Tulisan ini berdasarkan kesukaan saya pada tulisan beliau. mengenai tentang filosofi orang jepang. Hanya mengangkat sebagian kecil dari bagian besar orang orang jepang tentang empati
"FILOSOFI ORANG JEPANG TENTANG EMPATI"
Hubungan antar manusia yg paling tinggi levelnya, yang terus diajarkan dari generasi ke generasi, diajarkan sejak balita & menjadi kiblat orang Jepang adalah "Empati".
Empati atau mem-posisi-kan diri menjadi ORANG LAIN
(memposisikan diri kita menjadi lawan bicara).Kalau sedang ngomong sama Orang Tua, cobalah untuk menjadi orang tua yang sering "kebingungan" itu.
Sedang ngomong dengan "Anak Anda", maka jelmakan diri Anda menjadi anak yang bandel.
Sedang ngomong ke Customer atau Downline, maka menjelmalah menjadi dia terlebih dulu.
Mau ngomong ke Upline, Sahabat, Musuh, maka jadikanlah diri Anda diri mereka terlebih dulu & bila Anda menjadi dia, "apa yang ingin Anda dengarkan?"
Kenapa dompet yang jatuh di kereta Jepang, kemungkinan besar AKAN balik ke pemiliknya?
Karena yg menemukan langsung akan berpikir, bila uang di dompet ini saya ambil... Jangan-jangan yang punya, gak punya uang lagi, gajian baru bulan berikut nya, dia pasti akan bingung bayar hutang, bingung bayar listrik, bingung beli makan, nanti dia akan dimarahin istri, anak dia akan kelaparan atau dia akan mati karena perbuatan saya ini.
Ya, mereka selalu berpikir tentang Empati.
Itulah makanya negaranya aman & cepat maju karena sejak kecil sudah diajarkan Empati.
1. Yang ketahuan korupsi, bunuh diri karena malu.
2. Pejabat yang merasa gagal akan mundur, karena dia pakai kacamata rakyatnya.
3. Wanita pulang kerja malam hari terjamin keamanannya, karena para pria berpikir, gimana kalau itu adik, anak atau istri saya.
Milikilah ilmu orang Jepang.
Suster Albertine Padmo
23-05-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice to my self
RandomKarena berkarya lebih penting dari sekedar penghargaan.. menghargai diri dengan berkarya tanpa mendengarkan kritikan orang yang iri.. Nb. Ga membutuhkan komentar ataupun vote.. Really do not care about that.. Baca, dan renungkan saja. Sangat bersyu...