💨 28. Menepati janji 💨

15.1K 1.5K 75
                                    

"Hanya kepada Allah aku bergantung dan hanya kepada Allah lah aku meminta pertolongan."

☁️☁️☁️

Renita masih terbaring di tengah jalan, truk dengan membawa gas elpiji itu semakin mendekat, meskipun sang supir sudah mencoba ngerem, tapi mobil truk itu terus melaju dengan cepat seolah kehilangan kendali.

Ya Allah jika sekarang aku selamat, aku berjanji akan taat pada perintah-Mu dan aku berjanji akan bertaubat.

Sedikit do’a sekilas terucap dalam hati Renita, sebelum mobil truk itu benar-benar akan menggelengnya. Renita memejamkan matanya pasrah, tak ada yang mampu menolongnya selain Allah. Inilah pertama kalinya Renita begitu pasrah kepada Allah dan begitu mengharapkan pertolongan-Nya.

Orang-orang yang melihat di pinggiran jalan hanya mampu berteriak-teriak sangat panik, hingga akhirnya truk itu benar-benar melewati tubuh Renita. Renita yang malang, sudah dipastikan bahwa tubuh Renita terlindas oleh mobil truk.

Mobil truk itu berhenti setelah melewati tubuh Renita cukup jauh. Orang-orang yang tadi berdiam diri di pinggiran jalan, mulai berhamburan menghampiri Renita, termasuk Supir truk itu, yang ke luar dari mobilnya.

Mereka sangat kaget ketika melihat tubuh Renita, Renita masih terbaring, matanya tertutup ketakutan, ternyata tubuh Renita tidak tergeleng oleh ban truk, posisi Renita saat mobil truk melewatinya, dia berada tepat di tengah-tengah ban atau di kolong mobil truk, sehingga ia tidak tergeleng. Sungguh ini kejadian yang sangat tak disangka-sangka.

Renita mulai membuka matanya, ditemukannya banyak orang sedang mengerubunginya.

Alhamdulillaah…” sahut seseorang. Orang-orang yang menonton ketika itu merasa lega, mereka pun merasa ini suatu keajaiban. Renita sendiri masih bingung dengan kondisi ini, dia mengira, kalau dia sudah mati tadi, dia berusaha menyadarkan dirinya kalau dia masih hidup, ia lihat sekujur tubuhnya, tubuhnya tidak ada yang tepisah ataupun terluka, artinya dia selamat.

Renita benar-benar tak menyangka, jika dia benar-benar telah selamat, dia teringat dengan do’a yang ia panjatkan di detik-detik terakhir sebelum mobil truk itu melewati tubuhnya tadi. Allah.. ya ini pertolongan Allah, Allah mengabulkan do’anya. ia harus menepati janjinya.

Renita masih sangat shock, warga menuntunnya ke pinggir jalan dan duduk di sana, bahkan ada warga yang memberinya minum, menenangkan Renita yang wajahnya sudah begitu pucat.

Allah mengabulkan do’anya, padahal ia merasa berlumur dosa, Allah mendengar do’anya walau ia tak pernah taat pada perintah Allah. Harus bagaimana Renita membalas pertolongan Allah? Satu-satunya yang bisa Renita lakukan adalah menaati janjinya.

☁️☁️☁️

Zaphika baru selesai sholat Maghrib, ia tengah berjalan menuju tempat parkir mobilnya dengan tergopoh, karena khawatir Renita tidak keburu menunaikan sholat Maghrib.

Namun, saat sampai di mobilnya, Zaphika tidak menemukan sosok Renita. Zaphika menggerutu dalam hati, kesal. Bisa-bisanya Renita pergi saat dirinya belum sholat. Dengan segera Zaphika merogoh tas kecilnya untuk mengambil ponselnya di sana dan langsung menelpon Renita. Tak lama, Renita mengangkat.

“Ren, lo dimana? Buruan balik, entar keburu isya,” ucap Zaphika cepat.

Gue.. gue di masjid,” jawab Renita gugup, karena ia masih begitu ketakutan dengan kejadian yang ia alami tadi.

Zaphika terkaget, baru saja ia ingin memarahi Renita, tapi Renita ternyata sudah berada di Masjid.

"Lo mau sholat?" Tanya Zaphika meyakinkan.

Go!Go!!!Muslimah!!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang