#LifeFootPrints parts75 : Arti kebahagiaan oleh psikolog ahli

5 1 0
                                    

Saya sharingkan sedikit yang selama 45 tahun lebih terakumulasi dlm "otak dokter" saya yaa.

Rasa sejahtera, bahagia dan sentausa manusia amat ditentukan oleh keseimbangan tepat dari gaba (gamma aminobutyric acid), oxytocin, serotonin dan dopamin dlm otak. (Bukan hanya neurotransmitters itu saja loh! Masih banyak yg lain juga. Tapi 4-serangkai itulah yg utama).
Itulah yg saya maksudkan sebagai "keseimbangan biokimia otak".

Orang yg biokimia otaknya beres adalah yg tahan banting dan tahan cuaca serta berani hidup dan tidak takut mati.
Mereka itu stabil dlm segala sikon dan cuaca kehidupan ini.
Umumnya mereka itu ceria, mudah gembira, berpandangan luas, bijak, pemaaf dan penuh toleransi serta senang berbagi, juga mereka memiliki empati besar. Ngobrol dengan mereka enak dan bermanfaat.

Namun Anda pun pernah khan berjumpa orang yg meninjau apa pun sbg "ada kurangnya"; mereka ini "tukang komplin" dan "tukang nyinyir"; sulit puas; sulit orgasme atau malah "ejaculatio precox", mudah tegang kuatir dan cemas, suka meramal kiamat, egois, egosentris, narsisistik, mau menang sendiri, pelit, pencuriga, cemburuan, iri hati; juga ter-gila2 dgn aturan, tatacara, kerapian, kesempurnaan; mrk juga amat tidak toleran dan baperan......
(Ada yg memiliki sebagian besar ciri2 diatas; ada yg hanya memiliki beberapa ciri saja, tapi sdh cukup utk bikin mrk susah bahagia dan bikin orang2 yg dekat dgn mereka sengsara!

Orang yg biokimia otaknya tidak oke suka mencari pasangan yg "harus" memenuhi kriterianya; kalau perlu dipaksa dgn ancaman dan ko-ersi.
Sedangkan orang yg biokimia otaknya oke, senantiasa berusaha menjadi pasangan yg baik buat teman hidupnya. Mereka mau dan bisa adaptasi.

Yg biokimia otaknya kacau tentu juga membaca berbagai kata2 mutiara, nasehat dan petunjuk nan indah dan bijaksana di sosmed dan buku.
Tapi......apakah "mempan"? Oooh! Sangat jarang Saudaraku....! Sangat jarang.....
Mungkin mereka berubah, tapi hanya sebentar, lalu kembali ke perangai asal.
Ini terkait kpd "soft-wiring" dan "hard-wiring" dari proses "neurotransmission pathways" atau "habits" serta "neuroplasticity" dlm otak (topik lain yg akan saya bahas kedepan).

Biokimia otak yg beres maupun yg tidak beres itu sebagian besar diwarisi secara genetik (keturunan).
Bagi yg terganggu biokimia otaknya, obat, meditasi dan psikoterapi hanya mampu menyelaraskan sementara saja "weltanschauung" (pandangan hidup) dan filsafat hidupnya.
Selebihnya kekambuhan akan muncul lagi dalam bentuk kemunafikan atau bahkan dalam patologi kejiwaan. Orang bilang: "tunggu tanggal mainnya!"

Yg diatas itu tentu adalah "PADA UMUMNYA".

Namun.....mujizat masih bisa terjadi....dan habits (kebiasaan) baru masih bisa dilatih dgn susah-payah dan lama.
Yg biokimia otaknya semula tidak beres bisa jadi beres juga (soft-wiring akhirnya menjadi hard-wiring), sehingga manusianya bisa live happily ever after sampai kematian menjemputnya.

Jadi jangan putus asa!
Miracles still happen now and then!

(Oh yaaa! Cedera kepala berat juga bisa merubah biokimia otak).

Inilah pandangan yang sesuai dgn adagium:

BIOLOGICAL PRIORITY, PSYCHOLOGICAL SUPREMACY!

Jangan terlalu tegang dan serius membacanya, sebab ini cuma "se-emprit" dari kebenaran.....

Salam Sehat Jiwa 🙏

Robert Reverger
(Opa Bobbob).

Notice to my selfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang