"Karena jika itu soal kamu, bahkan untuk sekedar bermimpipun aku tidak mampu."
Hari ini tour Bangtan dimulai. Seoul adalah kota pertama yang akan mereka selenggarakan konser, semuanya sudah dipersiapkan, panggung dan tempat konsernyapun sudah ditata rapih, dan Bangtan sudah berlatih keras untuk konser ini.
Aku dan mba Hye Jin sudah datang lebih dulu dibanding para member Bangtan. Kami berdua sudah mempersiapkan meja rias kami, kami hanya tinggal menunggu beberapa menit hingga Bangtan datang.
Tak lama kemudian, para member mulai berdatangan ke back stage, mereka tampak kelelahan, sepertinya mereka berlatih terlalu keras untuk konser kali ini, Park Jimin juga. Dia terlihat lebih kurus dari biasanya, apa dia melewatkan makanannya lagi? Ah dia juga harus mulai menyayangi tubuhnya, memang bagus punya wajah tirus, tapi untuk apa jika dirinya sendiri malah menderita?
Para member mulai mengganti pakaian mereka satu persatu, stylist mereka sudah menyiapkan outfit mereka dengan baik, untuk pembukaan, mereka akan berpakaian santai layaknya pria muda, mereka akan mengenakan kaus hitam dan celana jeans sebagai bawahannya.
Setelah mengganti pakaian, para member mulai berdatangan ke arahku dan mba Hye Jin, Kim Namjoon menjadi giliran pertama yang dirias wajahnya oleh mba Hye Jin, dan Park Jimin menjadi giliran pertama yang dirias olehku, sedangkan member yang lain sibuk melatih kembali vokal dan gerakan dance mereka, sambil memakan makan siang mereka.
"Ara-ssi" Park Jimin memanggilku pelan, suaranya lembut sekali, hingga rasanya aku bisa pingsan sekarang. "Ne Jimin-ssi, waeyo?" (*waeyo: ada apa?) jawabku.
"Bisakah aku tidur selama kau merias wajahku? Aku sedikit lelah, semalam aku tidur terlalu larut" ucapnya. dugaanku benar, dia kurang tidur, kantung matanya terlihat sekali, dia berlatih terlalu keras. Aku menatapnya sedih, ingin sekali rasanya aku menyuruhnya tidur ditempat tidurnya sekarang.
"Ah ne Jimin-ssi, tentu saja boleh, aku akan membangunkanmu jika aku sudah selesai" kataku. Dia tersenyum kecil, lalu mulai menutup matanya. Melihatnya tidur secara langsung sangat menyenangkan, dia lebih menggemaskan saat tidur seperti ini, terlihat tenang, sampai aku tidak tega jika harus membangunkannya.
Aku mulai merias wajah Park Jimin dengan perlahan, wajahnya sangat mulus, dia merawatnya dengan baik. Bagaimana bisa dia merawat wajahnya saat dia bahkan tidak punya waktu untuk tidur?. Namun, rambutnya tidak sebagus yang terlihat dikamera, rambutnya mulai rusak karna terlalu sering di warnai dan ditata sedemikian rupa untuk kebutuhan panggung, dia harus mulai merawat rambutnya juga.
Aku menggunakan riasan simple agar match dengan outfitnya hari ini. Aku menggunakan conselar untuk menutupi kantung matanya, lalu memberikan sedikit sentuhan dimata agar kelopak matanya terlihat karna dia memiliki mata yang terlalu mungil. Aku jadi ingat dia pernah bilang bahwa dia tidak bisa melihat saat dia tertawa, padahal dia sering sekali tertawa terbahak-bahak, lucu sekali.
Setelah selesai, aku membiarkannya tidur karna tidak tega membangunkannya. Aku akan membangunkannya nanti, setelah aku selesai merias wajah member lain. Aku menghampiri Jungkook untuk merias wajahnya.
"Jungkook-ssi, sekarang giliranmu" panggilku. Dia menoleh, "ah noona jangan memanggilku Jungkook-ssi, itu membuatku terlihat tua, panggil namaku dengan panggilan Jungkook-ah saja" katanya dengan nada suara seorang wanita, gemas.
"Arraseo, Jungkook-ah, kalau begitu jangan panggil aku noona, kau bahkan lebih tua dariku" jawabku protes. (*arraseo: baiklah)
"Sshireo, lebih enak jika memanggilmu noona" katanya sambil tersenyum. (*sshireo: tidak mau) jika sudah begini aku tidak akan bisa menolaknya.
Aku mulai merias wajah Jungkook, sama seperti Jimin, dia juga merawat wajahnya dengan baik. Ohya, ngomong-ngomong, Jungkook juga punya Abs yang sangat bagus, terlalu bagus hingga bisa membuat para fangirlnya berteriak histeris.
"Noona, tau tidak? Kemarin Jimin-hyung membicarakanmu padaku" katanya sambil menatapku. Aku memasang wajah bingung, untuk apa Jimin membicarakanku dengan Jungkook? Apa penampilanku aneh saat bertemu dengannya kemarin?
"Waeyo?" (*kenapa) tanyaku. "Dia bilang, dia tidak menyangka kau dari Indonesia karna bahasa koreamu sangat fasih, dia juga bilang dia suka matamu, katanya kau cantik, beda dengan wanita kebanyakan" lanjut Jungkook. Mimpi apa aku semalam?, rasanya sekarang aku ingin berlari mengelilingi venue saking senangnya.
Aku tidak habis-habisnya tersenyum, rasanya perutku sudah dipenuhi ribuan bunga saat ini. Mba Hye Jin yang sedari tadi memperhatikanku juga ikut tersenyum, dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa kecil karena melihatku tersenyum sendiri sedari tadi.
Konser akan dimulai sebentar lagi, para Army sudah berdatangan memenuhi venue, bangku yang sedari tadi kosong, kini sudah penuh terisi oleh ribuan manusia, sekeliling stage pun sudah dipenuhi orang-orang yang sudah tidak sabar melihat penampilan Bangtan malam ini.
Para member sudah selesai dirias, penampilan mereka sudah lebih baik sekarang. Muka lelah mereka sudah berhasil tertutupi oleh riasan wajah yang kami lakukan, sekarang mereka sudah tampak lebih bersemangat. Bang PD sedang menasehati mereka saat ini, semua member tampak memperhatikan dengan baik, sesekali tersenyum saat Bang PD melontarkan lelucon yang padahal tidak lucu sama sekali.
Bangtan sudah mulai menaiki stage sekarang. Aku dan mba Hye Jin menonton mereka dari back stage. Percayalah, semuanya tampak lebih indah dari sini. Warna-warni cahaya yang dikeluarkan oleh army bomb membuat pemandangan di back stage menjadi lebih indah lagi.
Lagu demi lagu mulai mereka lantunkan. Gerakan demi gerakan tampak dengan sempurna mereka lakukan, mereka tampak sangat bersemangat, tampak sangat menikmati setiap waktu yang ada. Rasanya seperti memang untuk inilah mereka hidup, stage membuat mereka lebih terlihat hidup dari biasanya, seperti memang ini adalah nafas hidup mereka. Aku tersenyum melihatnya, apalagi saat Taehyung bilang "apa kau tau mengapa pelangi punya 7 warna? Karna Bangtan punya 7 member". Menurutku itu manis, sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)
Teen Fiction"Aku pikir, ini cinta, tapi ternyata setelah kuteliti lagi, ini hanya obsesi biasa. Memang ternyata, hubungan seorang penggemar dengan idolanya harusnya sejauh bintang dengan bumi saja, tidak perlu menjadi lebih dekat, seperti manusia dengan nadinya...