Chapter 3

599 40 4
                                    

JIYEON POVS

Tamat sahaja waktu persekolahan,aku menyimpan buku aku dan berjalan keluar dari kelas.

" Jiyeon! " Aku memberhentikan langkah aku apabila nama aku dipanggil.

Aku memusingkan badan aku.

Lah Jimin rupanya.

" Whae? " Aku menghampirinya.

" Teman aku "Tangan aku dipegangnya.

Eiii tau la tangan hakak Jiyeon ni ploles xyah la pegeng pegeng.

" Malas la,penat " Aku mencebik.

" Ikut aku cepat "Tanganku ditarik kuat.

~
Setelah penat berjalan,aku dan Jimin berhenti di hadapan 7 twelve.

" Buat apa kat sini? " Soalku kehairanan.

" Bunuh orang " Jimin menjeling aku dan menarik aku supaya memasuki kedai tersebut.

Soalan bodoh right?

Sah sah la nak beli makanan.

~

Setelah beberapa Minit Jimin membeli makanan,Jimin membayarnya dan kami keluar dari kedai tersebut.

" Awak ni,nampak je kecik tapi makan banyak eh "Aku tersengih.

" Siapa cakap aku nak makan? " Jimin memberikan aku plastik tersebut.

" Eh? " Mata aku membutang.

" Kau punya la bodoh " Kepala aku diketuk.

Sakit lah T_T

" Awww gomawo "Aku tersenyum dan memeluk lengan Jimin.

Jimin melepaskan pegangan aku pada lengannya.

" Tak payah sentuh lah! Geli "Jimin berjalan meninggalkan aku.

Jujur aku cakap,

Aku terasa dengan Jimin...Even aku baru kenal dia baru 2 minggu.

Tapi hati aku ni tisu,cepat je koyak.

Aku memegang plastik tersebut dengan erat dan aku berjalan pulang kerumah.

DANIEL POVS

Gang!

Terhincut bahu aku akibat bunyi hempasan pintu rumah.

" Yuhuu piyed ke sayang oi? " Aku bangun dari Sofa dan menghampiri Jiyeon.

Jiyeon memandang aku dan mencebik.

" Eo? Whaeo? " Aku menekup pipinya.

" Oppa~ " Lantas badan aku dipeluk erat olehnya.

Perlahan lahan aku mengusap belakang Jiyeon dan dahinya aku cium.

" Gwenchannayo? " Soalku.

" Hiks...Jiyeon...hiks " Nafanya tidak teratur.

" Gaduh dengan Haerin eh? " Teka aku.

Jiyeon menggeleng.

Pipinya yang merah aku usap lembut.

" Gwenchannayo,Jiyeon pergi mandi then kita keluar arraseo? " Rambutnya aku usap lembut.

Air matanya aku lap perlahan.

Jujurnya aku sangat menyanyangi Jiyeon,malah ianya lebih dari aku menyayangi nyawa aku sendiri.

Dia adik yang baik.

" Jangan nangis lagi,tak comel " Aku mencium kedua belah pipinya.

Jiyeon tersenyum menampakkan gigi bunnynya yang meyerupai aku.

Comel.

~

" Oppa! Lama lagi ke?! " Jiyeon menjerit dari bawah.

" Chakkaman! Dah siap " Aku menyemburkan minyak wangi dan keluar dari bilik aku.

Aku memandang Jiyeon.

" Kita nak pergi mana ni? " Soalku.

" Erm..Kalau..erm..kalau..Shopping boleh tak? " Soal Jiyeon sambil bermain dengan jarinya.

" Boleh,kajja " Tangannya aku genggam erat.

~

JIYEON POVS

Aku memandang Daniel Oppa yang sedang berborak dengan Cashier perempuan.

Eleh gatal kau prempuan.

Aku menghampirinya dan bajunya aku tarik perlahan.

" Oppa~ Jiyeon nak ais krim " Suaraku sengaja dimanjakan.

" Alala jom " Daniel tersenyum dan memimpin tangan aku menuju ke kedai Tutti Fruiti yang tidak jauh dari kedai baju tadi.

Selesai sahaja mengambil ais krim,aku mengambil tempat disebelah tingkap cermin.

" Oppa nak? " Aku memandang Daniel.

" Nak " Dia tersenyum.

Oppa aku comel :p

" Bukak mulut cepat " Aku menghalakan sudu tersebut pada mulutnya tapi tersasar pada pipinya bila Daniel memusingkan mukanya.

" Ommo! Oppa ni dah comot " Aku mengelap pipi kirinya yang terkena ais krim tadi.

" Sayang eh dekat Oppa? " Daniel mencubit pipi aku.

" Sayanglah " Aku kembali mengelap pipinya.

Dan tanpa aku sedari,seseorang memerhati perbuatan aku dari jauh.

To be continue...




Michin Namja × Park Jimin °CompleteWhere stories live. Discover now