Thirtieth.

132 16 13
                                    

"My atoms loves your atoms, i think it's a chemistry"

Setelah tujuh kota besar di North America, Bangtan masih punya empat kota besar lain yang menanti kedatangan mereka di Benua Eropa.

Sebenarnya, kontrak kerja antara aku dan mba Hye Jin dengan pihak Bighit sudah berakhir saat hari terakhir kami di New York kemarin, namun, sehari sebelum itu, mba Hye Jin memberitauku bahwa dia sudah menandatangani perpanjangan kontrak kami yang sudah ditawarkan pihak Bighit sejak jauh-jauh hari.

Kontrak kami diperpanjang hingga Worl Tour Eropa Bangtan selesai digelar, artinya, saat Bangtan selesai menggelar konser mereka di Paris nanti, kontrak kami juga akan berakhir bersamaan dengan itu.

Awalnya, mba Hye Jin ragu saat menyetujui perpanjangan kontrak itu, mengingat dia pernah berjanji kami hanya akan bekerja selama sebulan bersama Bangtan. Jadi, dia takut aku akan marah atau bahkan menolak tawarannya untuk memperpanjang kontrak kami, padahal, tentu saja aku tidak keberatan sama sekali.

Kami sudah berkumpul di bandara sejak satu jam yang lalu, setelah selesai menjalankan semua prosedur yang ada dan mengurus semua hal yang diperlukan, kami hanya perlu menunggu selama lima belas menit sebelum pesawat yang akan membawa kami ke London memanggil.

Lama penerbangan yang dibutuhkan dari New York menuju London sekitar tujuh jam, jadi kami akan mengudara selama sekitar tujuh jam sebelum akhirnya mendarat di London Heathrow Airport.

Bangtan terlihat sangat fashionable seperti biasanya, entahlah, penampilan mereka selalu saja terlihat sempurna bahkan saat hanya untuk pergi ke bandara seperti sekarang ini.

Yang mengherankan hanya Jungkook, aku penasaran barang apa saja yang sebenarnya dia bawa di tas super besar miliknya itu. Kebanyakan member hanya akan membawa tas kecil berisi barang-barang penting milik mereka, sedangkan Jungkook? Ah, entahlah, mungkin sebuah lemari pendingin ukuran besar pun ada didalam tas super besar yang terlihat super berat miliknya itu.

Berulang kali para staff menawarkan untuk membawakan tasnya itu, namun jawaban Jungkook selalu sama, 'aniya, gwaencanha, aku bisa membawanya' begitu katanya.

Jika sudah begitu, aku dan para staff yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala serta diam-diam mencemaskan pundaknya.

Lima belas menit berlalu, akhirnya pesawat yang akan membawa kami ke London memanggil. Satu persatu dari kami mulai pergi meninggalkan ruang tunggu, aku berjalan beriringan bersama mba Hye Jin dan satu staff yang lain. Mba Hye Jin sibuk mengobrol bersamanya, sedangkan aku lebih senang mendengarkan alunan musik lambat yang mengalun lembut melalui earphone yang sudah menggantung sempurna dikedua telingaku saat pertama kali kami berangkat menuju bandara tadi.

Aku berjalan lambat sambil bersenandung pelan, beruntung, tidak ada yang menyadarinya karna masker yang kupakai menutupi sebagian dari wajahku. Sesekali, aku menutup mataku dan memijat pangkal kepalaku pelan, sakit kepala hebat yang sudah menyerang kepalaku sejak semalam benar-benar menguras sebagian tenaga dan merusak seluruh mood ku hari ini, menyebalkan.

Aku terus menundukan kepalaku selama perjalanan, bahkan aku tidak mengeluarkan satu patah kata apapun selama aku dan mba Hye Jin berjalan beriringan kedalam pesawat. Saat dia bertanya padaku, aku hanya akan menggeleng atau menganggukan kepalaku pelan, ah, sakit kepala ini benar-benar menyiksa, entah apa penyebabnya, padahal, aku sudah meminum obatku semalam, juga sebelum kami berangkat ke bandara pagi ini.

Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang