17 • Missing

2.3K 383 9
                                    

Halo!

Happy reading!✨

---

Bel pergantian jam menggema di seantero gedung SMA Rajawali membuat Bu Rina, guru sejarah yang tengah mengajar di 12 IPA 1 mengakhiri pelajarannya. "Baik, materi kita sampai disini. Ada pertanyaan?" Tanya Bu Rina.

Karena tak ada yang mengangkat tangan untuk memberikan pertanyaan, pun wanita berumur 40-an akhir itu menutup sesi pelajaran mereka.

"Ceenazira, tolong bantu ibu kembalikan buku-buku ini ke perpustakaan, ya." Adalah kalimat yang diucapkan Bu Rina, sebelum beliau beranjak dari kelas 12 IPA 1 menuju ke kelas selanjutnya yang akan ia ajari. Zira meraih setumpuk buku paket sejarah di atas meja guru itu, membawanya dengan sedikit kesulitan menuju ke perpustakaan yang jaraknya cukup jauh dari kelasnya.

Dengan tergopoh-gopoh, gadis itu melangkah menyusuri koridor yang terbilang sepi karena jam pelajaran masih sementara berlangsung.

"Zira!"

Zira menoleh ke sebelah kiri, sumber suara, hanya untuk mendapati Reno yang tengah berjalan ke arahnya dengan penampilan urak-urakkan yang membuat Zira meringis di dalam hatinya. Baju seragam yang tak dimasukkan ke dalam celana, rambutnya yang hampir menyentuh kerah, juga salah satu telinganya terpasang anting hitam. Bisa Zira pastikan, cowok itu adalah sasaran empuk para guru BP.

"Kenapa?"

"Nggak ada apa-apa, sih," balas Reno dengan cengiran di wajahnya. Cowok itu lalu meraih setengah dari tumpukan buku sejarah yang Zira bawa dengan susah payah. "Gue bantuin," lanjutnya.

Zira sudah bersiap menolak, namun Reno sudah menggeleng terlebih dahulu---tahu apa yang akan dikatakan Zira---,menyelanya membuat gadis itu kembali mengatupkan bibirnya rapat-rapat. "Santai aja, lo nggak merepotkan kok."

Zira hanya mengangguk kaku, membiarkan Reno melangkah di sisinya menuju ke perpustakaan yang jaraknya hanya tersisa beberapa meter. Keduanya langsung meletakkan kembali buku-buku itu di rak begitu sampai di dalam perpustakaan sekolah yang sepi. Hanya ada beberapa murid yang duduk di meja baca dan penjaga perpustakaan berusia 20-an dengan kacamata bertengger di pangkal hidungnya dan tengah sibuk mengisi data-data di dalam bukunya.

"Thanks."

"Sama-sama," balas Reno santai. "Eh, lo liat Alvaro, nggak? Itu anak nggak keliatan dari pagi."

Zira menggeleng. "Gue belum lihat Alvaro sama sekali hari ini."

"Elah, kemana lagi itu anak," gumam Reno, lebih kepada dirinya sendiri.

"Udah coba telfon?" Tanya Zira.

Reno mengangguk, mengiyakan pertanyaan Zira. "Masuk tapi nggak diangkat." Cowok itu kemudian berdecak pelan sebelum mengatakan, "ya udah, gue cabut, ya. Mau cari Alvaro dulu. Bye, Zira."

Zira membalas lambaian tangan Reno sebelum cowok itu membalikkan tubuhnya dan bergegas keluar dari perpustakaan.

Zira membalas lambaian tangan Reno sebelum cowok itu membalikkan tubuhnya dan bergegas keluar dari perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lost [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang