Fourthy Two.

115 11 17
                                    

Jimin's side stories, begin.

Aku belum pernah menceritakan cerita ini pada siapapun, kecuali tentu saja pada Taehyung, kalian tau aku tidak pernah bisa menutupi hal apapun darinya. Aku ini pembohong yang handal, kecuali didepan Taehyung, entah kenapa sejak zaman kami ada disekolah yang sama, dia orang yang selalu bisa memaksaku menceritakan semua hal padanya.

Bekerja dibawah naungan Bighit Entertaiment bukan hal yang mudah, menyenangkan memang menjadi public figure yang dicintai banyak orang, namun, kadang aku juga lelah dengan hal itu. Menjadi seorang idola terkemuka menuntutku harus selalu tampil sempurna, dan membuatku hanya punya sedikit sekali kebebasan untuk hidup normal.

Termasuk soal perkara jatuh cinta.

Kami yang bekerja sebagai seorang public figure dilarang menjalin hubungan serius dengan orang lain, sulit sekali rasanya untuk kami mempunyai seorang kekasih, bahkan untuk memiliki teman dekat yang berbeda gender sekalipun. Sorotan kamera selalu memantau kehidupan kami, sedikit saja berlaku yang tidak sesuai, berita miring tentang kami akan tersebar dimana-mana, dan saat hal itu terjadi, kami benar-benar ada dalam masalah.

Awalnya aku tidak masalah dengan hal itu, berbeda dengan Taehyung yang seringkali mendapat kabar miring tentang kedekatannya dengan para idol wanita, aku adalah orang yang selalu tidak mau berurusan dengan hal semacam itu. Aku terlalu sibuk untuk sekedar jatuh cinta, tidak, bukannya aku tidak mau, hanya saja skandal skandal buatan media yang melebih-lebihkan itu membuatku malas untuk berurusan dengan hal-hal berbau pasangan.

Sampai aku bertemu dengan gadis ini.

Hari itu, dia datang ke ruangan yang biasa kami pakai untuk latihan, kami yang sedang berlatih untuk konser yang akan segera kami selenggarakan segera berkumpul saat Bang PD memanggil kami semua untuk berkenalan dengannya. Saat itulah saat pertama kali aku melihatnya, gadis manis dengan perawakan mungil itu tampak sangat gugup, terlihat dari bagaimana dia tidak bisa berhenti mengatur napasnya yang tidak beraturan. Tidak ada yang spesial darinya, penampilannya sama seperti gadis kebanyakan. Aku masih sangat ingat saat itu, saat kami mulai berdiri didepannya, tangannya sedikit bergetar, dan dia tidak bisa menatap mata kami, lucu sekali, benar-benar tipikal penggemar yang sering kutemui di fansign.

Hanya saja, entah kenapa kali ini jantungku berdebar sedikit lebih cepat, ah, mungkin hanya perasaanku saja.

Matanya berwarna coklat, pipinya tembam dan ada sedikit sentuhan warna merah muda disana. Rambutnya yang dia biarkan tergerai memberi kesan manis pada gadis itu, bibirnya yang tipis juga membuatnya terlihat sedikit lebih, imut? Iya, mungkin itu kata yang tepat. Oversized sweater berwarna ungu pastel dia padukan dengan legging hitam panjang dan sneakers dengan warna senada, manis sekali.

Heol, apa aku baru saja memperhatikan gadis dengan seksama untuk pertama kalinya? Daebak

"Annyeonghaseyo, Mutiara Imnida"

Ah, namanya Mutiara.

Dan ternyata dia fasih berbahasa korea, baguslah, aku benci saat aku ingin lebih dekat dengan seseorang namun tidak bisa karna terhalang bahasa.

"Dia yang akan menjadi perias wajah kalian untuk beberapa minggu kedepan," kata Bang PD menjelaskan.

Tidak masalah, kelihatannya dia orang yang cukup mudah diajak kerja sama.

Could You Be Mine? [BTS FAN FICTION STORY] (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang