13.

37 7 3
                                    

Setelah pengumuman juara tadi, saat ini di panggung pentas seni SMA Khatulistiwa masih ada beberapa hiburan. Sherin, Keyla, dan Rena masih berada disana dengan snack ditangan mereka. Sebelumnya Keyla tadi membeli beberapa makanan ringan dan 3 botol mineral di kantin. 3? Karna Caca masih belum kembali sampai sekarang.

"Key, anterin gue ke toilet", Ucap Rena dengan tatapan memohon. Keyla pun mengangguk lalu mereka berdua berdiri dari duduknya.

"Lo sendiri dulu gapapa ya, Sher. Cuma bentar kok", Ucap Keyla.

"Iya, Udah sana buruan." Jawab Sherin.

Setelah kedua temannya pergi, tak lama kemudian ada seorang laki-laki yang duduk di bangku kosong samping Sherin. Sherin melirik dari ekor matanya, niatnya ingin melihat badge kelas yang terpasang di seragam laki-laki itu, tapi ia ingat ini hari Jum'at artinya memakai seragam pramuka dan tidak ada badge kelas yang terpasang. Sherin pun tetap diam saja sambil melihat hiburan di panggung dan memakan snack di tangannya.

"Suara lo bagus," Ucap seseorang. Sherin pun menoleh ternyata itu suara laki-laki yang duduk disampingnya, laki-laki itu berbicara dengan pandangan tetap kedepan tanpa menoleh sedikitpun. Sherin tidak tau orang itu bicara dengan siapa, ia pun segera melihat kedepan lagi.

"Suara lo bagus," Ucap orang itu lagi dengan pandangan tetap mengarah kedepan. Sherin pun menoleh ke samping kanan dan kirinya, tidak ada orang selain dirinya dan laki-laki disampingnya. Ia bingung orang itu bicara dengan siapa.

"Suara lo bagus," Ucap laki-laki itu sambil menoleh ke arah Sherin tepat saat Sherin juga menoleh ke arahnya. Terjadilah kontak mata antara Sherin dan orang itu, akan tetapi tak lama kemudian Sherin sadar lalu segera memutuskan kontak mata antara mereka dan mengalihkan pandangannya. Laki-laki itu sedikit terkekeh melihat tingkah Sherin.

"Suara lo bagus." Ucap laki-laki itu lagi yang sudah mengalihkan pandangan ke arah panggung.

"Mmm.. An-da bicara... dengan saya?" Tanya Sherin sedikit gugup sambil menoleh ke arah laki-laki itu.

"Iyalah, sama siapa lagi?" Jawab laki-laki itu.

"Kenalin nama gue El Barraq Albani. Panggil aja Bara, Sayang juga gapapa." Lanjutnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan kanannya disertai cengiran diakhir kalimatnya.

"Sherin Permata." Jawab Sherin sambil membalas uluran tangan Bara.

"Lo kelas berapa? Tadi gue gak denger waktu di ucapin lewat pengeras suara." Tanya Bara.

"Kelas 10 IPS 2. Kalo lo kelas berapa?" Tanya Sherin.

"Gue kelas 11 IPS 3." Jawab Bara yang membuat Sherin melotot kaget.

"Ehhh, maaf kak udah bicara nggak sopan." Ucap Sherin sambil menundukkan kepalanya.

"Gapapa, Gak usah panggil 'Kak', cukup Bara aja. Anggep gue seangkatan sama lo." Jawab Bara dengan senyumannya.

"Ohh, Okee. By the way makasih pujiannya!" Ucap Sherin sambil tersenyum menatap Bara

"Manis." Gumam Bara yang tidak terlalu terdengar oleh Sherin.

"Kak-eh... Bara tadi bicara apa? Sherin gak denger." Tanya Sherin.

"Ohh,, mmm... Gapapa kok... Iya gapapa." Jawab Bara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tiba-tiba...

"Ekhemm.. Ekhemm.. Aduh kayaknya gue keselek wastafel toilet deh tadi." Ucap perempuan dibelakang mereka. Dengan kompak Sherin dan Bara pun menoleh, ternyata Rena dan Keyla berdiri di belakang mereka entah sudah berapa lama.

About Us [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang