Waktu terus berlalu, Hari terus berganti, bulan terus berjalan. Kedekatan Sherin, Keyla, Caca, Rena dengan Nancy, Yola, dan Fany pun sudah menjadi hal biasa di SMAnya. Para siswa siswi dan guru pun sudah mengetahui bahwa mereka sudah berteman baik bahkan bersahabat, mereka juga mengetahui bahwa Sherin cs dan Nancy cs mempunyai nama 'Cewe Asique' yang berarti para perempuan asik dan anti jaim.
Seminggu lagi para siswa siswi SMA Khatulistiwa akan menghadapi Ujian Kenaikan Kelas. Maka dari itu mulai sekarang mereka sudah mempersiapkan diri mereka, ada yang belajar dengan rajin, namun juga ada yang masih santai bahkan tidak peduli dengan itu.
Seperti yang dilakukan Bara dan kedua temannya. Saat ini Bara, Aldama dan Micha sedang berada di warung belakang sekolah SMA Khatulistiwa. Padahal jam pelajaran sedang berlangsung, ya kalian tau lah. Mereka bolos. Sudah menjadi hal biasa bagi mereka bertiga untuk bolos, tidur di kelas, terlambat, dan masuk bk.
Bagaimana mereka bisa berada di warung belakang sekolah?. Jawabannya hanya satu, yaitu lompat dari pagar dinding yang membatasi SMA Khatulistiwa dengan area luar sekolah. Katanya, warung tersebut adalah tempat yang aman untuk membolos sekalian mengisi perut yang lapar.
"Nanti malem balapan kuy!" Ajak Bara kepada kedua temannya.
"Males" Jawab Al.
"Ngikut gua mah, dirumah juga gak ada kerjaan." Ujar Micha.
"Ayolah, Al. Masa lo gak ikut. Gak seru lo." Bujuk Bara agar Al mau ikut bersama mereka.
"Nantilah gue kabarin lagi." Jawab Al lalu menyesap puntung rokoknya lagi.
Diantara mereka bertiga, memang Al yang paling berani melanggar aturan sekolah secara terang-terangan. Pernah sekali ia merokok dibelakang kelas saat pelajaran sedang berlangsung, alhasil orang tuanya dipanggil ke sekolah untuk kesekian kalinya. Sikapnya yang dingin dan sedikit cuek tapi menjengkelkan itu membuat teman-teman dan guru harus ekstra sabar menghadapinya.
Berbeda dengan Bara dan Micha. Mereka berdua juga nakal namun masih tau tempat dan waktu. Merokok jika sudah jauh dari lingkungan sekolah. Walaupun di warung belakang sekolah pun, mereka tidak akan merokok. Katanya, karena asap rokok bisa menyebar dan sampai ke sekolah.
Balapan? Hal yang menjadi hobi mereka. Dunia malam mereka tidak akan lengkap jika belum balapan. Hanya balapan, untuk pergi ke club? Mungkin hanya Al yang melakukannya. Entah mengapa ia menjadi sangat susah diatur seperti ini. Ya seperti yang kalian tau, seseorang pasti punya alasan yang membuat mereka berubah.
"Oke gue tunggu kabar lo nanti malem." Jawab Bara yang mendapat anggukan dari Al.
"Gue mau cerita nih, kayaknya gue suka sama Keyla." Ucap Micha tiba-tiba yang membuat Bara sedikit kaget, berbeda dengan Al yang hanya diam.
"Keyla temannya Sherin itu?" Tanya Bara memastikan.
"Iya. Gak tau kenapa." Jawab Micha.
"Gue sebagai temen cuma bisa dukung lo. Tapi kalo lo udah berurusan sama hati, apalagi sama perempuan. Jangan sakiti dia." Jawab Bara sambil menepuk bahu temannya itu.
"Oke. Gue bakal yakinin hati gue dulu. Nanti kalo gue udah yakin, gue bakal nyatain ke dia." Jawab Micha.
"Bisa jatuh cinta juga lo?" Tanya Al yang sedari tadi diam.
"Lo kira gue apaan gak bisa jatuh cinta?" Jawab Micha.
"Santai kali. Gitu aja ngegas." Jawab Al.
"Udah, Mic. Udah. Lo hapal sifatnya monyet kutub kan." Ujar Bara.
"Anjir lo pinguin Afrika." Balas Al atas ejekan Bara.
"Bacot lo. Diem elah. Bentar lagi pulang nihh. Gue mau bayar dulu." Jawab Bara.
"Sekalian lah bayarin." Ucap Micha.
"Emang lu berdua kalo disini pernah bayar?" Jawab Bara yang sudah berjalan ke pemilik warung untuk membayar minuman dan makanan yang mereka beli.
***
"Emang lo udah punya pacar, Nan?" Tanya Rena kepada Nancy.
"Ya kali seorang Nancy gak punya pacar. Mustahil itu mah." Jawab Yola.
"Hehe... Tau aja lo." Jawab Nancy sambil cengengesan.
Setelah pulang sekolah, mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah Yola. Kecuali Caca, ia memang susah jika diajak kumpul, sampai teman-temannya bingung mau bagaimana lagi mengajak Caca.
"Emang pacar lo yang mana?" Tanya Keyla.
"Beda sekolah." Jawab Nancy.
"Oh gitu. Semoga langgeng deh." Jawab Keyla.
"Aamiin!!!" Teriak Nancy dengan semangat.
"Kalo lo, Yol. Punya pacar juga?" Tanya Sherin.
"Mana ada yang betah sama toa." Jawab Fany dengan nada datar sambil menunduk membaca novel.
"Yeee, sok mutusin lo. Gini-gini gue dulu juga pernah punya pacar keles." Jawab Yola dengan suara toanya.
"Iyain deh iyain." Ujar Rena.
"Tapi bener, padahal keluarganya juga udah kenal. Eh malah putus ditengah jalan. Kasian..." Sahut Nancy sebelum Yola membuka suara toannya lagi.
"Oo gitu. Gak jadi nikah muda dong. Hahha..." Jawab Sherin.
"Anjir lo." Umpat Yola kepada Sherin.
"Antara kalian terus sama Caca, ada yang pernah pacaran?" Tanya Nancy.
"Ada, si Caca." Jawab Sherin.
"Iya, tapi udah putus. Yang mutusin Caca juga sih. Kalo mau ceritanya mending tanya langsung sama Caca. Karna kita udah janji sama dia bakal jaga rahasia ini." Jawab Keyla.
"Dan kayaknya itu juga yang ngebuat Caca jadi kayak sekarang." Jawab Rena.
"Maksud?" Tanya Fany yang sudah mulai tertarik dengan pembahasan teman-temannya.
"Dulu waktu SMP, Caca gak sedingin dan secuek sekarang. Dia emang cuek, tapi gak dingin. Dia juga ramah dan murah senyum. Beda sama sekarang." Jawab Keyla.
"Suatu saat kalian juga bakal ngerti, kenapa Caca sekarang gitu." Lanjut Sherin.
"Ohh. Kalo Fany, ni anak cuek dari dulu. Dingin juga dari dulu. Entah dulu emaknya ngidam apa sampe bisa ngeluarin orang kek dia." Ucap Yola yang membuat temannya yang lain tertawa.
Mereka pun saling bertukar cerita satu sama lain. Mulai dari pengalaman, hobi, sampai aib mereka sendiri. Itulah yang membuat mereka semakin akrab dan memahami satu sama lainnya.
—————————————
Update! Update! Kerja otak lagi bagus. Gak di sia-siain. Semoga suka.
Kalo ada typo dan kesalahan bilang.
Makasii.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...