"Jimin-ah!"
Taehyung menyapaku saat aku baru saja selesai melatih penampilan soloku. "Eoh! Wae?" Jawabku membalas sapaanya.
Dia melambaikan tangannya dengan gerakan naik turun, "Kesini sebentar" perintahnya.
Aku berjalan mendekatinya yang sedang duduk dibagian paling ujung dari stage. Sebotol air mineral yang isinya tinggal setengah tampak dia genggam ujung kepalanya dengan erat, kakinya ia jadikan tumpuan, sehingga lengannya dapat menggantung diatasnya. Taehyung tampak lelah, bisa terlihat dari keringat yang tidak henti-hentinya mengucur deras dari puncak kepalanya yang sudah terlihat tidak karuan dengan rambut yang acak-acakan.
Setelah mengambil posisi duduk disebelahnya, aku menolehkan pandanganku kearahnya, "wae?" Tanyaku tanpa basa-basi.
"Aku melihatmu kembali kekamar cukup larut semalam," kalimatnya terjeda, "kau pergi kemana?" Tanyanya.
Aku terkekeh kecil, "latihan" jawabku
Dia hanya ber-oh-ria sambil kembali menegak air mineralnya hingga tandas, "sendiri?" Tanyanya
Aku menoleh, "tidak, Mutiara menemaniku" jawabku
Dia tertawa, "sudah kuduga" katanya "pasti ada hal yang lebih dari seorang partner kerja diantara kalian"
Aku tersenyum sekilas, "entahlah, rasanya dia selalu mampu membuatku kecanduan untuk selalu melihat tawanya yang terdengar lucu itu" jawabku
Dia mengangguk, "aku setuju, aku bahkan selalu senang saat mendengarnya tertawa, dia gadis yang manis, sangat manis jika boleh kubilang" katanya
Aku mendelik kearahnya, "ya! Kau berencana merebut orang yang kusuka lagi ya?" Tuduhku
Dia tergelak, "tentu saja tidak, tapi bukan salahku jika dia ternyata menyukaiku dibanding kau kan?" Katanya
Aku mendengus sebal, sedangkan dia masih saja tertawa terbahak.
Aku kemudian memfokuskan pandanganku kedepan, "entahlah" jawabku "aku masih ragu dengan apa yang aku rasakan, bahkan aku tidak tau ini apa namanya"
Dia terkekeh kecil, "kau ini memang payah soal cinta ya" katanya
Aku mendorong bahunya pelan, "ya!!" Umpatku
Dia menarik nafasnya dalam, "kau tau persis hubungan ini akan berjalan seperti apa kan? Ini akan rumit" katanya "akan ada banyak sekali hati tidak berdosa yang akan patah diluar sana" lanjutnya
Aku mengangguk, "ara, itu sebabnya aku masih bingung dengan langkah apa yang akan aku lakukan selanjutnya" jawabku "mereka punya porsi sendiri dihatiku, tanganku ini hanya dua, jadi tidak salah jika aku memilih sendiri orang yang ingin kudekap erat dengan tanganku ini kan?"
Taehyung menoleh, "aku setuju, tapi kau juga harus memberi mereka waktu untuk mengerti. Ah, coba saja untuk menjauhiya beberapa hari, kita lihat apa yang akan kau rasakan selama itu, sekaligus berpikir apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Lebih baik memastikan saat semuanya masih baik-baik saja, daripada kau menyesal dan malah menyakitinya nantinya" katanya panjang lebar
Aku mengangguk, "arraseo" jawabku.
............
Sejak percakapan dengan Taehyung hari itu, aku mulai menahan diriku untuk meperhatikannya, atau hanya untuk sekedar mengiriminya pesan tentang bagaimana harinya berjalan. Cukup sulit sebenarnya, apalagi saat kami sedang berada pada jarak paling dekat yang kadang membuat jantungku rasanya bisa meledak kapan saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/161180437-288-k907709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)
Dla nastolatków"Aku pikir, ini cinta, tapi ternyata setelah kuteliti lagi, ini hanya obsesi biasa. Memang ternyata, hubungan seorang penggemar dengan idolanya harusnya sejauh bintang dengan bumi saja, tidak perlu menjadi lebih dekat, seperti manusia dengan nadinya...