"Aku bisa saja melakukan apapun jika aku tidak mengenal dosa. Dan aku bisa saja melakukan semuanya sesuka hatiku, jika aku tidak tahu bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah."
Zaphika Adrelia
☁☁☁
Mungkin kita pernah berada pada satu masa, kita ingin melakukan sesuatu, namun keimanan kita yang menghentikannya? Bagaimana rasanya?
Seperti hal nya pacaran, mungkin pernah terbesit dalam pikiran kita untuk memiliki pacar seperti orang lain, namun kita mengubur keinginan itu dalam-dalam karena Allah melarangnya.
Atau mungkin kita pernah, ingin menunjukkan keindahan rambut kita dihadapan banyak orang, namun sekali lagi kita tahan, karena kita tahu Allah melarangnya. Bagaimana rasanya?
Itulah yang Zaphika rasakan sekarang. Bukan masalah pacar! Zaphika tidak masalah jika tidak memiliki pacar, ataupun harus memakai jilbab, Zaphika tidak masalah jika keindahan rambut dan tubuhnya harus selalu ditutupi. Setidaknya dengan memakai jilbab, orang-orang tidak akan tahu kalau ia belum keramas dalam waktu yang cukup lama. (*Zaphika ya bukan author ^_^)
Ini adalah masalah impiannya, sudah cukup lama Zaphika memendam keinginan untuk menjadi desainer busana muslim. Mungkin keinginan itu akan segera terwujud jika perasaan dilema tidak menghampirinya.
Ia sudah menanyakan pada Qonita, tentang berdandan dalam Islam. Qonita hanya menjawab jangan berlebihan, karena itu bisa masuk katagori bertabarruj.
Zaphika sendiri tidak tahu batasan berlebihan itu sampai mana? Apakah hanya memakai lipstik bisa termasuk tabbaruj?
Zaphika merasa ragu harus mendadani Renita. Sementara saat ini semua peserta lomba desain tengah sibuk mendadani modelnya masing-masing dengan begitu cantik.
Bedak tebal, alis yang membentuk indah, bibir yang merah merona, pipi merah, tampilan rambut yang begitu indah. Sementara wajah Renita masih polos saja. Padahal Renita sudah mengenakan dress berwarna gold, dengan sedikit variasi batik tepat di bagian ujung tangan dan ujung rok yang mengembang, tentu itu buatan Zaphika sendiri.
Renita pun sudah Zaphika pakaikan jilbab panjang sampai menutupi dadanya, dengan bagian belakang jilbab yang menyentuh pahanya, tak lupa broch cantik sudah menggantung di dekat telinganya. Berbeda dengan peserta lainnya yang terlihat begitu heboh.
"Lo niat nggak sih dandani gue? Apa gue dandan sendiri aja?" Tanya Renita.
Zaphika duduk di depan Renita sambil menunduk. "Gue bingung Ren, gue takut lo dosa."
"Ya elah nggak apa-apa kali kalau buat kepentingan yang urgent!" Sergah Renita.
Zaphika mendongakkan kepalanya, menatap Renita. "Siapa yang menjamin? Elo?"
Renita mendengus. "Terus mau gimana?"
"Ya udah lah cukup pake bedak tipis aja, nggak usah pake apa-apa lagi, gue bingung soalnya."
"Serius lo? Yang lain cantik-cantik lihat, entar kalau lo kalah gimana?"
"Gue serahin aja semuanya sama Allah, kalau Allah ridho, gue pasti lulus."
☁☁☁
Deretan model cantik dengan busana elegan sudah berjalan secara bergantian di catwalk. Bagi Renita ini pertama kalinya, meskipun dia cantik seperti Irene Red Velvet, tapi belum pernah ada tawaran menjadi seorang model.
Zaphika menyuruh Renita agar berjalan biasa saja di atas panggung, jangan berlenggak-lenggok, jangan terbar pesona dan lain hal sebagainya. Renita bingung harus berjalan seperti apa yang dimaksud oleh Zaphika, sementara model lain berjalan begitu rupawan dengan kaki yang terlihat indah. Hanya Zaphika saja yang mengusung tema busana muslimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go!Go!!!Muslimah!!! ✓
EspiritualSUDAH TERBIT (Spiritual-fiksi remaja) "Istiqomah itu sulit, yang mudah itu Istirahat.." Zaphika Adrelia, gadis super heboh, cerewet dan tidak takut pada siapapun, yang baru saja berhijrah, tiba-tiba dikirim ayahnya untuk berkuliah di tempat yang jau...
