#LifeFootPrints Part3 About suicide cases

88 4 0
                                    

Sekadar ingin share tentang satu pengalaman ketika mulai gabung di Save.org..

Mereka meminta semua calon konselor nya untuk membuat satu karangan berdasarkan satu pengalaman yang sama. 

Mereka meminta kami untuk menempatkan diri dan memposisikan diri sebagai orang orang yang ingin melakukan bunuh diri, orang orang yang depresi, introvert tapi malu untuk minta bantuan.Saya bukan tipe yang gampang depresi seperti itu sampai berfikir untuk bunuh diri. Fase kegalauan tersebut sudah lewat, ketika menemukan satu misi di hidup yang HARUS diselesaikan.

Jadi saya benar benar berusaha melakukan segala hal untuk masuk dalam situasi seperti itu.

Saya berhenti menelepon mama saya (yang biasa tiap hari), saya mengurangi frekuensi chat, ngomong dengan orang lain, street feeding Cuma sekadar kasih makanan aja tapi tidak menyapa stray animalnya, saya mendengarkan lagu Glomming Sunday berulang kali (yang konon, lagu ini mampu memicu untuk bunuh diri), mendengarkan lagu lagu dreamy Monday project, sonata 19 bach..

Intinya mematikan setiap harapan yang ada, mematikan setiap semangat, mengurung diri dalam kesendirian, dan mengurung diri dengan keterpengecutan. apalagi masih menerima beberapa chat curhatan tentang kegalauan masing masing orang, saya berusaha menjadi mereka yang bercerita.

Hasilnya, seharian menangis sampai bingung kenapa. Cuma duduk dan menangis tanpa sebab, bukan karena tontonan, bukan karena bacaan, bukan karena lagu. Cuma blank dan menangis.Tertekan rasanya mengalami seperti itu, apalagi mereka yang benar benar ada di posisi itu. Jadi paham bagaimana next untuk membangkitkan semangat mereka.Ini bukan sekadar kita mengoceh dan mendengarkan curhatan mereka, mengerti kadang mereka hanya butuh orang yang mendengarkan lalu bias bilang "gak apa, bias dimengerti kamu kenapa, tapi kamu lebih dari hal itu kok" karena semangat mereka yang hilang, jiwa mereka separuh kosong. itulah yang harus diisi dengan harapan. bukan sekadar mendengarkan saja, tapi juga menunjukan empati dengan tulus.

Selain menyelesaikan masalah dengan mereka yang terkukung dalam cermin kegelapannya sendiri, kita juga harus membantu mereka agar tidak lagi masuk kedalam dunianya itu lagi.

ruang cermin kegelapan, yang memantulkan kekosongan, keputusasaan, adalah cipataan tiap manusia sendiri. entah di dalam diisi dengan ketakutan, keponggahan diri.ruang cermin kegelapan, kenapa saya bilang seperti itu?


1. karena cermin memantulkan bayangan yang ada, seperti itulah yang ada dalam diri anda, ketika anda berfikir orang lain berfikir jelek / berbicara kejelekan tentang anda di belakang anda, atau ketika anda ketakutan akan orang lain, sebenarnya itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh anda sendiri, ketidak-percayaan diri dan keponggahan diri untuk tidak mempercayai orang lain. 

Saya tidak pernah bilang kalau anda menjadi introvert dan depresi hanya karena ketakutan anda, tapi juga andil dari kesombongan diri anda sendiri, anda takut, anda tidak percaya diri tetapi sombongkan diri dengan seolah olah tidak ada masalah.

2. cermin dalam kegelapan, karena cermin memantulkan bayangan di depannya ketika ada cahaya, tapi ketika gelap, cermin tidak memantulkan apapun, artinya sebetulnya tidak ada masalah apapun pada anda, dan lingkungan, hanya balik lagi poin pertama, ketakutan dan kesombongan anda yang menjadikannya seolah olah masalah besar yang tidak dapat di selesaikan.


Orang bertanya dan mencaci saya, kenapa seorang konselor punya tempramen kasar? kaya tidak bisa hormati orang lain? Well untuk saya konselor adalah menyamakan posisi, kalau anda mulai dengan kasar, otomatis saya akan berlaku yang sama, tolonglah jangan minta dihargai tapi ga menghargai orang lain. dan penggunaan sapaan "lu" "gue" adalah bukan hanya bahasa gaul untuk mengakrabkan diri, tapi juga bagian dari bahasa daerah betawi dan sekaligus hokkian. 

Notice to my selfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang