Chapter 46

285 19 3
                                    

Mohon sediakan bakul ye 🌚

JIMIN POVS

Aku mengerling jam tangan yang berjenama rolex pemberian Jiyeon.

12:50 tengah hari.

" Boss tak nak lunch ke? " Soal Jinhui selaku staff aku.

" Tak kut,saya banyak kerja " Aku tersenyum.

" Ouh okay " Jinhui membongkokkan sedikit badannya lalu keluar dari office aku.

" Haih,banyaknya kerja " Aku memicit  kepala aku yang terasa berdenyut.

Knock knock

" Masuk " Jawabku tanpa memandang kearah pintu.

Kreak~

" Skip your lunch again baby? " Lantas aku memandang kearah suara tersebut.

" Baby " Lantas aku bangun lalu memeluk Jiyeon.

" Buat apa kat sini? " Soalku seraya mencium bibirnya sekilas.

" Nak bagi lunch box ni,Sayang tahu Oppa tak lunch lagi kan " Bibirnya mengukir senyuman.

" Ish tetau je Oppa tak lunch lagi huehuehue " Aku mencebik sedepa.

" Orang suruh makan tak nak,tch degil " Telinga aku ditarik olehnya.

" Alaaaa Oppa busy la Sayang,mana sempat nak makan lunch huehue " Pinggangnya aku peluk.

" Kajja,Jiyeon teman Oppa makan " Tanganku ditariknya menuju ke meja kerja aku.

JIYEON POVS

" Nah " Aku memberikan lunch box yang berisi bulgogi pada Jimin.

" Gomawo babeh " Dengan senang hatinya Jimin mengambil lunch box dari tangan aku.

" Dah dah makan sana " Aku menolak Jimin supaya duduk diatas kerusi didepan meja kerjanya manakala aku duduk ditempatnya.

Halah2 meja bigboss dia tu aku duduk.

While Jimin duduk dekat depan.

" So macam mana syarikat kita hari ni? " Soalku tegas pada Jimin.

Huehue

Acah bigboss yalls.

" Everything okay je,just saya tak dapat focus dengan career saya bila teringatkan wife saye huehuehue " Jawab Jimin selamba sambil makan bulgogi yang aku berikan tadi.

" Park Jimin. Focus on your career please,next time jangan nak angau...Saya tak nak company ni huru hara just disebabkan awak angau dengan wife awak arrachi, saya pun ada husband juga " Terangku panjang lebar.

" Okay sayang,Ehhh tersasul " Aku tergelak kecil mendengar jawapan Jimin.

" Good " Rambutnya aku kusutkan.

" Okay baby,Eo tersasul lagi " Jimin tersengih seperti kerang wangi.

" Gedik " Seraya aku mencubit pipinya.

" Sayang,lepas ni sayang balik terus ke? Kalau nak pergi shopping Oppa bleh bagi card " Jimin memandang aku dengan mulut yang penuh.

" Ahh shireo,Sayang nak... " Aku bangun dari kerusi lalu menghampiri Jimin dan memeluknya dari belakang.

Lehernya aku cium lembut.

" Stay sini dengan Jimin Oppa " Pipinya aku tarik.

" Uwah ada peneman la ni " Seraya itu bibirnya mendarat di pipi aku.

" Iyeeee sayangku yang ketot " Bahunya aku urut perlahan.

" Hmph! Pai ati panggil kita etot " Bibirnya dimuncungkan.

" Eiii gediksss " Aku membuat gaya muntah.

" Ok.Chimmy majuk 2 minit " Tangannya disilangkan.

" Majuk ah " Aku menjelirkan lidah pada Jimin.

" Ish apa la sayang ni " Sekali lagi Jimin mencebik.

" Yela yela,dengan Chimmy tak boleh nak marah marah,meh peluk Mama meh " Aku menarik Jimin kedalam pelukan aku.

" Wangi...Bau Strawberry milk " Puji Jimin lalu menghidu bahagian leher aku.

" Oppa bau mint,wangi " Pujiku pada Jimin pula.

" Uhm sayang " Panggil Jimin sambil mengusap tangan aku.

" Nae? " Soalku lalu memandang Jimin.

" Minggu depan kita balik korea eah? " Jimin memandang aku dan tersenyum nipis.

" Eo jinjja? Whaeyo? " Aku tukar posisi aku dari berdiri dan duduk diatas riba Jimin.

" Molla,rasa nak balik Korea " Pipi aku dielus lembut.

" Arrachi " Aku menggangguk lalu memeluk Jimin.

" I miss you so much " Ucapku lalu memeluk leher Jimin.

" I miss you so much too Sayang " Jimin membalas pelukan aku dan dahiku dikucupnya sekilas.

To be continue...

Michin Namja × Park Jimin °CompleteWhere stories live. Discover now