"Nancy, Bisa ke rumah gue gak?" Tanya Riki kepada Nancy melalui sambungan teleponnya.
"Bisa, bisa. Emang kenapa? Kebetulan gue juga bosen dirumah." Jawab Nancy.
"Si Evan sakit, gue ada acara, bokap nyokap gue masih dikantor. Dirumah cuma ada pembantu sama tukang kebun. Gue minta tolong lo jagain Evan ya?" Tanya Riki.
"Bisa sakit juga dia? Oke oke, gue otw sekarang." Jawab Nancy lalu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.
Sebenarnya ini adalah rencana Riki untuk mendekatkan Nancy dengan sepupunya yang memang sedang sakit itu. Karena Riki tahu bahwa Evan menyukai Nancy sejak mereka bertemu untuk pertama kalinya, sedangkan Nancy masih belum bisa mengartikan perasaannya terhadap Evan.
"Pake acara sakit juga sih lo." Ujar Riki saat kembali memasuki kamar Evan.
"Ya namanya musibah, uhuk.. uhuk.." Jawab Evan dengan batuk diakhir kalimatnya.
"Makanya jangan kebanyakan ngomong kasar, keselek mati juga lo." Ucap Riki.
"Gue ada acara, gak bisa temenin lo." Lanjut Riki.
"Lah, terus yang jaga gue siapa?" Tanya Evan.
"Gue udah minta tolong Nancy." Jawab Riki.
"Lo sengaja ya?" Tanya Evan curiga.
"E-enggaklah ngapain sengaja." Jawab Riki semeyakinkan mungkin agar rencananya tidak gagal.
"Assalamu'alaikum." Ucap seseorang yang berada didepan pintu kamar Evan.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Evan dan Riki bersamaan.
"Loh, Nancy? Cepet bener sampainya? Sini masuk." Ucap Riki.
"Cepetlah, oh iya gue tadi disuruh pembantu lo ke atas, yaudah gue langsung naik aja." Jawab Nancy.
"Iya gapapa. Lo temenin Evan dulu ya? Gue mau pergi dulu." Ucap Riki lalu melangkah keluar kamar.
"Sakit apa lo?" Tanya Nancy sambil melangkah mendekati Evan lalu duduk di kursi samping ranjang Evan.
"Kecapean aja." Jawab Evan.
"Kebanyakan keluar malem sih, tuh kan panas." Ucap Nancy setelah tangannya menyentuh dahi Evan.
"Udah minum obat?" Tanya Nancy.
"Belum." Jawab Evan pelan.
"Kok belum? Udah makan?" Tanya Nancy lagi.
"Belum juga, uhuk.. Uhukk.." Jawab Evan dengan batuk lagi diakhir kalimatnya.
"Makan dulu lah, pengen apa? Gue masakin deh." Ucap Nancy.
"Lah kesambet apaan lo? Tiba-tiba baik gini." Tanya Evan.
"Gue itu emang baik ya." Jawab Nancy.
"Udah cepetan pengen makan apa?" Tanya Nancy lagi.
"Gak pengen, semuanya gak enak." Jawab Evan.
"Kok gitu. Makan dululah terus minum obat." Bujuk Nancy.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [COMPLETED]
Teen Fiction[END] ------------------------------------------------ Apa jadinya jika dua orang yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan menjadi teman atau bahkan sahabat? Dan bagaimana jika beberapa orang yang sebelumnya tidak saling mengenal menjadi satu? Pernah...