. Biar Allah saja yang menunjukkan semuanya suatu saat nanti.

☁️☁️☁️

Meskipun Arfan sudah selesai PKL, Arfan masih jarang hadir dalam rapat DKM, karena ia sangat sibuk dengan skripsinya. Zaphika merasa lega dengan ini, karena ia jadi jarang bertemu dengan Arfan.  Ia yakin perlahan-lahan ia bisa menetralkan perasannya, jika ia tidak banyak bertemu atau berkomunikasi dengan Arfan.

Tapi ada yang membuat Zaphika kurang nyaman dalam rapat DKM kali ini. Kehadiran Daniel dalam rapat DKM, membuat Zaphika merasa ada yang aneh, kurang nyaman dan malah terus berpikir yang tidak-tidak tentang perubahan Daniel.

"Phi, kayaknya si Daniel beneran mau berubah deh," bisik Renita yang duduk di samping Zaphika. Keduanya sedang mengikuti rapat DKM saat ini.

"Gue belum yakin." Zaphika menjawab datar.

"Lo nggak boleh suudzan sama orang, dosa tahu!"

"Bukannya suudzan, lo tahu kan sebelum ini Daniel suka pencitraan, dia bergaya seperti ustadz tapi sebenarnya dia nggak ngerti apa-apa. Dia cuma mau tebar pesona sama gue doang."

Renita mendengus. "Ya itu kan dulu, mungkin sekarang dia udah benar-benar berubah. Kita kan nggak tahu."

"Justru karena kita nggak tahu, jadi jangan mudah tertipu, gue yakin Allah akan menunjukkan apa niat Daniel sebenarnya. Karena hijrah itu sesuai niatnya. Jika dia berubah karena dunia, Allah akan berikan itu, tapi enggak dengan ridho Allah."

"Serah lo deh ah, gue cuma ngingetin aja, kalau kita nggak boleh suudzan!"

"Iya-iya gue juga tahu, gue hanya waspada."

Akhirnya mereka terdiam, tidak ada lagi percakapan diantara mereka.  Mereka kembali fokus mengikuti rapat.

"Oh iya ada pengumuman sebentar," ucap Arjun sang ketua DKM yang kini berdiri paling depan. "Sebentar lagi kak Arfan akan menjalani sidang skripsi, bagaimana kalau kita hadir ke sana, untuk memberikan selamat dan menyemangati?"

Go!Go!!!Muslimah!!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang