"Your smile, is the only drugs that makes me addicted"
Lampu tanda sabuk pengaman yang berada diatas kepalaku menyala, menandakan aku harus kembali mengeratkan sabuk pengamanku karna pesawat yang aku tumpangi akan mendarat dilintasan pesawat udara sebentar lagi.
Isi perutku kembali terkocok tepat saat pesawat mulai mendarat dengan mulusnya. Rasanya organ dalam tubuh yang berada dibagian perutku sudah tidak beraturan sekarang, bisa kurasakan perutku kembali terasa mual, ditambah sakit kepala bagian belakang dan telinga yang masih berdenging sejak tadi, membuatku semakin malas untuk beranjak dan membereskan barang-barangku untuk segera melangkah keluar pesawat.
Hawa panas langsung terasa oleh kulitku sesaat setelah aku tiba dipintu keluar pesawat, karna ini musim panas, maka angin yang berhembus pun terasa hangat. Bisa kurasakan hembusan angin menyapu wajahku juga menerbangkan helai demi helai rambut panjangku yang kubiarkan tergerai.
Aku dan beberapa crue dan staff yang lain berjalan pelan memasuki gedung Bandara, sesekali, aku bercanda dan tertawa karna obrolan hangat yang terjadi antara aku dan mereka. Beberapa dari mereka mengeluhkan tentang kurangnya waktu istirahat yang mereka punya, beberapa lagi sibuk bercerita betapa bersyukurnya mereka karna dapat ikut serta dalam World Tour Concert ini.
Karna ini pertama kalinya bagiku dan beberapa crue juga staff menginjakan kaki di Canada, jadi Bang PD memutuskan untuk mengajak kami semua makan siang di Niagara Falls, air terjun paling terkenal seantero dunia. Siapa yang tidak tau tempat itu? Keindahannya sudah menjadi buah bibir banyak orang sejak dulu.
Butuh waktu berjam-jam untuk sampai kesana, namun karna rasa penasaran kami akan tempat tersebut, maka hal itu tidak menjadi masalah besar. Aku memakai masker penutup mulut untuk menutupi sebagian dari wajahku, kupakai pula kupluk oversize hoodie untuk menutupi rambut panjang yang sedari tadi kubiarkan tergerai, lelah sekali rasanya, jadi aku memilih memejamkan mataku barang beberapa menit saja setelah mengingatkan mba Hye Jin untuk membangunkanku jika kami sudah dekat dengan tempat tujuan.
Mba Hye Jin menepuk-nepuk pundaknya, mempersilahkanku membaringkan kepalaku disana. Aku tersenyum "gomawoyo onnie" seruku kemudian segera membaringkan kepalaku disana. Tidak senyaman bantal memang, namun cukuplah untuk membuatku terlelap untuk hanya beberapa menit kedepan.
Beberapa jam kemudian, kami sampai di Niagara Falls. Tempat ini sangat ramai pengunjung, padahal, ini bukan akhir pekan atau hari libur nasional. Kulihat beberapa turis asing sibuk berfoto didepan pagar yang sudah disediakan untuk keselamatan pengunjung, banyak juga orang yang mengantri untuk membeli tiket wahana juga untuk bisa menaiki kapal ferri yang akan membawa mereka berkeliling disekitar air terjun.
Ada dua sisi air terjun, dan dua buah kapal dengan warna baju pengunjung yang berbeda. Kapal dengan pengunjung berjas anti air berwarna biru berasal dari pengunjung Niagara Falls milik US sedangkan kapal dengan pengunjung berjas anti air berwarna merah berasal dari pengunjung Niagara Falls milik Canada.
Karna waktu kami yang singkat, jadi kami memutuskan untuk tidak menaiki wahana apapun hari ini. Sebagai gantinya, kami boleh datang kesini pada hari terakhir kami di Canada.
Bangtan sedang menampilkan tarian dari lagu idol mereka tepat dibawah bendera Canada berkibar. Crue kami mengabadikan moment tersebut untuk kemudian dibagikan diakun twitter milik Bangtan. Beberapa pasang mata mulai memperhatikan kami, memperhatikan Bangtan lebih tepatnya, namun karna beberapa crue kami sudah menjaga Bangtan dengan penjagaan ketat, mereka tidak berani mendekat dan lebih memilih menghargai privasi Bangtan sebagai turis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)
Teen Fiction"Aku pikir, ini cinta, tapi ternyata setelah kuteliti lagi, ini hanya obsesi biasa. Memang ternyata, hubungan seorang penggemar dengan idolanya harusnya sejauh bintang dengan bumi saja, tidak perlu menjadi lebih dekat, seperti manusia dengan nadinya...