Setelah kejadian semalam, Bara, Al, serta Rena membawa Nancy dan Sherin ke rumah sakit terdekat. Luka di lengan Nancy sudah diobati dan sekarang diperban. Sedangkan Sherin, langsung diperiksa oleh dokter dan diberi obat. Ia tidak sampai dirawat dirumah sakit, karena benturan di kepalanya tidak terlalu parah. Namun dokter menganjurkan agar Sherin beristirahat dari aktivitasnya selama 2-3 hari. Lalu bagaimana dengan Friska? Ia dan beberapa anak buahnya sudah diamankan pihak yang berwajib.
Siang ini, sepulang sekolah. Teman-teman Sherin datang kerumahnya, karna ia tadi tidak berangkat sekolah. Kini mereka sedang berkumpul di ruang tengah sambil menikmati beberapa cemilan dan minuman.
"Gapapa, Sher lo ikut disini? Mending istirahat lagi aja dikamar." Tanya Bara yang terlihat sedikit khawatir.
"Aduhhh ada yang khawatir sama Sherin nihhh." Sindir Riki yang membuat beberapa temannya tertawa.
"Apaan sih. Gapapa kok, udah mendingan. Lagian kalo gue dikamar, kalian kesini mau ngapain?" Jawab Sherin.
"Yaudah, iya." Jawab Bara.
"Tangan lo gimana, Nan?" Tanya Keyla sambil melihat lilitan perban di lengan kiri Nancy.
"Gapapa sih. Gue kan setrong." Jawab Nancy disertai senyuman diakhir kalimatnya.
"Iya. Percaya gue sama yang setrong." Jawab Rena.
"Eh, Friska gimana ya?" Tanya Nico kepada teman-temannya.
"Ya gak tau lah, bego. Kita emang emaknya?" Jawab Yola sambil menoyor kepada Nico yang duduk disampingnya.
"Maksud gue tuh, sekarang dia ditahan apa gimana?" Jelas Nico sambil menatap Yola sekilas.
"Dia gak ditahan, cuma dikasih bimbingan." Jawab Aldo.
"Mungkin anak buahnya yang umurnya sekitar 20an itu sekarang ditahan." Ujar Rey yang diangguki teman-temannya.
"Gue balik." Pamit Al sambil berdiri dari duduknya.
"Lah, buru-buru amat. Mau kemana lo?" Tanya Riki sambil memakan kacang didepannya.
"Kepo amat. Assalamu'alaikum." Pamit Al sambil berjalan keluar rumah Sherin.
"Waalaikumsalam. Hati-hati." Jawab teman-temannya.
"Makin dingin aja tu anak." Ucap Micha.
"Iya. Makin liar juga." Sahut Bara.
"Dia jadi gini karna mau cari pelampiasan amarahnya." Ucap Aldo yang membuat teman-temannya mengangguk paham.
"Eh, gue sama Caca juga pulang duluan." Pamit Aldo. Sedetik kemudian teman-temannya menatap dia dengan Caca secara bergantian.
"Apa?" Tanya Caca datar.
"Makin lengket aja kalian." Ucap Keyla.
"Mau nganter latihan voli sekalian." Jawab Aldo yang sudah berdiri dari duduknya.
"Ohh gitu." Jawab teman-temannya.
"Cepet sembuh. Duluan. Assalamualaikum." Ucap Caca singkat, padat, dan jelas. Lalu berjalan keluar dari rumah Sherin.
"Dasar dingin." Gumam Aldo yang tidak didengar teman-temannya.
"Gue juga duluan ya. Sher, Nan cepet sembuh. Assalamualaikum." Pamit Aldo lalu berjalan keluar menyusul Caca.
"Waalaikumsalam." Jawab teman-temannya serentak.
"Bakal jadi tuh mereka." Ucap Rena.
"Maksud lo?" Tanya Riki.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...