"Istiqomah itu sulit, yang mudah itu istirahat"
☁☁☁
Zaphika masih berdiri di atas tangga, kedua dari atas, matanya tak mampu berkedip melihat sosok laki-laki yang ia lihat sekarang.
Apakah itu benar-benar Arfan? Itulah pertanyaan yang kini ada di benaknya. Kalau memang ia, kenapa ia sholat di sini? Kenapa tidak di mesjid saja?
Kalimat salam terucap dari mulut sang laki-laki itu, pertanda bahwa sholat Dhuha nya telah selesai. Zaphika seakan tak mampu berkutik dia ingin bersembunyi namun dia juga benar-benar ingin memastikan apa itu wajah Arfan atau bukan? Karena sekarang laki-laki itu tepat membelakanginya.
Arfan yang telah selesai sholat, dia memanjatkan do'a, tak lama ia berdiri dan memakai jaketnya yang tergelatak di pinggirnya. Tiba-tiba saja ia merasakan ada orang lain di tangga, dengan segera ia melihat ke arah tangga. Arfan begitu kaget melihat sosok Zaphika yang tengah melihat ke arahnya. Mereka saling bertatapan.
Tak sempat bersembunyi, merasa telah kepergok mengintip oleh Arfan, Zaphika berniat langsung kabur, namun apalah daya, ia salah menginjak anak tangga, membuat ia malah terjun ke bawah.
"A....a..." teriaknya.
Brakkk...
Sungguh Zaphika merasakan sakit yang luar biasa pada seluruh tubuhnya. Kerudungnya tersingkap, roknya pun tersingkap. Badan terasa hancur.
Arfan langsung berlari melihat Zaphika yang terjun dari tangga. Ditemukannya sosok Zaphika yang terbaring di lantai dengan kesakitan.
Dengan kerudung yang tidak rapih, sedikit tersingkap, sehingga dadanya terlihat.Zaphika ingin melanjutkan kaburnya, namun apalah daya, ia tak kuasa menahan sakitnya. Dia melihat ke arah Arfan yang sedang turun dari tangga.
Segera ia merapihkan pakaiannya. Ia kaget ketika melihat kerudungnya tersingkap, dan tidak menutupi dada, "astaghfirullah hal adzim.. " lirihnya. Dengan segera juga, ia turunkan kerudungnya agar kembali menutupi dada.
Ia kembali melihat ke arah Arfan. Apakah Arfan melihatnya? Arfan semakin mendekat.
"Lo lihat kerudung gue kesingkap ya?" Tanya Zaphika.
Arfan sudah berdiri tepat di depan Zaphika, masih dengan wajah dinginnya ia berkata, "siapa yang ngijinin lo masuk ke ruangan gue?" Tanya balik Arfan, tanpa membalas pertanyaan Zaphika.
Zaphika mencoba berdiri, walau seluruh badannya masih terasa sakit, "Lo tadi lihat kerudung gue gak menutupi dada kan?" Zaphika pun terkekeh dengan pertanyaannya.
"Gue gak sengaja," jawab Arfan datar.
"Harusnya lo itu cepet alihin pandangan lo, cepet istighfar, bukan liatin gue terus, dosa!!!"
Arfan menjadi bingung, harusnya dia yang marah pada Zaphika, karena sudah seenaknya memasuki ruangannya dan mengintip, tapi malah Zaphika yang marah duluan.
"Oke! Gue minta maaf atas ketidaksengajaan gue lihat kerudung lo tersingkap tadi, lalu sekarang ngapain lo masuk ruangan gue?"
Ruangan gue? Zaphika bingung, kenapa Arfan memiliki ruangan di situ? Yang lebih bingung lagi, jawaban apa yang harus ia berikan pada Arfan? Zaphika mencari-cari jawaban yang pas.
"Gu....gu..gue.. lagi nyari Bu Melda, iya," jawab Zaphika bohong.
"Baiklah, gue anggap jawaban lo itu jujur. Sekarang, gue minta, apa yang lo lihat tadi, anggap aja lo gak pernah lihat!!" Pinta Arfan dan ia langsung melangkah pergi meninggalkan Zaphika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go!Go!!!Muslimah!!! ✓
SpiritualitéSUDAH TERBIT ( SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS ) (Spiritual-fiksi remaja) "Istiqomah itu sulit, yang mudah itu Istirahat.." Zaphika Adrelia, gadis super heboh, cerewet dan tidak takut pada siapapun, yang baru saja berhijrah, tiba-tiba dikirim ayahnya un...