Fourthy Three

109 9 0
                                    

"Jimin-ah!"

Taehyung menyapaku saat aku baru saja selesai melatih penampilan soloku. "Eoh! Wae?" Jawabku membalas sapaanya.

Dia melambaikan tangannya dengan gerakan naik turun, "Kesini sebentar" perintahnya.

Aku berjalan mendekatinya yang sedang duduk dibagian paling ujung dari stage. Sebotol air mineral yang isinya tinggal setengah tampak dia genggam ujung kepalanya dengan erat, kakinya ia jadikan tumpuan, sehingga lengannya dapat menggantung diatasnya. Taehyung tampak lelah, bisa terlihat dari keringat yang tidak henti-hentinya mengucur deras dari puncak kepalanya yang sudah terlihat tidak karuan dengan rambut yang acak-acakan.

Setelah mengambil posisi duduk disebelahnya, aku menolehkan pandanganku kearahnya, "wae?" Tanyaku tanpa basa-basi.

"Aku melihatmu kembali kekamar cukup larut semalam," kalimatnya terjeda, "kau pergi kemana?" Tanyanya.

Aku terkekeh kecil, "latihan" jawabku

Dia hanya ber-oh-ria sambil kembali menegak air mineralnya hingga tandas, "sendiri?" Tanyanya

Aku menoleh, "tidak, Mutiara menemaniku" jawabku

Dia tertawa, "sudah kuduga" katanya "pasti ada hal yang lebih dari seorang partner kerja diantara kalian"

Aku tersenyum sekilas, "entahlah, rasanya dia selalu mampu membuatku kecanduan untuk selalu melihat tawanya yang terdengar lucu itu" jawabku

Dia mengangguk, "aku setuju, aku bahkan selalu senang saat mendengarnya tertawa, dia gadis yang manis, sangat manis jika boleh kubilang" katanya

Aku mendelik kearahnya, "ya! Kau berencana merebut orang yang kusuka lagi ya?" Tuduhku

Dia tergelak, "tentu saja tidak, tapi bukan salahku jika dia ternyata menyukaiku dibanding kau kan?" Katanya

Aku mendengus sebal, sedangkan dia masih saja tertawa terbahak.

Aku kemudian memfokuskan pandanganku kedepan, "entahlah" jawabku "aku masih ragu dengan apa yang aku rasakan, bahkan aku tidak tau ini apa namanya"

Dia terkekeh kecil, "kau ini memang payah soal cinta ya" katanya

Aku mendorong bahunya pelan, "ya!!" Umpatku

Dia menarik nafasnya dalam, "kau tau persis hubungan ini akan berjalan seperti apa kan? Ini akan rumit" katanya "akan ada banyak sekali hati tidak berdosa yang akan patah diluar sana" lanjutnya

Aku mengangguk, "ara, itu sebabnya aku masih bingung dengan langkah apa yang akan aku lakukan selanjutnya" jawabku "mereka punya porsi sendiri dihatiku, tanganku ini hanya dua, jadi tidak salah jika aku memilih sendiri orang yang ingin kudekap erat dengan tanganku ini kan?"

Taehyung menoleh, "aku setuju, tapi kau juga harus memberi mereka waktu untuk mengerti. Ah, coba saja untuk menjauhiya beberapa hari, kita lihat apa yang akan kau rasakan selama itu, sekaligus berpikir apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Lebih baik memastikan saat semuanya masih baik-baik saja, daripada kau menyesal dan malah menyakitinya nantinya" katanya panjang lebar

Aku mengangguk, "arraseo" jawabku.

............

Sejak percakapan dengan Taehyung hari itu, aku mulai menahan diriku untuk meperhatikannya, atau hanya untuk sekedar mengiriminya pesan tentang bagaimana harinya berjalan. Cukup sulit sebenarnya, apalagi saat kami sedang berada pada jarak paling dekat yang kadang membuat jantungku rasanya bisa meledak kapan saja.

Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang